All About You [너에 관한 모든 것] {END}

Mr. Blue

"Apa kau paham bahaya yang terjadi jika gadis sepertimu pulang pada saat hampir tengah malam?" tambah Yoongi menatap Yewon semakin tajam, dan itu membuat Yewon merasa takut.

"Bagaimana jika ada berandalan yang mengganggumu atau mencelakai mu didalam perjalananmu pulang kerumah?" Yoongi mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Yewon, dan sontak membuat memundurkan wajah dan tubuhnya kebelakang.

"Kau tau, mereka sangat menyukai gadis-gadis polos seperti dirimu dan juga teman-temanmu, karena itu sangat menarik perhatian mereka. Apa kau tidak takut?" wajah Yoongi semakin mendekat pada wajah Yewon dan itu cukup membuat Yewon semakin takut.

"Apa kau masih bertanya alasan kenapa kau tidak boleh pulang sendirian, Yewonie?" tanya Yoongi dengan sedikit penekanan, sementara Yewon tersudut pada dinding kamarnya.

Yoongi mengeluarkan senyuman menyeringai dengan angkuh, dan itu berhasil membuat Yewon merasa Jengkel dengan sikap Yoongi.

"Apa aku masih harus takut, jika berandalan itu adalah dirimu oppa?" ujar Yewon santai lalu mendekatkan wajahnya kearah wajah Yoongi. Sontak itu membuat Yoongi membeku sejenak dengan perubahan sikap Yewon.

"Bukankah kau juga bagian dari mereka oppa?" Yewon semakin mendekatkan wajahnya, menipis jarak diantara mereka, seraya berbisik kepada Yoongi.

Yewon merasa jengkel kepada Yoongi yang akhir akhir ini bersikap terlalu protektif pada Yewon. Bahwa belakangan ini Yoongi lebih sering banyak mengatur semua yang Yewon lakukan. Terlebih Yoongi sering sekali menggoda Yewon dengan sikap seduktif nya, yang terkadang hal tersebut membuat Yewon merasa risih.

Jantung Yoongi berdetak lebih cepat saat jarak wajah Yewon sangat dekat dengannya. Jantungnya memompa dengan cepat, membuat tekanan darah Yoongi semakin meningkat sehingga menciptakan hasrat yang sewaktu waktu tak akan bisa ia kendalikan.

Yoongi menatap kedua mata Yewon yang menurutnya indah. 5 detik mereka saling terdiam, dan sepersekian detik tiba tiba saja Yoongi tak mampu mengendalikan hasratnya. Dengan cepat Yoongi menarik tengkuk Yewon dengan kedua tangannya, dan ia menempelkan kedua bibirnya ke bibir merah muda Yewon.

Sontak membuat Yewon seperti berhenti bernafas akan apa yang Yoongi lakukan. Yoongi menciumnya, tidak hanya menempelkan kedua bibirnya, lalu melumat sedikit bibir Yewon lembut. Yewon masih membeku di posisinya, tidak membalas hingga tiba tiba Yoongi menggigit bibir bawah Yewon, reflek membuat Yewon membuka mulutnya. Tanpa melepas tautan, dengan cepat lidah Yoongi melesat masuk kedalam mulut Yewon dan meraup bibir ranum Yewon.

Yewon mendorong tubuh Yoongi sangat kuat hingga Yoongi terjatuh tersungkur. "Oppa! Apa yang oppa lakukan ?" tanya Yewon sedikit terengah, mengatur nafasnya panjang -pendek.

Yoongi tersenyum menyeringai seolah merasa menang. "Aku hanya memberitahumu apa yang para berandal lakukan jika mereka mengganggu mu" ujar Yoongi santai, lalu mendekati Yewon lagi, seketika Yewon bergerak agak menjauh.

"Bibirmu rasanya manis, Yewonie" ujar Yoongi mengoda Yewon dengan suara agak berbisik, lalu tersenyum manis.

Yoongi lalu berdiri menatap Yewon dengan tatapan dingin. "Jadi, jangan pulang sendirian lagi, atau aku akan memberitahumu hal lain apa yang berandal lakukan jika ingin mengganggumu" ujarnya kembali mengatur lalu bergerak meninggalkan kamar Yewon dan Yewon yang terduduk diatas tempat tidurnya, masih dalam kondisi terkejut atas perbuatan Yoongi.

"Yoongi oppa kau menyebalkan!" teriak Yewon saat Yoongi sudah keluar dari kamarnya dan Yewon semakin merasa kesal.

Awal Oktober, 2004

3 minggu setelah kejadian dimana Yoongi mengambil paksa first kiss Yewon. Yewon jadi sering merasa kesal dan bercampur rasa malu kepada Yoongi. Setiap kali Yoongi datang kerumahnya, dia selalu berusaha bersembunyi entah didalam kamarnya atau dibalik tubuh kakak kakaknya, namun tetap bersikap seperti biasa.