Mimpi yang sama...

5.4K 468 18
                                    

Dalam mimpi itu..
Aku tertidur lagi..
Kali ini tertidur seraya memeluk anak-anakku..
Ini sudah beberapa malam aku terbangun dan tertidur lagi dalam mimpi..
Tapi aku yakin ini masih di alam mimpi..
Karena aku tak melihat ada luka bekas sesar diperutku. .

Tubuhku sehat dan aku baik-baik saja.. hanya bathin luka yang masih mengganjal dihatiku..

Dalam mimpi.. aku benar-benar melewati perjalanan yang jauh.. setiap hari dalam mimpi yang kulakukan hanya menyusuri sungai air jernih bersama anak-anaku..
Dalam mimpi aku bertahan hidup dengan makan dan minum dari alam..
Tidak ada wajan untuk ku masak..
Anak-anak bisa mandiri..
Mereka sehat dengan memakan makanan yang tersedia alam...

Waktu tau-tau sudah malam lagi..
Aneh..
Ini sudah berapa minggu atau berapa bulan seperti ini.. aku merasa sudah puluhan hari seperti ini..
Siang malam datang silih berganti..
Tapi mengapa aku belum juga kembali ke dunia nyata..
Sebelumnya aku tak pernah merasakan tidur selama ini..
Ada apa ini?
Apa efek bius itu membuatku tidur seharian?
Atau tubuhku terlalu lemah untuk bangun.. sehingga aku harus tertidur sampai 2 hari?

****

Kali ini.. dalam mimpiku aku merasa jenuh..
Aku fikir.. aku akan menceritakan semua kisah hidupku pada anak-anakku..
Aku akan mengeluhkan semua perasaan dan isi hatiku..
Aku yakin semua ini takkan membebani fikiran mereka..
Toh ini kan cuma mimpi..
Di dunia nyata mereka tak tahu benar-benar sampai 100% tentang perasaanku kan..

***

"Angga?." Panggilku pelan...

"Iya ibu?." Jawabnya.. ia terlihat mengunyah apel merah..

"Bolehkah ibu bertanya sesuatu padamu?." Tanyaku pelan. . Angga tersenyum dan menganggukan kepalanya..

"Tentu saja ibu..tanyakan saja.. angga sudah dewasa sekarang.. angga bisa jadi pendengar ibu yang baik kok.." jawabnya bersemangat.. terakhir kali aku melihatnya didunia nyata. Dia masih anak berumur 14 tahun..
Sekarang entah mengapa aku merasa dia sudah 15 tahun?
Padahal ulang tahunnya masih 3 bulan lagi..

"Angga.. bagaimana menurutmu.. jika suatu hari ibu menjadi ibu sekaligus ayah bagi mu dan juga adik-adikmu?." Tanyaku yakin..
Karena aku yakin, ini cuma mimpi..

Kali ini senyum angga semakin lebar..

"Lakukan saja ibu.. bukankah sudah lama.. ibu menjadi ibu sekaligus ayah bagi kami?
Disini ada angga bu... angga bisa menjaga adik-adik.. juga menjaga ibu.. angga bukan anak kecil ibu lagi..
Angga sudah menjadi bujangnya ibu..."

Jawab angga..
Ah.... air mataku mengalir lagi...
Angga.. kali ini kau menguatkan ibu...
Terimakasih nak..
Berjanjilah kau akan menjaga ibu dan adik adikmu ini.. kaulah yang paling besar..

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang