34

1K 79 0
                                    

" Aidah jangan keras kepala kita harus satu mobil" Aidah yang mendengar perkataan Fira menghembuskan napasnya dengan kesal

Pasalnya cewek itu enggan satu mobil dengan aban setelah peristiwa pelukan waktu dia menghibur aban yang tengah bersedih

" Okee" aban yang melihat itu memandang aidah dengan pandangan yang sulit diartikan membuat ayu yang disebelahnya menyikutnya dengan pelan

" Kalo lama di jadiin pacar bisa diambil orang loh hati-hati aja" aban melirik sinis ke arah ayu membuat cewek itu hanya menaikkan turunkan alisnya sambil tersenyum menyebalkan menurut aban

" Sok tau lo" sungut aban yang membuat ayu memutar kedua bola matanya

" Di nasehatin malah dianggurin yaa udah"

Dirga yang melihat itu hanya tertawa kecil dan beralih menatap fira yang juga menatapnya. Namun, saat melihat tatapan dirga dengan cepat Fira memutuskan kontak mata itu

" Bentar lagi" gumam dirga yang didengar oleh andini

" Bentar apa kak?" Tanya andini bingung membuat dirga gelagapan

" Dasar kepo" cibir dirga membuat andini memanyunkan bibirnya yang malah membuat azmi gemas melihatnya

" Ya Allah kuatkan Azmi" batin azmi sambil mengusap pelan dadanya

" Ayo kita berangkat" putra menaiki mobil hitam yang berada di depannya dan segera duduk di bangku pengemudi diikuti hamka, dirga, andini, aulia, ayu, azmi, fauzan

Sedangkan mobil yang berada di belakang terisi oleh ikram, kindi, Fira, deby, aidah, inggrit, saleh, dan aban

Putra melirik ke arah kaca spion dan mengernyit heran saat melihat deby tidak ada di dalam mobil bersamanya

" Deby mana?" Tanya putra membuat fauzan menengok ke belakang

" Di mobil belakang kak" jawab Hamka membuat putra melebarkan matanya

" Apa?"

Dirga mendengus kesal dan kemudian menjitak kepala putra dari arah belakang membuat cowok itu melayangkan tatapan tajamnya ke arah putra

" Berpisah sementara waktu dulu napa sih put" putra mendengus mendengar perkataan dirga dan akhirnya menyalakan mobil itu agak cepat meninggalkan mobil yang berada di belakangnya yang sama sekali belum bergerak











" Ikram, nyalain cepetan mobilnya" perintah inggrit membuat ikram menggaruk kepalanya yang tidak gatal

" Nggak bisa nyala"

Semua yang berada disitu melebarkan matanya saat mendengar jawaban ikram

" APA?" Aidah berteriak membuat saleh membungkam mulutnya

" Jangan berisik" aidah mengangguk membuat saleh dengan segera melepaskan tangannya

" JADI GIMANA DONK?" Teriak aidah lagi membuat saleh mengusap dadanya dengan sabar

" Astaghfirullah Aidah" ucap saleh sambil menepuk jidatnya membuat aidah terkekeh

Deby yang melihat itu hanya menatap datar dan sesekali menengok ke arah belakang mobil untuk melihat kondisi jalanan yang di belakang. Deby menahan napasnya ketika melihat sekumpulan zombie berjalan mendekati mobil yang tengah ikram paksa untuk menyala

" Ayo donk mobil nyala" deby keringat dingin membuat fira penasaran dan akhirnya mengikuti arah pandang deby

" Oh my God"

" IKRAM CEPAT NYALAIN MOBILNYA IKRAM!!!" teriak fira membuat yang lainnya panik saat melihat zombie itu berlari cepat ke arah mobil yang mereka tempati

BRAK...

Wajah aidah dan azmi memucat saat melihat dengan jelas wajah zombie yang mengintip di balik jendela dengan wajah hancur yang berlumuran darah

" Ikram jalan ikram!" perintah aban membuat ikram menggelengkan kepalanya

" Nggak bisa"

" Deby lo mau kemana?" Ucap saleh saat melihat deby berusaha membuka pintu mobil untuk keluar

" Diam!"

Deby mendorong pintu mobil dengan keras membuat beberapa zombie terjatuh karena dorongan itu. Dengan gerakan cepat zombie yang berada di samping kanan deby dengan cepat ingin menyerang deby. Namun, dari dalam mobil fira dengan segera mengayunkan anak panah ke arah zombie itu dan dengan tepat mengenai kepala zombie itu

Fira tersenyum puas saat melihat hasil bidikannya yang  melayang sempurna di kepala zombie itu. Membuat zombie itu jatuh tersungkur ditanah

Saat melihat keadaan aman dengan secara perlahan saleh, kindi, dan Fira turun dari mobil membuat aidah dan aban menggelengkan kepalanya













" Kak berhenti kak" putra memberhentikan mobilnya saat mendengar suara intrupsi dari aulia

" Mobil yang dibawa ikram kok belum muncul-muncul kak?" Putra melirik ke arah kaca spion dan benar saja putra sama sekali tidak melihat mobil yang dibawa ikram berada di belakang mobilnya

Fauzan dan dirga merasa gusar dan dengan cepat turun dari mobil membuat semuanya itu turun

" IKRAM LO DIMANA?"

" FIRAAA"

" Kak jangan teriak donk, nanti zombienya pada datang kan bahaya" ucap hamka dengan cemas

Saat mengucapkan itu hamka dengan jelas bisa melihat beberapa zombie berjalan mendekat ke arah mereka semua membuat semuanya menahan napas kecuali putra yang tengah memasang wajah sinisnya

" Maju lawan gue" gumam putra sambil menyiapkan katana panjang yang diambilnya dari rumah fira

Jangan lupa vommentnya ☺️

Stadt-ZombieTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon