32

1.1K 89 5
                                    

" jadi, kapan kita berangkat ke bandara?" Tanya fauzan yang tengah mencoret-coret sesuatu di selembar kertas

" Besok" jawab putra singkat membuat Fauzan hanya menganggukkan kepalanya

" Umm Zan"

" Hmm?" Gumam fauzan sambil menolehkan kepalanya ke arah putra

" Gue minta maaf soal ahkam, gue terpaksa ngelakuin itu karena gue nggak tau harus ngapain lagi selain nurutin kata-kata ahkam" Fauzan tersenyum tipis mendengar perkataan putra dan merangkul cowok itu

" Gak papa, apa yang lo lakuin itu udah benar, gue sebenernya nggak rela ahkam dibunuh kek gitu, tapi yaa mau gimana lagi, mungkin ahkam tidak mau menyakiti kita disaat dia udah jadi bagian dari makhluk menjijikkan itu" putra terdiam dan menganggukkan kepalanya mendengar perkataan fauzan

" Gue punya satu permintaan buat lo" putra menaikkan alisnya saat melihat wajah fauzan yang tiba-tiba berubah serius

" Tolong jagain deby"

" Tanpa lo suruh gue bakalan jaga dia apapun rintangannya" ucap putra yakin membuat fauzan tersenyum tipis

" Gue harap lo nggak kek gue, yang dengan bodohnya nyia-nyiain deby padahal gue cinta sama dia. Tapi disaat keadaan udah normal gue malah nggak bisa jadiin dia milik gue seutuhnya karena posisi gue dihatinya dia udah digantiin ama lo"

" Percaya sama gue, gue nggak bakalan nyakitin dia, susah naklukin dia bro, soalnya dulu dia masih terjebak sama bayang-bayang masa lalunya yaitu lo, gue harus dengan sabar berusaha deketin dia tapi selalu ditolak mentah-mentah, dan sekarang gue bersyukur dia udah mau nerima kehadiran gue. Meskipun baru nerima kehadiran gue setidaknya itu buat gue bisa lebih leluasa jagain dia"

Fauzan tersenyum tipis dan menepuk pelan bahu putra membuat cowok itu juga membalas senyuman Fauzan

" Kak putra sama kak Fauzan bukan pasangan guy kan?" Ucap Azmi tiba-tiba dari arah belakang membuat fauzan dan putra terjengkal kaget

" Ngagetin aja lo" azmi menyengir dan dengan tidak sopannya menerobos untuk duduk di tengah-tengah Fauzan dan putra

Azmi terdiam dengan pandanganya yang lurus ke depan membuat kedua cowok yang berada di sampingnya mengernyit heran

" Kak, salah nggak sih kalo aku jatuh cinta sama cewek?"

" Yaa nggak salah sih, yang salah itu kalo lo suka sama cowok" azmi mendelik membuat fauzan dan putra tertawa melihat ekspresi cowok itu

" Serius kak astaga ya Allah"

Fauzan dan putra berhenti tertawa dan kembali fokus menatap cowok yang berada di tengah-tengah mereka

" Emang lo jatuh cinta sama siapa?" Tanya putra penuh selidik membuat azmi tersenyum ketika mengingat wajah andini yang begitu membuatnya damai saat sholat

Fauzan melambaikan tangannya id depan wajah azmi saat melihat cowok itu malah melamun.

" Kesambet nih cowok, wahai setan jahanam keluarlah" ucap Fauzan sambil meletakkan telapak tangannya di jidat azmi membuat cowok itu mendengus kesal

" Apaan sih? Emang aku kesurupan apa?"

" Siapa tau kan?"

" Tau dah gelap" kesal Azmi

" Emang gelap, kan udah malam Azmi" ucap putra semakin membuat azmi merenggut kesal ke arah putra yang kini tengah memainkan ponselnya

" Deby, aku mau curhat" teriak azmi saat melihat deby berjalan melewati ruang tamu dengan ponsel yang ada di genggamannya

Fauzan dan putra yang mendengar azmi meneriakkan nama deby dengan cepat mencari keberadaan cewek itu dan melihat deby yang kini langkahnya dihadang oleh tubuh Azmi

" Ishh apa sih? Aku mau liat foto suami aku nih, dari pagi nggak liat mukanya tuh bikin kangen"

" Loh? Bukannya kamu pacaran sama kak putra yaa? Kok udah punya suami? Kamu nikah muda? Kok bisa? Ishh kok nggak ngundang?" Cerocos azmi membuat deby memutar kedua bola matanya. Tanpa menyadari tatapan putra yang menatapnya tajam saat mendengar kata suami yang keluar dari mulut Deby

" Ini loh, si jimin etdah bikin kangen yaa ampun oppa sarangtawon" pekik deby sambil memeluk ponselnya itu membuat azmi yang berada di depannya menatap cewek itu datar

" Saranghaeyo deby bukan sarang tawon" ucap inggrit dari arah belakang diikuti oleh Fira dan ayu yang baru keluar dari arah dapur

Andini, Aidah, dan Aulia yang mendengar itu hanya mampu tertawa cekikikan dan memilih duduk di sofa tempat laki-lakinya yang kini tengah berkumpul

" Like-like mee donk kalo nggak suka yaa nggak usah idup" cibir deby membuat semua yang berada di situ hanya mampu menggelengkan kepalanya

" Tau dah ngalah aja gue" (inggrit)

" Ini si deby pasti lagi kedatangan tamu bulanan makanya rada sensian (Aidah)

" Btw, kangen sama oppa Jungkook juga" (Fira)

" Apaan sih suami-suami? Pacar aja belum punya, gue kan digantung sama dia, enak aja bilang udah punya suami" (putra)


Jangan lupa vommentnya 😊

Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang