maaf...

457 61 3
                                    

Waktu terlalu lama berlalu untuk mendengarkan kata-kata mantan mama mertua ku ini, kemana saja dia selama ini, mengapa diam saja membiarkan kejahatan anaknya itu,

"Mama maaf ya aku pamit dulu, aku ga enak sama anak-anak, takutnya mereka mencari aku." Ucapku, aku lalu pergi meninggalkan mama arfa, memang banyak sekali yang ingin aku tahu tentang kehidupan rumah tangga arfa dan riska, tapi aku khawatir dengan Nichol, takut Nichol sedang menangis dan ingin bertemu ibunya.

***

Aku pun kembali ke meja makan, sebelumnya dari kejauhan aku melihat pak Dylan Nampak sedang sibuk mengasuh Nichol, ia Nampak seperti seorang ayah yang menjaga anaknya.

Sempat terlintas dalam fikiranku, apakah suatu hari pak Dylan akan datang melamarku, lalu dia siap menjadi ayah dari anak-anakku ini, tapi apa mungkin itu semua terjadi? Belum lagi ada hal lain yang mengganjal pikiranku, suatu hari mungkin arfa akan datang untuk memperjuangkan aku lagi demi bisa memiliki anak-anaknya lagi.

"Maaf ya bikin pak Dylan repot, tadi kebetulan di toilet saya bertemu teman lama jadi ngobrol sebentar, maaf ya pak bikin nunggu lama dan harus menjaga anak-anak." Ucapku malu.

"Santai aja sar, anak-anak kamu anak yang baik, mereka sama sekali tidak merepotkan saya." Jawab pak Dylan, aku pun tersenyum

"Makasih ya pak." Gumamku.

***

Waktu menunjukan pukul 3 sore, aku dan anak-anak harus segera pulang, supaya anak-anak tidak terlalu kelelahan, akhirnya kami pun pulang bersama.

Sesampainya dirumahku, ayahku malah mengajak pak Dylan untuk nonton bola bersama nanti malam, katanya akan ada banyak teman-teman ayah yang datang untung nonton bola bersama, aku sudah memperingatkan pak Dylan untuk pulang saja karena ia pasti kelelahan setelah bermain seharian, namun tak kusangka pak Dylan malah menerima tawaran ayah untuk nonton bola bersama.

Saat malam tiba, pak Dylan terlihat enjoy-enjoy saja berkumpul bersama ayah dan juga teman-temannya, bahkan sampai akhirnya pak Dylan menginap disini. Aku tidak mengerti apa tujuan pak Dylan sebenarnya, akankah pertemanan ini karena dia sedang mendekatiku?

***

Waktu menunjukan pukul 2 malam, saat itu aku berencana untuk pergi mengambil air minum di lemari es, namun justru aku melihat pak Dylan sedang duduk diteras rumah sendirian, sementara ayah dan yang lainnya sudah tertidur.

Aku ragu, namun tetap melangkahkan kakiku menghampiri pak Dylan, ingin tahu apa yang sedang ia lakukan.

"Belum tidur pak?." Tanya ku pelan.

"Hei sar, belum nih..tadi abis nonton belum ngantuk, jadi duduk dulu disini cari angin." Jawabnya.

"Pak maaf, boleh ga aku Tanya sesuatu?." Tanyaku canggung, pak Dylan tersenyum kecil, ia Nampak mempersilahkan aku untuk bertanya apa saja.

"Sebelumnya, saya ingin tau apa maksud pak Dylan melakukan semua ini?" tanyaku, aku tahu bahasaku kaku dan pasti hanya akan membuatnya bingung.

"maksud apa sar?." Tanya nya.

"Maaf sebelumnya pak, sejujurnya saya tidak mau orang lain berfikiran macam-macam tentang saya, saya seorang janda 4 anak, akhir-akhir ini terlalu banyak orang yang melihat kebersamaan kita, saya malu jika terus seperti ini, maaf ya sebelumnya, saya ga bermaksud apa-apa pak, tapi saya harus menjaga kehormatan saya sebagai wanita berstatus janda, karena saya yakin pasti bapak tahu bagaimana posisi saya sekarang." Ucapku mantap, semoga pak Dylan mengerti maksudku, namun pak Dylan masih terdiam, aku belum mendengar apa-apa dari nya

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang