Extra Part 1

991 67 2
                                    

Dirga menghembuskan napasnya saat melihat putra yang tengah terduduk di sebuah jendela besar di sebuah rumah di kota Jakarta

Yaa, kini mereka sudah tiba dengan selamat di Jakarta. Awal kedatangan mereka membuat aparat keamanan yang menjaga keamanan kota Jakarta dengan sigap menodongkan senjata mereka ke arah datangnya mereka semua yang menembus pintu bandara. Saat menjelaskan asal mereka, pemerintah kota Jakarta memberikan mereka rumah yang bisa mereka tinggali untuk sementara waktu selama berada di Jakarta

" Put, udah" peringat dirga membuat putra melayangkan tatapan sinisnya ke arah cowok itu

" Jangan ngatur-ngatur gue" Dirga keluar dari kamar yang di tempati oleh putra membuat fira dan aidah memasang wajah bingung mereka

" Kenapa kak?" Tanya Fira membuat dirga menggelengkan kepalanya dan segera pergi ke kamar yang lain

Fira dan aidah yang melihat itu hanya menghembuskan napasnya dengan pelan dan saling melemparkan tatapan ke satu sama lain

" Seandainya deby ada disini, gue yakin kak putra nggak bakalan kek gini"

" Gue kangen sama mereka semua hiksss" Fira memeluk aidah yang kini tengah menangis membuat isakan aidah bertambah kencang

" Udah, gue juga kangen sama mereka. Tapi, kita bisa apa? Kita hanya bisa mendoakan mereka" ucap Fira membuat putra yang berada di balik pintu mengusap air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Dia berjalan menuju ke arah balkon kamar yang di tempatinya sambil memasang senyum tipisnya dia kembali mengingat kenangannya bersama deby

Putra membuka ponselnya sambil mengusap pelan layar benda itu yang menampilkan wajah deby yang tengah tersenyum. Dia tersenyum saat melihat foto itu. Namun, saat mengingat kembali kejadian yang merenggut deby membuat kedua mata putra berkaca-kaca

" Lo berhasil buat gue jadi cowok cengeng deb" putra meremas kuat ponsel yang berada di genggamannya

" Lo jahat karena ninggalin gue hiksss"

" Gue cinta sama lo, gue kangen sama lo, lo ngerti nggak? Hiksss"

Putra jatuh terduduk dengan menyembunyikan kepalanya dilipatan kedua tangannya yang berada di atas kedua lututnya membuat Fira yang melihat itu, menatap iba ke arah seniornya yang semakin terpuruk

" Kak put?" Panggil Fira namun sama sekali tidak di gubris oleh cowok itu membuat Fira menghembuskan napasnya secara perlahan

Fira berjalan menuju ke arah pintu dan segera keluar dari kamar putra menghampiri semuanya yang kini tengah  berada di ruang tamu. Mata Fira kembali berkaca-kaca dan segera memeluk tubuh seseorang yang kini tengah meringis kesakitan

Aidah yang melihat itu juga kini berhambur kepelukan itu saat melihat kedua cewek yang berada di depannya saling memeluk dan tengah menangis satu sama lain

" Gue kangen sama lo ayu hiksss" Isak Fira membuat ayu tersenyum dan memeluk tubuh cewek itu semakin erat

" Gue juga kangen sama kalian" lirih ayu membuat dirga yang berdiri tersenyum haru ke arah tiga cewek yang saling memeluk itu

Fira melepaskan pelukannya dan menatap ayu yang kini tengah mengusap lengannya yang terasa sakit akibat cakaran zombie yang harus diterimanya

" Gue pikir lo diserang zombie waktu itu yu" ayu tersenyum dan menggeleng sebagai jawaban dari pernyataan Fira

" Nggak, Lo salah liat fir"

" Trus? Kejadian sebenarnya kek gimana?" Tanya Fira membuat ayu melepaskan pelukannya dan menatap lurus ke arah depan

Flashback on :

Cepetan bergerak!" Ucap putra sambil menarik tangan deby memasuki pesawat kecil yang tidak jauh dari mereka semua

Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang