43

963 78 2
                                    

Tasya menarik tangan citra untuk masuk ke dalam kamar yang mereka tempati berdua. Citra yang ditarik hanya mengernyit bingung dengan tingkah tasya

" Lo kenapa sih?" Tanya citra saat melihat tasya menutup pintu kamar secara perlahan

" Kita harus pergi dari sini"

" Apa? Lo gila? Kalo kita pergi, kita bisa di serang zombie diluar sana" tasya merenggut saat mendengar citra malah mendumel

" Gue nggak suka sama mereka semua"

" Gue juga, tapi kalo kita pergi yang ada nyawa kita bisa melayang" tasya berjalan menuju ke arah jendela dan bisa melihat kerusakan terjadi di setiap sudut jalan

" Gue benci sama putra"

" Sama, dia udah lenyapin angel karena masalah sepele yang terjadi sama deby" tangan citra terkepal saat mendengar penuturan tasya sedangkan tasya berusaha untuk meredam emosinya yang tiba-tiba tersulut

" Kita harus balas kematian angel" citra menengok ke arah tasya dan seketika tersenyum sinis saat mendengar perkataan temannya itu












" Aku ci...ci...ci" Andini memutar kedua bola matanya saat mendengar perkataan azmi yang terpotong-potong

" Aku ci...ci... Ya Allah bantu hamba" azmi mengusap wajahnya kasar membuat andini yang disampingnya menahan senyum

" Apaan sih? Kamu mau ngomong apa?"

" Itu...anu...aku ci...ci...ARGGHHHH" azmi berteriak gusar membuat semuanya menggelengkan kepalanya

" Itu cuma dare azmi, lo kenapa susah banget sih ngomongnya?" Celetuk aban yang tengah mengusap tangan aidah

" Yaa susah abang astaghfirullah"

" Kenapa susah coba?" Andini mendekatkan wajahnya ke arah azmi membuat cowok itu susah menelan salivanya

" Kenapa susah azmi?" Greget Andini saat azmi tidak menjawab pertanyaannya

" AZMI!"

" Ya karena aku memang cinta sama kamu, dan dare kampret ini buat aku cepet-cepet ngungkapin perasaan aku ke kamu padahal aku belum berani" ucap azmi membuat andini melongo mendengarnya

Azmi yang tersadar langsung menutup mulutnya dan mengedipkan matanya berkali-kali

" Ciee azmi akhirnya jujur juga ihiyyy" azmi menatap ke arah tangga dan melihat deby yang tengah berjalan turun dan dibantu oleh putra

" Ahhh deby aku malu" semua tertawa mendengar penuturan azmi yang tengah menutup wajahnya. Sedangkan andini berusaha untuk tidak tersenyum malu-malu

" ngapain malu coba? Rasa cinta ke lawan jenis itu manusiawi yang nggak manusiawi itu kalo kamu cinta sama hamka" Hamka menatap datar ke arah deby yang menampilkan cengirannya

" Andaikan lo nggak sakit yaa deb, mungkin gue udah nyumpel mulut sadis lo itu pake golok"

" Dan andaikan lo bukan junior dan teman deby mungkin gue udah gantung lo di depan supaya di kerumuni ama zombie" ucap putra membuat  wajah hamka pucat pasi membuat semuanya tertawa

" Hahaha kacian wlee" hamka menatap ke arah deby dan melayangkan tatapan tajamnya

" Ini juga jangan kebanyakan ngejek orang, mau dicium hah?" Deby tersentak membuat hamka menertawai wajah kaget deby

" Apa sih kak mesum banget, jangan kek aban donk yang langsung nyosor bibirnya aidah"

" Wee kampret" deby terbahak saat mendapat lemparan bantal sofa dari aidah

" HAH? SERIUS? ULANG COBA ABAN, GUE MAU LIAT" jerit hamka membuat yang lainnya menggelengkan kepalanya

" Apa sih, gak jelas lo mblo" hamka memasang wajah sedih membuat aban memasang ekspresi jijik

GRRHHH....

Semua menoleh ke arah dapur dan terkejut saat melihat beberapa zombie yang berjalan mendekati mereka semua yang duduk di ruang tamu

" ADA ZOMBIE" Hamka berteriak membuat semuanya merasa panik

Putra yang melihat itu dengan segera kenarik tangan deby untuk naik ke atas kamar dan mengunci pintu kamar agar deby terlindung dari kejaran zombie itu

" KAK... KAK PUTRA BUKAIN" deby berteriak membuat suara geraman dari kamar sebelah terdengar

" Ada apa ini?"












" Gue yakin mereka semua bakalan mati hahaha"

" Mereka harus ngerasain apa yang dirasain angel"

" Rencana lo cemerlang"

" Citra gitu loh"

GRRHHH...

Suara geraman itu terdengar di pendengaran mereka berdua membuat mereka segera berbalik. Namun, belum berbalik tubuh tasya dan citra sudah dikerumuni beberapa zombie yang kini tengah mencabik-cabik seluruh tubuh mereka

" ARRGGHHH"

So, orang jahat akan selalu mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang mereka sudah perbuat untuk mencelakai orang lain untuk membalas dendam


Jangan lupa vommentnya ☺️

Stadt-ZombieWhere stories live. Discover now