3 - |Pacar Asya?|

46.1K 5.2K 329
                                    

Bagi Asya, pelajaran matematika itu membosankan, tidak menarik, dan membuatnya mengantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Asya, pelajaran matematika itu membosankan, tidak menarik, dan membuatnya mengantuk.

Bagi Fazri, pelajaran matematika itu sulit dimengerti kayak cewek. Nah, bayangin tuh kalau pelajaran matematika yang mengajar guru cewek. Bisa pusing dua kali kepala Fazri.

"Jri, balik yuk! Kita udah lama keluarnya. Nanti kanjeng ratu marah," ajak Asya setelah menghabiskan minumannya.

Fazri yang sedang sibuk bermain game di ponselnya hanya melirik Asya sebentar lalu melanjutkan aktivitasnya. Murid tidak tahu diri memang. Sudah ke kantin waktu jam pelajaran, bermain game pakai wifi sekolah pula.

Asya dan Fazri sekarang sedang berada di kantin padahal ini masih jam pelajaran. Sudah 30 menit mereka meninggalkan kelas dengan alasan pergi ke toilet tapi sampai sekarang belum balik-balik. Pikirkan saja apa yang dilakukan seseorang di toilet sampai 30 menit. Semoga saja teman-temannya dan kanjeng ratu tidak berfikiran yang macam-macam tentang mereka.

"Gue mau balik. Terserah kalau lo masih mau disini. Siap-siap aja kena semprot kanjeng ratu. Nggak datang bulan aja galak apalagi pas datang bulan," gumam Asya pelan di akhir kalimatnya.

Asya bangkit dari duduknya meninggalkan manusia gila game di depannya. Namun, langkahnya berhenti saat mendengar gebrakan meja ulah Fazri.

"Dia lagi datang bulan?"

Asya mengangguk sebagai jawaban. Dia tahu karena kemarin dia melihat kanjeng ratu membeli pembalut di kopsis.

"Mampus gue. Mantan gue yang sabar dan penyayang aja galaknya minta ampun kalau lagi datang bulan apalagi kanjeng ratu yang udah galak dari lahir." Fazri mulai panik memikirkan nasibnya hingga tidak memperdulikan game yang masih berjalan.

"Gini aja, lo balik ke kelas sekarang dan bilang ke kanjeng ratu kalau gue lagi mencret dan sekarang ada di UKS. Please, Sya, bantu temanmu yang tampan ini." Fazri menangkup kedua tangannya memohon agar Asya mau membantunya. Dia sebenarnya tidak rela memohon seperti ini apalagi di depan Asya, tapi demi selamat dari amukan kanjeng ratu dia rela melakukan apa saja.

Asya menatap cowok di depannya dengan jijik. Apa tidak ada alasan lain yang lebih keren hingga dia membuat alasan seperti itu?

"Oke. Sekarang buruan lo ke UKS! Jangan disini, kalau kanjeng ratu tau lo di sini bisa-bisa gue ikut kena masalah."

Setelah mengatakan itu, Asya pergi meninggalkan kantin. Dia berjalan dengan santai melewati koridor yang sepi. Sesekali dia menyapa guru yang berpapasan dengannya. Tiba-tiba pandangannya jatuh pada seorang cowok yang sedang berjalan ke arahnya. Asya menampilkan senyum smirk-nya. Dia tahu apa yang harus dia lakukan sekarang.

Tujuan hidupnya sekarang adalah membuat cowok di depannya ini kesal. Elvin sangat membenci Asya jadi Asya akan selalu muncul di hadapannya agar Elvin kesal. Salah sendiri dia membenci Asya. Padahal seingat Asya, dia tidak pernah membuat kesalahan dengan cowok itu. Namun baiklah, mulai sekarang Asya akan membuat salah padanya agar Elvin punya alasan untuk membencinya. Makhluk hidup mana yang punya pemikiran seperti itu jika bukan Asya.

Play With Players (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang