Pak dylan !

8.6K 698 74
                                    

Pria itu tersenyum kearah orang tuaku, dia mencium tangan kedua orang tua ku dan mengucap salam..
Pak dylan menanyakan kabar orang tuaku terlebih dahulu..
Tak menunggu lama..
Pak dylan membuat suasana dirumah menjadi hangat .
Ibu bapakku tidak dibuat canggung dengan kedatangannya..

Bapak banyak ngobrol dengan pak dylan.. tampak seperti lupa denganku dan tujuannya kemari..

Sementara ibu segera pergi kedapur membuat kopi untuk pak dylan..
Pak dylan bahkan sudah berani request kepada ibuku..

"Jangan terlalu manis ya bu.."
Ibu tersenyum saat berjalan menuju dapur..

*** setelah ngobrol panjang lebar dengan ibuku.. tak terasa adzan maghrib berkumandang..

Pak dylan mengajak angga anakku ke masjid bersama..
Bapak, pak dylan dan angga pun pergi ke masjid sama-sama..

Sebenarnya ada apa dengan pak dylan..
Dia pasti hendak menemuiku, mengapa dia membuatnya lama...
Apa rencana nya sekarang?
Apa dia berencana membawaku lagi keperusahaan nya?
Apa karyawan penggantiku sudah resign?

Sambil menunggu jawaban sebenarnya.. aku memutuskan untuk sholat berjamaah dirumah bersama anak-anakku dan ibu..
Tak lupa setelah selesai sholat berjamaah, selalu kupanjatkan kesehatan dan panjang umur untuk keluargaku ini..
Dan memohon agar kehidupanku menjadi lebih baik...

Dulu.. aku pernah mendoakan arfa.. agar hatinya terbuka..
Namun sudah beberapa hari ini aku bersyukur.. tidak pernah menyebut namanya lagi dalam doa..
Aku justru merasa lebih bahagia saat aku benar-benar tak memperdulikannya...

**

Bapak, angga dan pak dylan sudah kembali dari masjid..
Pak dylan meminta ijin pada ibu dan bapak untuk mengajak ku ngobrol berdua saja di teras rumah .
Tentu saja kedua orang tuaku mengijinkan..
Dengan perasaan canggung, aku pun menemuinya diteras rumah...

"Ada apa pak dylan?."
Tanyaku pelan..

"Sarah.. sorry...aku benar-benar tidak tahu.  Saat itu kamu koma sampai 3 bulan lamanya..
Aku udah tau semuanya dari Regina.. teman mu dikantor...
Saat kamu tidak masuk kerja begitu lama..aku menyuruh sekertarisku untuk menghubungimu..
Namun selalu tidak aktif.. bahkan aku menyuruhnya beberapa kali kerumahmu..namun rumah itu selalu kosong.. sampai akhirnya kantor kewalahan karena tidak ada yang bisa menghandle pekerjaan mu.. beberapa karyawan bahkan sampai mendesakku untuk berlaku adil sebagai atasan.. mereka memintaku untuk memberhentikanmu..
Untuk meredam semua itu.. aku memutuskan untuk mencari karyawan baru dan membuat surat pemecatan... oh iya bahkan aku pernah menelepon mantan suamimu.. dia selalu menolak untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.. dia hanya bilang..bahwa aku dilarang menghubunginya lagi.. aku menyerah.. saat aku tahu aku pasti bertemu kamu lagi.. aku pasti mendapat alasan kuat mengapa kamu meninggalkan perusahaan... namun saat kamu datang kekantor bulan lalu.. kamu malah pergi begitu saja dengan air matamu itu.. sejak itu aku merasa sangat bersalah.. dan memutuskan mencarimu.. lagipula.. aku harus membayar sisa hak mu..."

Ucap pak dylan menjelaskan...
Aku hanya menghela nafas mendengar penjelasannya.. aku tak tahu harus berkata apa?
Lagipula semua sudah terjadi..
Tak ada guna nya lagi sekarang..

"Lalu..bapak tau dari mana kalau dia sudah menjadi mantan suami saya?." Tanya ku penasaran..karena tadi aku mendengar pak dylan mengatakan soal 'mantan suami'

"Belum lama ini aku kerumahmu.. namun disana sudah ada nyonya baru.. melihat tingkah laku nya.. aku sangat setuju bila kamu bercerai dengan dia..." jawab pak dylan..
Aku tahu, pak dylan memang mengetahui soal riska sejak aku masih bekerja dikantornya..
Pak dylan dulu tak banyak komentar..
Namun hari ini dia bicara panjang lebar masalah pribadi denganku...

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang