Jung Hoseok & Min Yoongi

159 26 4
                                    

* 2 days before summer * 5.30 p.m
Gedung Serba Guna Cambridge University

Sore ini Hoseok masih berada di lingkungan kampus. Padahal dua hari lagi sudah liburan musim panas. Hoseok berlatih di gedung serba guna milik kampus. Ia berlatih tariannya di sini. Hoseok berlatih terus menerus dari pagi hingga petang. Ia mungkin bisa dibilang seorang yang perfeksionis dalam hal tarian.

Akhirnya sore ini ia menyerah. Hoseok kelelahan. Ia beringsut ke pinggir ruangan di mana ia meletakkan barang-barangnya. Ia mengambil handuk dan mengelap setiap bulir keringat yang membasahi wajahnya.

Ketika Hoseok mengelap wajahnya dengan handuk, ia merasa seperti ada mata yang memperhatikan gerak geriknya. Ia buru-buru menurunkan handuk dari wajahnya untuk memastikan siapa yang sedang mengawasi.

Kosong. Tidak ada siapapun di dalam ruangan ini kecuali Hoseok. Tiba-tiba suasana menjadi mencekam. Angin berhembus di dalam ruangan. Bulu-bulu di tubuh Hoseok meremang. Ia terus melihat ke seklilingnya.

Hoseok bergegas keluar dari ruangan itu. Ia tidak ingin berlama-lama di situ. Ia melihat pintu yang sudah terbuka sedikit. Ia berlari menuju pintu itu. Tinggal beberapa langkah lagi mencapai pintu itu, tiba-tiba pintu itu tertutup dengan sendirinya.

Panik. Hoseok tak tau harus bagaimana sekarang ini. Ia mencoba menghubungi sahabatnya, Min Yoongi. Hoseok mencari kontaknya dan langsung menghubungi sahabatnya itu.

'Halo hyung' ujar Hoseok dengan suara bergetar.

'Ya.. kau kenapa?' Tanya Yoongi.

'Aku ketakutan hyung' jawab Hoseok panik.

'Takut? Karena apa? Kau dimana sekarang?' Tanya Yoongi lagi.

'Aku masih berada di gedung serba guna, pintunya tidak bisa terbuka hyung. Tolong aku' Hoseok memohon dengan suara yang bergetar.

'Okay okay. Aku akan ke sana sekarang. Tunggu aku. Jangan kau putus sambungannya ya' titah Yoongi.

* Yoongi P.O.V *

Aku yang sedang berada di ruang dosen untuk mengumpulkan tugas akhir semester ini, panik ketika mendapat telepon dari sahabatku, Hoseok.

Aku berjalan keluar dari ruang dosen. Gedung serba guna terpisah oleh lapangan basket dari fakultas seni. Jadi, aku harus melewati lapangan itu untuk menuju gedung serba guna.

Aku melihat masih ada beberapa mahasiswa yang berlatih basket. Hanya melihat sekilas, pikiranku masih dipenuhi oleh Hoseok yang tiba-tiba menelepon karena ketakutan.

Aku masih menempelkan ponselku di telinga. Hanya mendengar nafas memburu dari Hoseok. Aku pun mengira-ngira apa yang sebenarnya Hoseok alami di gedung serba guna.

Aku pun mempercepat langkahku -setengah berlari ke arah gedung serba guna. Hari mulai gelap. Tetes hujan pun mulai turun membasahi aspal kampus. Aku tidak mau kehujanan.

Sesampainya di gedung serba guna, benar apa yang dikatakan oleh Hoseok bahwa pintunya tertutup.

* Yoongi P.O.V end *

'Halo, Hoseok, kau masih di situ?' Tanyaku di telepon.

'Y-ya, hyung, aku masih di sini. Kau di mana?'

'Aku sudah di depan pintu gedung serba guna. Akan kucoba buka dari luar'

Yoongi pun mencoba membuka pintu itu dari luar. Berhasil. Pintu terbuka dengan mudah. Ia masuk ke dalam gedung serba guna itu. Mencari cari keberadaan Hoseok.

Hoseok berada di pojokan ruangan, dekat tangga yang biasa digunakan untuk duduk penonton jika ada acara di gedung serba guna. Hoseok meringkuk di pojokan ruangan itu.

