DELAPAN BELAS: Berkemah 2

Mulai dari awal
                                    

“Buktikanlah jika kau bisa bernyanyi~”

🍓🍓🍓🍓

Veranda PoV

Tepat di hadapanku. Keynal tersenyum manis padaku, dia adalah cowok dengan senyum temanis yang pernah aku temui dalam hidupku. Senyum yang menghangatkan kalbu.

Jari jemarinya memetik dawai-dawai gitar dengan baik. Petikan gitar itu, begitu enak didengar−saat jemari indahnya itu kembali memetik senar gitar kord satu ke kord yang lain, perpindahannya terdengar begitu halus dan lembut. Keynal memetik gitarnya sembari melantunkan lagu.

Aku tak tahu apa yang ku rasakan.

Dalam hatiku saat pertama kali lihat dirimu, melihatmu~

Seluruh tubuhku terpaku dan membisu.

Detak jantungku berdebar tak menentu.

Sepertinya aku, tak ingin berlalu.

Saat ku tahu kau akan pergi jauh.

Izinkan aku tuk selalu menantimu.

Untuk katakan ku ingin dirimu.

Agar kau tahu betapa ku terlalu
Mencintaimu.

Aku akan menunggu.

Hingga dirimu kembali untukku.

Tolonglah aku bagaimana diriku.

Ungkapkan itu rasa yang membelenggu.

Dalam hatiku ku cinta padamu.

Berikan cintamu juga sayangmu.

Percaya padaku ku kan menjagamu.

Hingga akhir waktu menjemputku.

Kuberikan cintaku juga sayangku.

Percaya padaku ku kan menjagamu.

Hingga akhir waktu menjemputku.

Ve, aku gak punya istri ,
Aku gak punya pacar.
Yang kupunya hanyalah hati yang setia~
Tulus padamuu.

Nada lembut itu terdengar pelan, mengisi heningnya rimba. Merangkai nada, demi nada menjadi melodi yang indah. Suara merdunya menggetarkan hatiku. Tanpa sadar air mataku terjatuh, aku pun menangis dalam diam lagi.

🍓🍓🍓🍓


Keynal PoV

Lewat tengah malam aku terbangun. Aku memilih untuk tidur di luar beralaskan sleeping bag kepompong milikku, sementara itu aku menyuruh Veranda tidur di dalam tenda. Aku membuka netraku perlahan.

Aku membawa lampu LED ke dalam kantung tidurku. Aku tidak bisa tidur tanpa penerangan. Aku pun bangkit, aku terbangun sebab merasa dahaga. Aku duduk di kursi lipatku sembari meminum botol air mineral ditanganku.

Saat tengah melamun, aku tak sengaja melihat kepulan asap hitam berjarak 10 meter di depanku. Ketika kalian sendiri, tanpa kalian ketahui berbagai mata tertuju padamu. Menunggu lengah dan mengambil alih hidup mu. Maka jangan biarkan pikiran kalian kosong.

Tiba-tiba udara di sekitarku, menjadi terasa sangat dingin. Bahkan mulai terasa menusuk kulitku. Aku mulai merasa ada yang janggal karena sebelumnya terasa biasa saja. Aku mencium aroma kentang. Namun baunya sangat busuk, lalu berganti bau darah dan bau kembang.

“Veranda?” Batinku.

Sekelebat aku melihat sosok Veranda. Berjalan sendiri menuju pohon besar di depanku. Dengan segera aku berdiri dan mengejar sosok yang aku yakini, itu adalah Verandaku, bidadariku.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang