Apa sekarang air mata itu ada harga nya?

10.7K 641 7
                                    

Malam pun tiba, sambil memantau anak-anak mengerjakan tugas prakarya nya aku mulai menyortir barang-barang penting yang harus kubawa, kelak hari pengusiran itu akan tiba..

aku merasa harus siap menerima semua nya, aku merasa tak lagi bersemangat mengharapkan harta gono gini yang akan dibagi suamiku, aku hanya ingin hak ku saja sebagai seorang ibu dari 4 anakku.

beberapa lemari sudah kuperiksa dan memasukan beberapa barang-barangku ke koper, ambil saja semua harta ini, asal jangan ambil anak-anakku satupun dari pelukanku.

ada beberapa butiran air mata yang kadang keluar membasahi pipiku, aku bersihkan namun datang lagi, sebenarnya sudah lelah aku menangis ingin semua ini segera berlalu..

lalu tanpa sengaja aku membuka sebuah kotak kayu yang berdebu, samar-samar aku mengingat kotak ini, apa isinya?

kubuka perlahan, kulihat beberapa barang-barang kecil didalamnya, aku terus beristigfar tiada henti setiap kali menyentuh barang-barang didalamnya..

ya Allah.. ya Allah...

kata-kata itu terus kuulangi, kini air mata ku jatuh terus menerus sudah tak kuperdulikan sampai membasahi bajuku..

ya Allah...

Lailahaillallah..

Asstagfirullah...
tangisku semakin menjadi..

aku pun meraih ponselku..

tanganku bergetar..

isi kotak itu membuat seluruh tubuhku menggigil hebat

aku mulai mengetikan nomor telepon..
nomor itu..

nomor itu adalah nomor suamiku yang sudah kuhapus..

aku mulai menghapus air mataku ketika kutekan tombol "Call"

"Hallo.." cepat sekali..suamiku sudah mengangkat teleponnya.

"Aku mau kita ketemu besok.." Ucapku terbata-bata

"Ada apa?." tanya nya.

"ada hal yang sangat penting..kamu harus datang." jawabku lagi.

"Oke..jam 12 siang saat jam makan siang ya.. maaf nanti ga bisa lama." ucapnya lagi.

"iya.." aku mengangguk..

telepon ku matikan, aku langsung merapihkan isi kotak itu,
isi kotak itu adalah semua kenangan yang kukumpulkan, kenangan kenangan sederhana dari suamiku saat kita baru pertama kali bertemu..
sampai kenangan saat aku memberikan testpack garis 2 kehamilan ke 4 ku..

melihat kenangan itu..
entah mengapa aku merasa, rumah tangga ini harus tetap diperjuangkan.
aku akan mempertahankan rumah tanggaku sampai titik darah penghabisan.

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang