48

949 69 2
                                    

Deby menengok ke kanan dan ke kiri berusaha memcari cara untuk keluar dari ruangan gelap itu. Mata cewek itu berbinar saat melihat salah satu kaca jendela yang pecah. Dia pun berusaha mendekatkan kursi yang di dudukinya di dekat jendela yang berada di samping kanannya

Dia mengambil salah satu potongan kaca dan berusaha mengenggamnya di kedua tangannya yang terikat. Deby meringis tertahan saat potongan kaca itu tidak sengaja menggores telapak tangannya

Ikatan tali dikedua tangan deby terlepas membuat cewek itu tersenyum sumringah sambil memegang pipinya yang terasa sakit. Di pun dengan segera memotong tali yang mengikat kedua kakinya. Dan, saat terlepas deby dengan segera beranjak berdiri

Jendela yang berada di samping kanan tersebut memiliki kaca ayang pecah membuat deby memutar otak untuk keluar lewat celah jendela itu

Deby melihat ke sekelilingnya dan menemukan balok kayu yang tergeletak di samping kardus dan segera mengambilnya. Memegang erat balok itu dan mengarahkan ke arah jendela membuat kaca jendela itu pecah

Saat melihat seluruh jendela itu pecah, deby dengan gerakan cepat menendang beberapa balok kayu di jendela itu membuat kayu-kayu itu patah dan membuat deby bisa mendapatkan jalan keluar

Tanpa membuang waktu, deby dengan segera keluar lewat jendela itu dan tidak lupa membawa balok kayu sebagai senjata saat melawan zombie yang ditemuinya nanti

" Awhh shh" deby meringis saat sepatunya menginjak pecahan kaca dan menembus kulit kakinya

Saat mendengar suara langkah kaki memasuki ruangan itu, dengan langkah cepat deby berlari sekuat tenaga menjauhi tempat itu











Putra menatap lurus ke arah ruang tamu dengan tatapan datarnya membuat dirga dan Fauzan yang berada di smapingny menghela napas pelan

" Gue yakin deby nggak bakal kenapa-napa kok put" putra menatap tajam ke arah Fauzan yang kini tengah memangku salah satu kakinya

" Lo nggak tau gimana perasaan gue, saat tau deby tiba-tiba menghilang"

" Gue juga khawatir sama deby put, tapi gue nggak mau terlalu mikirin macam-macam ke deby, gue cuma mau mikirin gimana cara gue bisa nemuin dia"

Putra menghela napasnya dan berusaha meredam emosinya yang tiba-tiba tersulut begitu saja mengingat dia tidak bisa menemukan keberadaan cewek itu

" Lo dimana sih deb?" Lirih putra membuat semua yang berada disitu memandang sedih ke arah putra yang terlihat kacau








" Saleh?" Deby berhenti melangkah saat mengintip di balik jendela dan melihat saleh yang tengah duduk terikat di sebuah ruangan

Dari belakang deby bisa melihat tubuh saleh yang terlihat kaku dan tegang. Deby menutup mulutnya saat melihat baju yang dikenakan saleh terdapat banyak darah yang mengotori bajunya

" SALEH!" Dengan perlahan saleh membalikkan tubuhnya membuat deby segera bersembunyi saat melihat wajah saleh yang hancur dengan tubuh yang kejang-kejang

Saleh yang sudah berubah menjadi zombie itu hanya bisa berteriak dengan kencang disertai dengan geraman tertahannya membuat deby yang bersembunyi menahan Isak tangisnya

" Nggak mungkin ini nggak mungkin hiksss"















Ting...tong...

Semua yang berada di ruang tamu saling berpandangan saat mendengar suara bel rumah fira berbunyi. Hamka menggigit jari-jarinya berusaha menahan takut yang menghampirinya

" Itu keknya zombie deh" ucap hamka membuat kindi yang berada di sebelahnya menjitak dahinya

" Lo goblok apa pe'a? Yaa nggak mungkin lah tuh zombie bisa mencet bel, tuh otak digunain dikitlah"

" Yaa kan siapa tau zombienya lebih pintar dari gue"

" Allahuakbar" Hamka cengengesan membuat semuanya menggelengkan kepalanya

" Biar gue aja yang buka" ucap aidah membuat aban menahan tangannya

" Jangan gila kamu" ucap aban sambil melototkan matanya ke arah Aidah

" Ohhh co cweat" saut hamka membuat kepalanya mendapat lemparan bantal sofa dari dirga

" Berisik mblo"

" Dih mentang-mentang pacaran ama sahabat gue, belagunya minta ampun"

" Apa lo bilang?"

" Hehe nggak kak"

Ting...Tong...

" Kelamaan lo semua, biar gue aja yang yang buka" ucap andini dan segera berjalan menuju ke arah pintu diikuti azmi yang tiba-tiba berlari di belakangnya

" Ikut!"

" Dasar bucin" sungut hamka membuat azmi berbalik dan mengeluarkan lidahnya

" Yang jomblo jangan berisik"

" Ehh? Elu juga jomblo, Lo kan belum resmi ama andini" gerutu hamka membuat azmi tertawa terbahak-bahak

" Bodo, aku mah otw, nggak kayak kamu, kasian deh lo"

" Azmi kampret argghh"



Jangan lupa vommentnya ☺️

Stadt-ZombieWhere stories live. Discover now