Panic

146 15 8
                                    

"Itu suara Jimin dan Yoongi" ujar Hoseok panik. Begitupun yang lainnya. Mereka akhirnya bergegas untuk menyusul Jimin dan Yoongi.

.

.

.

.

.

Mereka sedikit kebingungan mencari keberadaan Jimin dan Yoongi di tengah hutan yang gelap. Wajah mereka menyiratkan panik yang amat sangat. Angin berhembus cukup kencang sehingga membuat bulu-bulu di tubuh mereka meremang.

Hoseok yang berada di depan, menyorotkan senter kesana kemari saking paniknya. Teman-temannya yang lain akhirnya malah dibuat pusing karena cahaya yang tidak fokus di dalam kegelapan.

"Kau ini bagaimana sih menyorotkan cahayanya?" Tanya Seokjin sambil merampas ponsel Hoseok.

"A-aku panik hyung.. takut kita tidak bisa melihat Jimin dan Yoongi hyung lagi" ujar Hoseok hampir menangis. "Huusshh, tidak baik berbicara seperti itu hyung, aku yakin Jimin hyung dan Yoongi hyung pasti baik-baik saja" sambung Jungkook di belakang.

Mereka terus mencari keberadaan Jimin dan Yoongi. Menyusuri jalan setapak di hutan itu. Gelap, dingin, suasana malam itu terasa sangat mencekam bagi ketujuh pemuda Korea itu.

Mereka sudah masuk lebih jauh ke dalam hutan, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Jimin dan Yoongi. Jimin dan Yoongi seperti ditelan oleh bumi setelah berteriak tadi. Sahabat-sahabatnya mencari sampai ke semak-semak, tetap saja tidak menemukan Jimin dan Yoongi.

Di sisi lain, Jimin dan Yoongi sudah berteriak sekuat tenaga mereka agar sahabat-sahabatnya mendengar suara teriakannya. Jimin sudah melihat sahabatnya di depan matanya menyorotkan sinar senter, tapi Ia bingung mengapa sahabatnya itu tidak melihat keberadaan dirinya dan Yoongi.

Jimin terdiam, Ia bingung. Yoongi pun ikut terdiam. Mereka saling berpandangan seolah pandangan mereka memiliki arti "kenapa mereka tidak bisa melihat kita ya?"

Seokjin masih terus menyusuri hutan itu sambil terus menyinari setiap semak-semak dengan senter ponsel. Begitu juga dengan Taehyung yang berada di barisan paling belakang. Ia juga ikut menyinari setiap semak yang mereka lewati, sambil tangannya menyibakkan semak-semak itu.

Jungkook, Namjoon, dan Hoseok membantu dengan meneriakkan nama Jimin dan Yoongi terus menerus. Namun, tak ada jawaban yang terdengar oleh mereka.

"Bagaimana ini hyung?" Tanya Jimin pada Yoongi yang kelihatan sedang berpikir.

"Tunggu Jim, aku sedang memikirkan bagaimana kita bisa memberi sinyal untuk teman-teman kita"

"Bagaimana kalau kita melempar sesuatu ke mereka, hyung?" Usul Jimin

"Kita terus ikuti mereka Jim, kalau waktunya tepat, baru kau coba lempar batu kecil ke arah mereka" Yoongi setuju dengan usul Jimin.

Jimin dan Yoongi terus mengikuti kemana arah yang dituju oleh sahabat-sahabatnya itu. Mereka sudah menyimpan batu kecil berjaga-jaga jika waktunya pas, mereka akan melemparkan batu itu ke arah sahabat-sahabatnya.

Namjoon kembali memanggil nama Jimin dan Yoongi. Masih belum ada sahutan yang terdengar oleh telinga Namjoon. Jimin yang mendengar namanya dipanggil langsung bersiap mengambil batu yang sudah disimpannya di saku jaketnya.

Jimin melemparkan batu itu ke arah dada Namjoon, berharap hyung nya itu menyadari ada dirinya dan Yoongi masih berada di dalam hutan ini.

Pluk..

Batu yang dilempar Jimin mengenai dada kanan Namjoon. Pemuda bersurai perak itu menoleh ke arah batu itu berasaldan mendatanginya. Jungkook yang berada di samping kirinya langsung menoleh ketika Namjoon bergerak menuju ke semak-semak.

"Hyung, kau mau ke mana?" Tanya Jungkook membuat yang lainnya ikut menoleh ke arah Namjoon pergi.

"Tadi seperti ada yang melempar batu ke arahku. Aku rasa dari semak-semak ini" jawab Namjoon yang terus mencari ke semak itu.

Seokjin membantu Namjoon memberikan penerangan. Namjoon terus menyibakkan semak-semak yang mengganggu. Jimin dan Yoongi hampir tersenyum bahagia karena sahabat-sahabatnya akhirnya bisa menemukan mereka berdua.

Tapi pupus harapan mereka ketika tangan Namjoon ternyata malah menembus tangan Jimin yang berada di semak-semak. Jimin bingung, bagaimana bisa tangan Namjoon malah menembus tangannya.

Namjoon pun merasakan seperti baru saja menyentuh sesuatu yang dingin. Ia tidak bisa memastikan apa yang disentuhnya tadi. Hanya keningnya saja yang berkerut, bingung.

"Kenapa hyung? Apa yang kau dapat?" Tanya Taehyung panik.

Namjoon hanya menggeleng, Ia pun tidak tau pasti apa yang baru saja disentuhnya. Dingin, halus, dan terasa hembusan angin yang aneh.

"Tidak ada siapa-siapa di sana Joon?" Tanya Seokjin.

"Tidak ada siapa-siapa hyung" jawab Namjoon lemah.

"Perasaanku tidak enak" ujar Hoseok tiba-tiba.

Mereka saling berpandangan satu sama lain. Diam. Hanya suara jangkrik yang terdengar di hutan itu.

"Jangan-jangan...." Suara bisikan Hoseok menakuti sahabat-sahabatnya.

"Hyung~ jangan berpikir macam-macam ah.." sanggah Jungkook panik.

"Tapi bisa jadi kan Kook kalau Jimin dan Yoongi hyung hilang" ujar Taehyung. Semuanya kelihatan berpikir tentang kalimat yang Taehyung lontarkan. Semua kemungkinan bisa terjadi di dalam hutan ini.

.

.

.

.

.

.

Tbc.

menuju akhir nih readers.. vote dan comment ny ya, pleeaase.. 😍

Maaf terlalu lama nunggu.. 😣😣

Love,
-N.C-

Where Are We? [BTS] (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now