Yoongi menghampiri Hoseok yang sedang ketakutan. Ia menepuk pundak Hoseok, yang ditepuk langsung mendongakkan kepalanya. Hoseok menghambur ke Yoongi.

Yoongi mengajak Hoseok keluar dari ruangan yang mencekam itu. Ia memapah Hoseok yang sedikit lemas karena ketakutan. Yoongi mencoba membereskan barang-barang bawaan Hoseok. Saat sedang memasukkan botol minum, Yoongi melihat dua buah amplop di antara anak tangga. Ia memungut amplop tersebut.

Amplop pertama bertuliskan To: Min Yoongi.

Amplop kedua bertuliskan To: Jung Hoseok.

Alis mata Yoongi menyatu, tanda ia bingung. Ia bingung bagaimana bisa surat yang ditujukan kepadanya bisa ada bersama dengan Hoseok. Pengirimnya seperti mengetahui kalau Yoongi akan menghampiri Hoseok di gedung serba guna. Lalu ia memasuki kedua amplop itu ke dalam tas Hoseok.

Ia menepis pikiran itu. Yoongi melanjutkan berjalan keluar ruangan. Sesampainya di luar gedung, Hoseok kembali segar. Ia melepaskan diri dari rangkulan Yoongi.

"Ya.. Hoseok, kau baik?" Tanya Yoongi bingung yang melihat Hoseok tiba-tiba bangun.

"Ya hyung, aku baik" jawab Hoseok dengan wajah cerianya. Sepertinya Ia lupa kalau sebelumnya Ia ketakutan setengah mati.

"Kau yakin?" Tanya Yoongi lagi.

"Sangat yakin hyung.. " jawab Hoseok antusias.

"Baiklah, aku mau mampir ke apartment-mu. Ada sesuatu yang mau kuberitahu padamu" ujar Yoongi.

"Okay hyung. Kajja kita ke apartmentku. Aku lelah sekali hyung." Sambut Hoseok. "Kau bawa mobil hyung?" Tanya Hoseok kemudian.

"Iya aku bawa"

"Kebetulan sekali, hari ini aku sedang tidak bawa Ducati Merah ku" ujar Hoseok.

Mereka berdua berjalan menuju parkiran mobil. Jeep hitam kesayangan Yoongi terparkir dengan angkuh di tengah-tengah parkiran. Mereka pun memasuki mobil. Yoongi menyalakan mesin dan langsung meluncur ke apartment Hoseok.

"Hoseok, coba kau buka tasmu, tadi aku meletakkan dua amplop yang kutemukan di gedung serba guna. Ada namamu di amplop itu" ujar Yoongi menjelaskan.

Hoseok menyatukan alis matanya, bingung. Lalu ia menuruti perkataan Yoongi. Ia membuka tasnya dan menemukan amplop yang dimaksud oleh Yoongi.

"Ini hyung?" Tanya Hoseok sambil menunjukkan amplopnya. Yoongi menoleh sebentar ke arahnya kemudian mengangguk.

Hoseok membuka amplop yang bertuliskan namanya.

To: Jung Hoseok

Datanglah ke Villa Luminous
34, Orchid Street
Datanglah pada hari ke-3 musim panas

From: H.V

Hoseok membacakan isinya pada Yoongi. Yoongi meminta Hoseok untuk membuka amplop yang betuliskan namanya juga. Hoseok menurut. Ia membuka amplop Yoongi.

To: Min Yoongi

Datanglah ke Villa Luminous
34, Orchid Street
Datanglah pada hari ke-3 musim panas

From: H.V

"Isinya sama seperti punyaku hyung" ujar Hoseok setelah membacakan isi surat Yoongi.

"Apa yang lainnya juga mendapat surat seperti ini?" Tanya Yoongi. "Sepertinya kita harus membicarakan ini pada yang lainnya" ujar Yoongi kemudian.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc.

Huft, langsung 2 tokoh di chapter ini.. biar ga monoton baca ny, ehehe.

Please voment ny yaaa. Thx.. 💕🙏🙏✌

-N.C-

Where Are We? [BTS] (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now