Dia...

1.9K 274 17
                                    

Setelah melampiaskan semuanya, ternyata Hyewon gak balik lagi. Dia milih pergi buat nenangin dirinya. Dia juga sadar diri, kalo dia balik, dia cuma bakal ngebuat suasana jadi canggung banget antara dirinya, Wony, dan Ryujin.

Yujin cs bersama para ciwi pasti gelisah dong ya, hampir setengah jam mereka nungguin Hyewon balik, tapi batang hidungnya pun gak keliatan sama sekali hingga kini.

"Dia kemana?" gumam Yujin, khawatir.

"Kalo bundir gimana?!" Si Yena udah nethink.

"Heh congor!" Chae langsung mencapit bibir bebek Yena.

"Kita cari dulu aja gimana?" ajak Minju.

Mereka semua ngangguk setuju. Baru aja mau ngelangkah keluar, ponsel genk laparcin berbunyi.

Laparcin

|Kwangbae
Jangan cari gue.
Gue gak papa, santai.

Merwka semua saling tatap beberapa saat. Entah kenapa mereka gak yakin dengan ucapan Hyewon.

Secara dia lagi patah hati, pastinya gak akan ada yang baik - baik aja.

"Gue khawatir cok," ucap Yujin sambil cemberut.

"Gak cuma lo. Kita kita juga," sahut Ryujin.

"Percaya aja deh sama dia. Dia pasti bisa ngontrol dirinya," ucap Chaeyeon. Dia masih berusaha buat positif thinking. Dia tak ingin menduga - duga hal yang buruk.

"Kita balik nih? Ini kita tinggalin aja gitu?" tanya Yena.

"Iya. Keknya ini bakal kekunci otomatis pas ditutup. Gabisa dibuka dari luar,"

"Oke. Ayoklah cabut," ucap Yena.

"Bodo lah! Pulang deh lo pada! Gue mau cari Hyewon!" ucap Yujin.

"Nyari gimana? Mau nyari dimana? Otak dipake dikit kenapa sih?" kesal Yena.

"Lo tuh emang peduli ke Ryujin doang! Lo gak peduli gimana Hyewonnya. Dia juga patah hati. Ngerti gak lo?" Yujin emosi, dia menarik kerah Yena.

"Maksud lo apa? Ngajak berantem?!" Yena menghempas lengan Yujin dari kerah bajunya.

"Hei udah. Kok malah berantem?" Chae nyoba mendamainkan.

"DIEM!" Bentak Yujin dan Yena serempak.

"O-oke,"

Chae kicep teman - teman.

"Sekarang terserah lo deh. Ayo Jin balik," ucap Yena ke Ryujin. Ryujin sebenernya bingung, tapi dia ngikut Yena.

"Bangsat lo pada! Mulai sekarang lo bukan temen gue!" Maki Yujin. Emosinya udah ke ubun - ubun. Walaupun mereka gak tau Hyewon sekarang ada dimana, setidaklebihnya mereka ada usaha buat tau keberadaan Hyewon.

Bisa ngespam chatkan?

Bisa nelfon kan?

Bisa lacak kan?

Jangan jadiin berbagai alasan cuma buat nutupin kemalasan kalian.

Jangan jadi teman kalo emang gak bisa saling ngerti.

Gitu kalo kata Yujin.

Bukan kata saya loh ya.

"Terserah lo! Intinya lo harus sadar, gak semua hal bisa berjalan sesuai keinginan lo. Inget, lo gak seistimewa itu!" Yena dan Ryujin melangkah pergi. Diikuti Wony dan Yuri.

Tersisa Sakura, Chae, Minju dan Yujin.

"Yujin, kamu beneran mau nyari Hyewon?" Tanya Minju.

"Iya,"

"Emm.. K-kalo gitu aku pulang bareng Sakura aja ya?" ucap Minju takut - takut.

"Hmm iya deh. Kamu jangan capek ya sayang," Ucap Yujin sambil mengelus puncak kepala Minju. Minju mengangguk seraya pergi bersama Sakura.

"Gue udah lacak Jin. Dia di daerah ini," ucap Chae sambil menunjukkan layar ponselnya pada Yujin.

"Udah gue duga ini anak pasti ngelakuin yang aneh - aneh," ucap Yujin.

Ia bersama Chae pergi menyusul Hyewon di suatu tempat.

"Santai Jin," teriak Chaeyeon agar Yujin dapat mendengar suaranya.

Yujin memacu motornya cukup cepat, Chaeyeon sendiri kesulitan mengimbangi Yujin.

Namun hal itu tak terjadi lama karena terjadi kemacetan cukup parah di dekat tempat tujuan mereka.

"Macet Jin," ucap Chaeyeon.

"Pinggirin aja motornya. Kita jalan," Ucap Yujin.

Chaeyeon menurut, mereka berdua memarkirkan motor mereka di supermarket di dekat mereka kemudian melangkah menerobos keramaian.

Derap langkah Yujin dan Chae terhenti ketika melihat penyebab kemacetan ini.

Ada sebuah motor sport yang sangat tak asing di mata mereka di pinggir jalan dengan keadaan rusak parah.

"B-bukan Hyewon. S-santai santai," Chae berusaha menenangkan Yujin meski dirinya sendiri sudah bergetar tak karuan.

Yujin dan Chae berlari ke kerumunan orang - orang ditengah jalan. Mereka mengelilingi si korban, memotret, merekam, mengunggah, memberi komentar duka tapi tak satupun menelfon ambulans.

Kaki Yujin melemas ketika melihat siapa orang yang tergeletak disana. Di pelupuk matanya tergenang cairan bening.

"D-dia..."






















Tbc

Siapa kira - kira teman - teman? Yang bener dapet kissu dari aq ewh.

PosesifWhere stories live. Discover now