Terkadang tak bosan bagi Yoongi yang berbuat usil dengan berdiri sangat dekat dengan Yewon sehingga Yewon merasa takut dan meminta Yoongi menjauh darinya. Dan sejak Yoongi mengancamnya, Yewon jadi sering meminta salah satu temannyauntuk menemaninya pulang, dan Seungkwan adalah orang yang selalu bersama Yewon karena arah rumah mereka yang sama.

Pukul 5 sore, tanda berakhirnya sekolah Yewon dihari sabtu. Yewon dan teman-temannya tengah bersiap untuk pulang kerumah.

"Kita akan pulang bersama lagi Seungkwan?" tanya Yewon yang sedang memasukan buku kedalam tas.

"Oh maaf Yewon, hari ini aku tidak bisa. Aku harus pergi kepelabuhan bersama ibuku" jawab Seungkwan memberikan alasan menolak ajakan Yewon.

"Kau jadi ke Seoul Eunbi?" tanya Yewon kini menatap Eunbi yang masih membereskan barang barang miliknya kedalam tas.

Eunbi mengangguk membenarkan. "Uh.., aku harus mengurus beberapa berkas untuk sekolah baru" ujar Eunbi yang terlihat sudah selesai membereskan barang-barang miliknya.

"Aku akan sangat merindukanmu" ujar Yewon menatap Eunbi dengan tatapan sedih. Eunbi menatap Yewon sejenak, lalu bergerak mendekati Yewon dan memeluknya. Dahyun yang melihat Yewon dan Eunbi seketika menghampiri mereka dan ikut memeluk Eunbi dan Yewon.

"Mari kita saling bertemu lagi di masa depan" ujar Dahyun sambil memeluk Eunbi dan Yewon.

Dan sore itu, dengan sangat terpaksa Yewon harus pulang kerumah sendirian. Sebenarnya beberapa kali ia ingin menelfon Yoongi, tapi selalu ia urungkan.

"Aku akan sangat hati hati" Yewon bermonolog sambil memantapkan keberaniannya. Lalu ia berjalan menuju gerbang sekolah dengan perlahan dan bersikap normal.

Saat melewati lapangan olahraga sekolah, tiba tiba ia berpapasan dengan Yoongi yang juga sedang berjalan menuju gerbang sekolah dan sepertinya habis berbicara dengan guru olahraga di sekolah.

"Yewon" panggil Yoongi saat matanya menangkap sosok Yewon yang berdiri tak jauh dari Yoongi.

"Oh, Yoongi oppa" balas Yewon sambil tersenyum memperlihatkan giginya, menyembunyikan rasa takut dan khawatir akan kehadiran Yoongi.

"Apa kau akan pulang?" tanya Yoongi kini berjalan mendekati Yewon yang masih berdiri ditempatnya.

Yewon mengangguk dengan masih diikuti rasa khawatir dan takut. "Dengan siapa?" tanya Yoongi kini berdiri dihadapan Yewon. Yewon membungkam mulutnya sambil melihat kearah kaki nya, karena rasa takutnya.

Yoongi menatap Yewon, mencoba membaca ekspresi wajah Yewon. Lalu dia mengambil handphone miliknya yang dia simpan disaku celananya. Kemudian memeriksa riwayat panggilan masuk pada telfonnya, tak ada panggilan masuk dari Yewon.

"Apa ponsel mu rusak?" tanya Yoongi dengan nada ketus, menatap Yewon tajam. Yewon menggeleng dengan polos. "Apa kau tak menyimpan nomorku?" tanya Yoongi lagi kini dengan nada sedikit marah. Yewon mengigit bibir bawahnya, merasa ketahuan.

"Atau kau lupa apa yang sudah aku katakan sebelumnya?" Yoongi terlihat mulai kesal. Yewon masih tak menjawab semua pertanyaan Yoongi, dan kini ia pun mulai merasa sikap Yoongi kembali menjengkelkan.

Yewon menghela nafas panjang lalu menatap Yoongi. "Kalau aku katakan aku memang tidak menelfon oppa, dan pulang kerumah sendirian. Apa yang akan oppa lakukan?" tanya Yewon dengan nada kesal.

Yoongi menyipitkan kedua matanya. "Kenapa? Apa kau ingin merasakan yang lebih dari sekedar mencium bibir?" ujar Yoongi dengan nada seduktif.

"Aish, oppa memang menyebalkan" ujar Yewon jengkel, lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Yoongi menuju gerbang sekolah, kemudian disusul oleh Yoongi.







All About You [너에 관한 모든 것] {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang