Prt7• Ketuju

9.5K 651 18
                                    

Kau tak harus malu, semuanya hanya tergantung diri kamu.

***

(Namakamu) memandangi layar ponsel tak bersemangat. Sederet kalimat di layar membuat mood-nya kembali buruk. Tidak ada salah jika mereka berkomentar, tetapi mereka tidak bisa menjaga ketikannya. Seolah (Namakamu) adalah manusia paling pendosa. Ia menghela napas panjang membuat Iqbaal yang baru saja selesai mandi menghampiri.

"Ada apa?" Tanya Iqbaal. Duduk di sebelah istrinya. Iqbaal tahu apa yang sedang membuat istrinya cemberut. "Komentar netizen lagi?"

(Namakamu) mengangguk. "Sekumpulan manusia pendosa yang tak terekpos."

Iqbaal menarik lengan istrinya untuk menghadap ke arahnya. "(Namakamu)? Ini adalah liburan pertama kita. Kamu harus happy. Jangan perduliin mereka yang selalu berkomentar negatif. Lagi pula seorang yang terkenal memang banyak yang iri."

"Aku posting foto. Tapi hanya foto kita berdua yang di rujak netizen. Mereka bilang aku pacaran sama Om-Om. Banyak deh, bikin sakit hati tau Mas."

"Kan, emang benar kamu itu nikah sama Om-Om. Umur kita jauh beda loh Sayang. Udah ya, gak usah di tanggepin berlebihan."

"Banyak komentar yang lain selain itu. Aku gak mau sebutin biar kamu gak sakit hati."

"Gak usah di pikirin Okey?"

***

Warning ⚠🔞

Iqbaal memeluk perut datar (Namakamu). Mereka tengah duduk berbaring di tempat tidur berhimpitan. Mengukir senyum satu sama lain dan terpukau.

"Belum tidur?"

(Namakamu) memperhatikan wajah Iqbaal yang tampan itu. Menggeleng sebagai jawaban lalu berfikir. "Mas Iqbaal. Kamu benar mencintai aku kan?"

Iqbaal tersenyum dan mengangguk. "Iya."
Iqbaal menarik tubuh ramping istrinya membuatnya berhasil mencium wangi parfume di kemeja Iqbaal. Jantungnya berdegung kencang. Iqbaal juga pasti merasakan hal yang sama karena (Namakamu) sudah mendengarkannya.

"Boleh?" Tanya Iqbaal dengan senyum nakalnya.

Kening (Namakamu) berkerut menatap Iqbaal. "Maksudnya?"

Iqbaal meraih tekuk (Namakamu). Bibirnya semakin mendekat. Istrinya hanya bisa memejamkan mata dan megang erat kemeja Iqbaal. Bibir mereka bertemu. Iqbaal melumatnya sesekali menggigit agar istrinya merespon. (Namakamu) mungkin belum berpengalaman.

"Ss," desis (Namakamu).

Iqbaal sudah kehilangan kesadaran. Melepas satu persatu baju tidur istrinya dengan bibir masih melakukan permainan. (Namakamu) sempat menahannya lalu Iqbaal berhasil menatapnya dengan penuh rayuan. Tanganya mulai nakal, meraih kedua buah besar itu dan melakukan permainan.

"Mas. Sekarang?"

Iqbaal mengabaikannya. Melanjutkan permainan selanjutnya hingga memasukkan sesuatu ke istrinya. Adegan panas itu membuat (Namakamu) terus-terusan berteriak kesakitan-mungkin baru pertama kali.

"Aku keluar sayang." Iqbaal bergerak secepat mungkin. Sedangkan (Namakamu) bingung tidak mengerti maksud suaminya. Ia menggenggam erat tangan suaminya yang bekerja itu. "Hah."

Little WifeWhere stories live. Discover now