Wisata

7K 447 29
                                    

Aku terbangun dari tidurku ...
Setengah sadar kudengar suara pintu kamarku diketuk-ketuk...
Suara ayah terdengar memanggilku..

"Sar.. Sarah... Ada pak Dylan nak.. " ucap ayah.. aku terkejut, namun mataku masih berat untuk segera beranjak dari kasur...

"Pak Dylan? Kenapa dia tetap nekat kesini.. bukankah sudah kularang?."
Tanyaku dalam hati...

Perlahan ku raih ponsel ku untuk melihat jam berapa sekarang..
Waktu ternyata sudah menunjukan pukul 9 pagi..
Aku kesiangan..
Mungkin aku kelelahan dan karena begadang juga semalaman menangis..
Sesekali masih terngiang hinaan Arfa kepadaku...
Aku ingin membalas perbuatannya.. tapi bagaimana caranya..
Melawan hinaannya saja selalu dikalahkan dengan air mataku yang kalah cepat malah mengalir deras duluan...
Tuhan.. kapan hatiku kuat?

Aku mulai bergegas membuka pintu kamar dan segera menuju ruang tamu, aku tidak memperhatikan penampilanku..

Rambut singa pun tak ku sisir dulu.. bodo amat..ini adalah bukti bahwa aku bukan janda kegatelan !!

"Pak Dylan..kenapa bapak kesini?." Tanyaku tegas..

"Eh Sarah.. kok ngomongnya begitu?" Tanya ibu terkejut yang langsung mengusap punggungku untuk menahan ku mengatakan kata-kata yang tak sopan lagi..

"Kita kan udah janji Sar.. " jawab pak Dylan..

"Sebaiknya kita tidak perlu bertemu lagi pak..saya seorang janda 4 anak.. akan ada omongan banyak orang yang menyakiti hati saya ketika saya dekat dengan bapak.." jawabku.. kali ini aku tak ingin menutupi apa-apa lagi... Aku tak mau semua ini semakin jauh...

"Memang ada yang mengatakan apa kepada kamu tentang pertemanan kita ini?." Tanya pak Dylan..
Mendengar kata "pertemanan" itu memang seharusnya aku tak berharap lebih...tapi bukankah pak Dylan menyayangiku? Ia mengatakannya kemarin..

Namun tiba-tiba Bella datang dan menarik-narik tanganku..

"Ibu.. ayo jalan-jalan.. aku udah siap-siap. Ka Angga dan ka Arsita juga udah siap. Nichol juga sudah rapih.. tinggal ibu yang belum mandi.. kata om Dylan hari ini kita semua akan jalan-jalan.. itu ga bohong kan Bu?." Tanya Bella..

Aku menatap mata bella, ia terlihat begitu antusias dengan jalan-jalan itu, tapi kenapa pak Dylan lebih cepat.. aku kalah cepat ! ..
Dia sudah memberi harapan pada anak-anak...
Aku pun jadi teringat, memang sudah lama sekali aku tak mengajak anak-anak jalan-jalan.. selama ini aku memaksa mereka untuk rajin belajar, sekolah sekolah dan sekolah..sementara aku sibuk dengan mencari uang yang tiada habisnya...

Baiklah, demi anak-anak ku tekan ego ku dan menganggukan kepalaku.aku setuju..

"Ayo kita jalan-jalan.." jawabku pelan..
Jawaban ku itu disambut antusias oleh Bella..

"Horeeee jalan-jalan...yeeeaaayy...." Bella terlihat riang gembira pak Dylan pun ikut tersenyum melihat tingkah Bella...

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang