"Yahhhh pemerasan itu namanya!" Aidan menoleh sebentar kepada alana dan matanya kembali fokus ke jalan.

***

"Yaelah katanya laper, tapi molor? Gimana sih ni cewe?"

"Woy cewek gila bangun woy udah nyampe nih"  aidan terus membangunkan alana.

"Sssshhhh aaaawww pala gue sakit bangettt"

"Lu gapapa?"

"Engga kok orang pengen makan, ayo ah" alana langsung keluar dari mobil aidan dengan semangat.

"Sumpah sih tuh cewe aneh banget" aidan langsung menghampiri alana yang tiba tiba sudah di dalam restoran.

"Mba!! Saya mau pesen!!" Alana langsung memesan apa yang dia inginkan setelah pelayan datang membawa daftar makanannya.

Aidan melongo dengan pesanan yang di pesan alana.

"Lu mau makan segitu banyaknya?"

"Iya! Gua laper"

Aidan hanya geleng geleng kepala dengan tingkah cewek di depannya ini.

"Aduduh gua mau ke toilet bentar ya" alana langsung berlalu dari hadapan aidan.

***

ALANA POV

Dari tadi entah kenapa pala gua pusing banget tapi masih gue tahan sampe akhirnya saat gua udah ga tahan lagi sama rasa sakitnya gua pun langsung izin ke si aidan untuk pergi ke toilet.

"Aaduuhh ini kepala gua kenapa sih?" Kini gua udah ada di toilet sambil mandangin diri gua di depan cermin.

Tapi entah kenapa rasa sakit di kepala gua tuh ga hilang hilang? Rasanya tuh kaya di tusuk ribuan kali. tiba tiba aja pandangan gua buram dan entah kenapa semuanya gelap.

***

AUTHOR POV

"Kemana sih tuh cewek? Bilangnya mau ke toilet tapi sampe makanan dateng, belum juga balik? Jangan jangan kenapa kenapa lagi ama tuh orang" ucap aidan.

"Eh gila coi gue tadi abis ke toilet, terus masa ada cewek pingsan di toilet coba?" Ucap pelanggan perempuan yang tepat berada di samping meja aidan.

"Masa sih ris? Kasian amat tuh cewek" ucap temannya perempuan yang tadi bicara.

Perasaan aidan langsung tidak enak mengenai alana. Dia pun memutuskan ke toilet perempuan untuk memastikan keadaan alana.

Ternyata benar omongan perempuan tadi. Toilet perempuan penuh dengan orang sehingga aidan tidak bisa lihat siapa yang pingsan di dalamnya.

"Mba? Tau ga siapa orang yang pingsan di dalem?" Tanya aidan pada salah satu orang yang baru saja keluar dari toilet.

"Dia anak SMA mas, masih pake baju SMA juga kaya mas gini dan tadi itu saya sempat denger Namanya tuh al...ale...ala...alaxa? Aaaa...?? Apa ya lupa lagi saya mas" ucap Ibu ibu itu.

Benar dugaan aidan, itu pasti alana.dia pun langsung menerobos masuk sebelum mengucapkan terima kasih kepada ibu ibu yang memberitahunya.

Benar saja, saat dia lihat orang yang akan di gotong oleh satpam restoran itu adalah alana. Namun aidan datang dan langsung merebut alana dari si satpam yang menggendong alana.

"Biar saya saja, saya temannya" uaidan dan langsung berlalu dari restoran itu dengan membawa alana di gendongannya sebelum membayar tagihan makanannya terlebih dahulu.

***

ALANA POV

Entah gua ada di mana tapi ini semuanya serba putih dan gua ngeliat setitik cahaya tapi itu seakan akan jauh untuk gua ambil.

"Alana" tiba tiba ada yang manggil gua dibelakang gua pun menoleh.

Dia seorang wanita dan dia sangat cantik tapi yang aneh dia mirip banget sama gua dan anehnya itu bukan ibu.

Gua bingung sangat bingung.

"Sayang, ini mamah" wanita itu menghampiri gua. Gua bisa liat dia tersenyum dan senyuman itu terasa mengahangati seluruh tubuh gua.

Dia pun kini memeluk gua dan pelukannya itu pelukan kasih sayang bahkan ibu gua pun engga pernah memeluk gua senyaman ini.

Entah dorongan dari mana gua pun membalaskan pelukannya dan menambahkan eratan di pelukannya seakan akan gua ga mau kehilangan dia.

"Denger mamah sayang! Kalau kamu tau yang sebenarnya, mamah mohon sama kamu jangan pernah sekali kali kamu membenci orang yang udah menyakiti kamu ya sayang" ucap perempuan itu dengan lembutnya.

"Iya mah" entah tiba tiba mulut gua berkata seakan dia adalah nyokap gua.

"Kamu Harus kembali sayang, masih banyak orang yang sayang sama kamu!"

"Tapi aku mau sama mamah aja disini"

"Ngga bisa sayang, kamu harus kembali karena belum waktunya" perempuan itu tak lama menghilang.

"Maamaaaahh....maaah jangan tinggalin akuuuu... maaaamaaaahhhh"

"Alaanaaa sayang, ini ibu nak, bangun sayang" seseorang kini memanggil manggil nama gua dan gua kenal suara itu. Itu suara ibu!

akhirnya gua pun membuka mata dan yang pertama gua lihat adalah muka ibu gua yang sangat khawatir.

"Sayang, ya ampun nak, ibu khawatir" ibu memeluk gua

Entah kenapa  gua masih kepikiran sama mimpi tadi. seakan akan perempuan itu adalah nyokap gua yang asli namun kalau dimimpi itu ibu gua dan siapa sebenarnya ibu yang ada dihadapkan gua sekarang?.

***

AUTHOR POV

Saat pulang dari rumah sakit alana hanya diam dan hanya menjawab pertanyaan ibunya dengan seadanya.

Bahkan saat teman temannya menjenguknya pun dia tidak banyak bicara.

"Sayang, makan dulu ya, Abis itu minum obat. Biar Cepet sembuh."

Alana malah menepis lembut suapan ibunya dan menatap dalam manik mata ibunya.

"Bu, tolong! Kali ini aja alana butuh kejujuran ibu" ucap alana.

"Maksud kamu apa nak?"

"Mimpi itu datang lagi namun beda bu, di mimpi perempuan yang aku sebut 'mamah' dateng ke aku, katanya  jika aku tau yang sebenarnya aku ga boleh benci  ke orang yang nya kitin aku selama ini" alana menghela nafas.

"Dan ibu pasti tau semuanya kan? Alana mohon bu, alana udah Gede, tolong ceritain apa maksud semua ini?" Sambung alana sambil menangis.

Ibunya alana pun menatap iba anaknya mungkin ini sudah saatnya untuk menceritakan semuanya.

"Baik nak, ibu akan ceritakan semuanya, walaupun ini berat bagi ibu. Karena ibu gamau kamu kenapa napa" ucap ibunya alana kini menangis.

"Ibu jangan ngomong gitu, walaupun alana udah tau semuanya alana ga bakal kenapa napa kok bu" alana memeluk ibunya begitupun ibunya alana. Ibunya alana pun melepaskan pelukannya sambil tersenyum ke arah alana dan menghapus jejak air mata di pipi alana.

"Jadi saat dulu waktu kamu masih kecil......"






TBC

part selanjutnya akan seru nih wkwk:v so, tunggu apalagi vote yang banyak biar author nambah giat buat nge publish next partnya oke;)

Salam cinta dari author❤️

ALANA (COMPLETED)Where stories live. Discover now