Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota"

Kau yakin meninggalkan seorang ibu yang telah melahirkan 3 anak mu

Aku sampai dikantor, hari ini tentu saja tidak bersemangat, aku dengan beban hidupku dan juga harus membawa bayi dalam rahimku yang beratnya sudah hampir mencapai 3 Kilo Gram, ingin rasanya cepat-cepat cuti melahirkan dengan menenangkan pikiranku bersama tangisan suara bayi yang bisa menyejukan hatiku..
"Sarah..are you okay?." Tanya Pak Dylan menyapaku, Bos yang super care sama semua karyawannya tentu saja menanyakan keadaanku yang memang terlihat pucat, tadi malam aku nangis semalaman sampai lupa tidur jam berapa.
"Pak dylan.. aku baik." jawabku singkat dengan sedikit tersenyum dan menyimpan tasku di meja kerja.
"Kamu bisa selesaikan laporan ini sekarang kan?." tanya nya seraya memberikan tumpukan kertas, aku langsung menganggukan kepalaku, tentu saja harus bisa ini pekerjaanku yang sudah kujalankan selama 2 tahun terakhir.
"iya pak." jawabku.
"Oke, nanti saya cek ya setelah makan siang."
"iya pak.."

Pak dylan pergi meninggalkan meja kerjaku aku langsung menyalakan laptop dan memulai pekerjaanku.
dalam benakku masih terngiang kata-kata suamiku yang tegas menceraikanku, saat itu kehamilanku baru menginjak 4 bulan..
dia melempar talak dan benar-benar tidak akan ada penyesalan menurutnya.
dia masih memberiku uang bulanan sampai kehamilan di usia 7 bulan setelah itu mulai macet-macet, banyak alasan..padahal aku masih tanggung jawabnya, apalagi anak-anak..
status kami sebagai suami istri hanya karena aku masih hamil dan tidak sah bercerai menurut agama..kami harus menunggu sampai anak ini lahir, baru sah berpisah.