~19~

2.9K 118 1
                                    

"Di balik sikap cueknya, dia sebenarnya peduli,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Di balik sikap cueknya, dia sebenarnya peduli,"

🌻Ana🌻

____________________

Keesokan harinya, seperti biasa Alya berangkat bersama Nichol. Alya sudah terbiasa dengan bisikan-bisikan para murid yang selalu menjelek-jelekannya, walaupun ada sebagian dari mereka yang menyukainya.

Sesampainya di kelas, ternyata di dalam kelas masih kosong mungkin karena ini masih terlalu pagi. Tiba-tiba ada seseorang menyapanya yang membuat dia kaget.

"Pagi Al," sapa Arham yang baru saja datang.

"Pagi juga," kata Alya tersenyum manis.

"Kamu gak bareng sama Albert?" Arham menggeleng.

"Gue mau nanya sesuatu sama lo dan gue harap lo jawab pertanyaan gue,"

"Hubungan lo sama Nichol apa?"

"Kalian sepertinya tertarik banget ya tentang hubungan aku sama Nichol,"

"Gue cuman mau mastiin lo masih single atau udah ada yang punya,"

"Memangnya kenapa? Kalau aku masih single apa hubungannya sama kamu?"

Arham terdiam, dia bingung harus menjawab seperti apa.

"Gak ada hubungan apa-apa juga sih," jawab Arham ragu.

"Yaudah kalau gitu, aku juga berhak gak jawab pertanyaan kamu kan," Alya melangkahkan kakinya akan pergi keluar kelas. Namun baru dua langkah, pergelangan tangannya di tahan oleh Arham.

"Ada apa?" tanya Alya.

"Apa gue jawab kalau Al kelihatan suka sama dia makanya gue pengin mastiin status dia apa. Tapi kalau gue bilang kayak gitu gue pasti kena amukan Al, apalagi Al selalu bilang engga setiap gue tanya soal perasaannya ke Alya," batin Arham bimbang.

"Ar?"

"Eh iya,"

"Ada apa?" tanya Alya kembali.

"Gak jadi, sorry," ucap Arham tak enak kepada Alya.

"Yaudah kalu gitu, aku pergi," Arham mengangguk singkat.

*****

Kring...kring...kring...

Bel pulang berbunyi, seluruh siswa merasa senang luar biasa karena sudah berakhirnya pembelajaran di hari ini. Yang awalnya lesu pun menjadi semangat kembali. Para guru yang melihat kelakuan para muridnya pun hanya bisa geleng-geleng kepala.

Tetapi berbeda dengan Albert, dia merasa tidak senang karena sekarang dia harus latihan bersama Alya untuk pentas nanti. Tiba-tiba Alya menghampiri Albert.

ALYA (Revisi)Where stories live. Discover now