Summer - Day 1

220 25 3
                                    

At Base Camp - 2.30 p.m

"Yeaaayy, akhirnya liburan musim panas tiba" Jungkook bersorak di hadapan sahabat-sahabatnya. Saking gembiranya, ia tersenyum hingga gigi kelincinya terlihat.

Hari ini, hari pertama liburan musim panas, geng yang terdiri dari tujuh orang asal Korea berkumpul di base camp mereka di belakang kampus. Namjoon, Seokjin, Yoongi, Hoseok, Jimin, Taehyung, dan Jungkook sudah berkumpul. Rencana mereka berkumpul hari ini adalah membahas tentang undangan misterius yang mereka dapatkan sebelum liburan musim panas. Undangan misterius yang hanya dengan inisial nama pengirimnya.

"Hyung, apa kau mendapatkan undangan untuk ke Villa Luminous?" Tanya Jimin pada Namjoon yang kebetulan duduk di sampingnya.

"Ya Jim, aku mendapatkan undangan itu ketika berada di studio yang berada satu gedung dengan apartmentmu" jawab Namjoon.

"Aku dan Yoongi hyung mendapatkan undangan itu di hari yang sama" ujar Hoseok seraya menatap Yoongi dan Yoongi menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan pernyataan Hoseok.

Mereka terus bersahutan membahas undangan yang mereka dapat. Setelah melihat ulang undangan tersebut, akhirnya mereka memutuskan akan mendatangi villa yang disebut di dalamnya.

Hari ketiga liburan musim panas, yang berarti sisa dua hari lagi untuk bersiap-siap ke villa misterius itu. Mereka langsung membuat daftar barang apa saja yang akan mereka bawa.

"Oke, aku yang akan menuliskan apa saja yang akan kita bawa nanti" ujar Seokjin seraya mengambil kertas dan pena dari dalam tasnya. Okay, barang yang akan dibawa:
1. Senter
2. Bahan-bahan masakan
3. Baju ganti
4. Baju renang
5. Obat-obatan
6. Cemilan
Hmmm... apa lagi ya, ada yang bisa menambahkan?" Tanya Seokjin ke semua temannya.

"Oh ya, korek api hyung, siapa tau kita akan membutuhkannya di sana" ujar Jungkook spontan.

"Baiklah, korek api" gumam Seokjin  sambil menuliskannya pada kertas. "Apa lagi?"

"Hmm.. hyung, bagaimana kalau tikar?" Tanya Jimin ragu-ragu.

"Ide bagus Jim, mungkin saja di sana tidak ada kasur ya" - Seokjin.

"Hyung, nanti kita naik mobil siapa?" Tanya Taehyung di luar pembahasan tentang barang yang akan dibawa.

"Betul juga ya, tidak terpikir olehku" sambut Seokjin sambil mengetuk-ngetuk dahinya dengan pena yang ia pegang.

"Kita bagi menjadi 2 tim saja, bagaimana?" Usul Namjoon.

"Ide bagus, hyung. Mobil Yoongi hyung kan lumayan kuat, bisa untuk membawa barang juga, jadi yang ikut bersama di mobil Yoongi hyung adalah Jimin hyung dan Hoseok hyung saja. Bagaimana?" Usul Jungkook yang diikuti anggukan kepala senior-seniornya.

"Baiklah, lebih baik seperti itu" ujar Seokjin menyetujui.

"Sisanya naik ke mobil Namjoon hyung" Jungkook melanjutkan.

Semuanya menyetujui pernyataan Jungkook. Setelah pembahasan transportasi selesai, mereka kembali melanjutkan membahas barang apa saja yang harus dibawa ke Villa Luminous.

Mereka masih terus berkutat dalam pembahasan itu sampai tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 4.30 pm. Ada sesuatu yang mendesak untuk dikeluarkan dari dalam tubuh Jimin. Ia ternyata sudah menahan rasa ingin buang air kecilnya sejak pukul 4, karena ia melihat teman-temannya masih serius membahas kepergian mereka nanti.

"Hyung, aku mau ke toilet. Sudah tidak bisa ditahan lagi" ujar Jimin memelas.

"Ya ampun, Jim. Pergilah. Kau ini kenapa, biasanya kau langsung pergi ke toilet" Tanya Taehyung bingung.

"Sebenarnya, aku sedikit takut Tae. Mengingat sekarang sudah sangat sore" ujar Jimin ragu.

"Takut apa?" - Taehyung.

"Tidak jadi, hehe. Aku ke toilet dulu ya hyung" pamit Jimin pada Seokjin yang diikuti anggukan kepala olehnya.

Jimin keluar dari base camp-nya. Suasana di luar memang sudah agak gelap. Tidak heran, karena hampir setiap sore menjelang malam, di London selalu mendung dan berakhir dengan hujan.

Ia berjalan di sepanjang koridor kampus. Lampu yang menerangi koridor kampus tidak terlalu terang. Membuat Jimin harus sedikit memicingkan matanya untuk melihat ke depan.

Akhirnya Ia sampai di depan toilet. Toilet ini sebenarnya tidak menyeramkan jika siang hari, tapi mengapa berubah menjadi mencekam saat sore. Begitu pikir Jimin.

"Ah, lebih baik aku melakukannya dengan cepat dan kembali ke base camp"- batin Jimin saat masih berada di depan pintu toilet.

Jimin bergegas masuk ke dalam toilet, menuntaskan kegiatannya. Saat ia ingin menaikkan kembali celananya, angin dingin berhembus melewati tengkuknya.

Ia menaikkan celananya dengan cepat. Jimin hendak mencuci tangannya di wastafel. Ia menunduk melihat tangannya terbilas air yang mengalir. Jimin tak menyadari bahwa ada sesuatu di belakangnya yang memperhatikan dirinya lewat cermin di atas wastafel itu.

Jimin kembali menegakkan kepalanya menghadap cermin. Sekilas memang ia melihat sesuatu. Ia langsung menghadap ke belakang untuk memastikannya.

Ia menoleh dengan cepat sampai poninya ikut terayun. Kosong. Ia tidak melihat apapun di belakangnya. Bulu tengkuknya seketika meremang. Rasa takut tiba-tiba menyergapnya.

"Sepertinya aku tadi melihat sesuatu di belakangku" gumam Jimin sambil mengelus tengkuknya. "Ah, lebih baik aku segera pergi dari sini" ujar Jimin kemudian.

Saat ia hendak melangkahkan kakinya, Ia merasakan ada sesuatu yang menahan kakinya. Ia tercekat. Jimin terlalu takut untuk melihat apa yang menahannya.

Mulut Jimin terus merapalkan doa-doa. Ia sangat ketakutan. Setelah beberapa saat ia mencoba menggerakkan kakinya lagi. Berhasil. Ia langsung lari keluar dari toilet.


*At Base Camp*

"Hoosshh... hossshh" nafas Jimin terengah-engah. Ia sudah sampai di base camp. Ia masih berdiri di depan pintu base camp.

"Kau kenapa Jim?" Tanya Tae yang langsung menghampiri Jimin di pintu.

"T-tadi.. di t-to-toilet a-aku melihat s-s-sesuatu" jawab Jimin dengan nafas yang masih tersengal.

Semua teman-temannya di dalam base camp kompak langsung saling pandang, ketakutan. Seakan mata mereka saja yang berbicara.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Wooww, guys. Apa kata teman-teman Jimin yaaa? Penasaran? Tunggu chapter berikut ny yaa..

Please vote and comment.. thx 🙏🙏💕✌

-N.C-

Where Are We? [BTS] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang