Jangan ganggu miliku, kau akan menanggung resikonya.
***
"EH!!" (Namakamu) membentak Iqbaal saat mendekat ke arah Bella dengan penuh amarah. Sebelum emosinya memuncak Iqbaal sepertinya ingin bermain - main. "SUAMI AKU ITU JANGAN DI PELUK!"
"Bocah!! Kamu jangan mulai deh ya ganggu pertemuan aku sama Iqbaal." Bella melipat kedua tangannya. "Jangan bikin mood aku buruk deh. Kamu masih gak usah ganggu ya!!"
"Kenapa emang kalo mood kamu buruk?! Gak ada yang perduli tuh! Lagian kamu jalang, mau apa sih ke rumah suami aku?!!" (Namakamu) menekankan kata 'jalang'.
"Gak ada yang berhak ngusik mau aku jalang atau gak! Termasuk kamu yang udah ngerebut calon suami aku!" Bella penuh amarah, "asal kamu tau ya! Gak berhak berharap lebih sama Iqbaal karena yang ada di perut kamu belum tentu darah daging Iqbaal! Bukannya kamu itu sering ngebela temen sekolah kamu ya? Apa jangan - jangan kamu main sama temen kamu habis itu minta Iqbaal buat tanggung jawab?!!" Bella tertawa keras membuat yang ada di dalam rumah hanya menggeleng. "Mending kamu tuh urus anak aram kamu daripada ikut campur masalah pernikahan aku sama Iqbaal."
"Bella Graceva Amanda Putri!" (Namakamu) menyebut setiap kata di nama panjang Bella dengan jeda lalu menatap Bella yang sedang menatap dirinya muak. "Sandiwara apa yang kamu mainkan, Bella?"
"(Namakamu)..." Istrinya menyetop dirinya yang ingin mengakhiri adu mulut ini.
"Sandiwara apa?!! Apa yang kamu sebut sandiwara?! Memfitnah anak aku yang jelas - jelas adalah darah daging Iqbaal dan kamu merasa keberatan kalau semua ini memang telah terjadi lalu menuduh aku kalo anak aku bukan anak Iqbaal?"
"Kamu ngomong sesuai sama apa yang terjadi, termasuk kamu juga mengatakan dengan bibir kamu yang dibaluti lipstik tebal bahwa darah yang ada di dalam perut kamu bukan anak kandung Iqbaal."
"Tante?" Bella membuat Rike menoleh seketika, "lihat kelakuan menantu pilihan tante. Apa ada sopan santunnya berbicara seenaknya di depan orang yang lebih tua? Apa pelajaran seperti ini yang orang tuanya ajarkan jika dirinya telah berkeluarga? Tolong tante, kasi aku kesempatan untuk memperbaiki diri aku sendiri dengan menikah dengan Iqbaal dan hidup bahagia bersama anak di dalam kandungan aku."
"Berhenti menganggap bahwa kamu korban, Bell!! Tante hargai perjuangan kamu selama ini untuk mendapatkan cinta Iqbaal meski semua hanya sebuah perjuangan tapi tante kecewa kamu ngelakuin ini dengan cara yang licik." Bella menatap Rike was was.
"Aki beneran gak ngerti apa maksud tante!"
"Kalo kamu mau punya suami seperti Iqbaal kamu harus beneran berjuang, karena tante yakin kalo kamu berjuang untuk mendapatkan sesuatu kamu harus terus berusaha."
"Apa selama ini usaha Bella gak pernah tante lihat? Gak pernah tante hargai?"
"Hampir aja tante percaya sama omong kosong kamu. Kalo aja Aldi sama Salsha gak nemuin gimana wujud kamu yang sebenarnya. Entahlah Bell, apa yang terjadi sama keluarga kami termasuk Iqbaal dan (Namakamu)."
"Bella bener - bener gak ngerti ucapan tante."
"Kamu gak akan ngertin karna kamu cuma bisa ngelakuin. Sebenarnya tujuan kamu nikah dan nunjukkin anak temen kamu ke sini supaya Iqbaal nikahin kamu, kan? Supaya kamu bisa menguasai harta Iqbaal?"
OH NO! Bella terdiam.
"Tante gak tahu harus ngehukum kamu gimana lagi selain laporin semuanya ke polisi karena udah mencemarkan nama baik keluarga kamu begitu pun juga sudah menyakiti Alvaro."
"Soal video yang Aldi dan Salsha kasih ke aku akan segera aku kirim lewat dm kamu. Ini pelajaran buat kamu Karena udah berani - berani ngerusak hubungan orang." (Namakamu) tersenyum kecut, "jadi tunggu apa lagi? Pintu keluar ada di belakang kamu."
"I'm so sorry Iqbaal!"
"Kata maaf gak bisa bikin kita kasihan sama kamu, Bella! Semua orang kecewa sama kelakuan kamu."
"Pergi dari rumah gue!!" bentak Iqbaal.
"Baal, tapi---"
"PERGI!!"
"JALANG LO!"
Bella ketakutan sepertinya sebentar lagi dia akan tertangkap polisi. Dia berlari sekencang mungkin sembari menutup pintu dengan kasarnya.
Bersambung.
Gapaham lagi mau ngetik apa.
-😭😭😭😭😭😭-
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU MAKASIH, SELAMAT PAGI.
Revisi : 1 Mei 2021
