"Lan? Bangun lan, lan?"

"Eeengggh"

alana mengulet tangannya dia naikkan dan otomatis bajunya ikut terangkat namun dengan sigap aidan langsung menurunkan baju alana.

Alana pun kaget, dikiranya aidan tengah memeluknya.

"Modus lu"

Plakk!

"Aaaawww"

"Eeeh kekencengan ya, maaf maaf" alana langsung memegang pipi aidan.

"Tadi tuh niat gua baik, pengen benerin baju lu"

"Ya maap gua kan refleks, lagian elunya pake segala kaya meluk kan gua kaget." Alana menarik lengannya dari pipi aidan.

"Makanya kalo ngulet tuh jangan di tempat umum. eeh itu tangannya ngapain di lepas, lagi enak juga" aidan menarik kembali tangan alana dan menaruh kembali ke pipinya.

"Buat kompresan"

"Cih! Modus"

Plak!

"Sakit lan, kejam amat si jadi cewe"

"Lagian modus mulu jadi cowo" alana memeletkan lidahnya ke aidan dan begitupun aidan

"Alana aidan? Makan dulu yuk, tante udah beliin kalian makanan"

"Iya tante" alana yang mendengar makanan pun langsung menghampiri Dina.

"Tan, gimana keadaan Rico?"

"Rico harus di operasi sayang, perutnya harus di jait karena luka tusukannya lumayan dalam"

" ya ampun Rico. Sabar ya tan, Rico bakal baik baik aja kok"

"Iya sayang, kamu makan dulu ya"

Alana mengangguk dan memakan makanan yang di belikan oleh Dina begitu pun aidan.

***

"Lan? Mending kamu pulang deh udah sore soalnya, takut ibu kamu nyariin".

Alana menggeleng. "Alana mau nunggu Rico tante"

"Lan lu boleh nunggu Rico, tapi plis kali ini jangan keras kepala"

"Dan..."

Aidan menggeleng.

Alana menghela nafasnya. "Yaudah iya"

"Tante alana pulang dulu ya" alana Salim ke Dina dan memeluknya.

"Iya sayang. pulang dulu ya, nanti balik lagi ya" alana mengangguk setelah melepaskan pelukannya.

"Tan, kalo Rico siuman langsung kabarin alana ya"

"Iya sayang pasti kok itu mah"

"Makasih banyak ya sayang" Dina mengelus rambut alana.

"Iya Tan" alana tersenyum dengan lembut.

ALANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now