Jeon Jungkook

173 22 1
                                    

* 3 days before summer * 4.30 p.m
Ice Cream Shop near apartment

"Huuuhh, bosan" keluh Jungkook di balkon apartmentnya.

Tiga hari menuju liburan musim panas, Jungkook sudah menyelesaikan semua tugas kuliahnya. Maklum, masih mahasiswa baru. Hari ini Jungkook menemukan titik jenuhnya. Ia bingung harus kemana.

Tiba-tiba Jungkook teringat es krim yang biasa Ia beli di dekat apartmentnya. "Oh iya, jadi teringat es krim di dekat situ" ucap Jungkook.

Ia bersiap-siap untuk ke Ice Cream Shop yang berada di dekat apartmentnya. Jungkook memakai hoodie hitam kesayangannya, tidak lupa mengantungi ponsel dan power bank.

Ia keluar dari apartmentnya dan menguncinya. Jungkook berjalan menunduk menuju lift. Sesampainya ia di depan lift, ia menekan tombol panah bawah.

Wuuusshshh..

Jungkook merasakan seperti ada angin yang berhembus di belakangnya. Ia memakai kupluk hoodie-nya dan merapatkan resleting. Ia benar-benar merasa dingin saat menunggu pintu lift terbuka.

Triiing..

Akhirnya, pintu lift terbuka juga. Jungkook segera masuk ke dalam lift. Ditekannya tombol angka 1 untuk menuju ke lantai dasar. Jungkook merasa bahwa Ia tidak sendiri berada di dalam lift. Ia merasa di dalam lift itu penuh oleh orang-orang yang menggunakan lift. Jungkook hanya terdiam, menunduk ketika berada di dalam lift.

Triiiing..

Pintu lift terbuka lagi, tanda Jungkook sudah sampai di lantai dasar. Jungkook keluar dari lift secepat kilat. Ketika ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung apartment, ia melihat ke langit. Gelap. Awan hitam menggantung di langit. Tanda hujan akan segera turun.

Jungkook setengah berlari ke Ice Cream Shop favoritnya. Benar saja, ketika ia sudah sampai di Ice Cream Shop hujan turun dengan derasnya. Jungkook sangat bersyukur ia bisa sampai tepat sebelum hujan turun.

Dilihatnya sekeliling ruangan Ice Cream Shop, sepi. Hanya ada beberapa pengunjung yang datang. Jungkook berpikir, mungkin karena sekarang sedang turun hujan, tidak banyak orang-orang yang mau makan es krim.

Namun, berbeda dengan dirinya. Tidak peduli hujan atau panas, es krim tetap menjadi favoritnya. Ia mengambil tempat duduk di pojok ruangan menghadap ke jalan. Ini adalah spot kesukaannya.

Ia melambaikan tangannya memanggil pelayan. Satu orang pelayan menghampirinya.

"Ya, tuan. Anda sudah memutuskan untuk memesan?" Tanya pelayan itu.

"Ya, kali ini aku hanya ingin memesan banana split dan choco croissant saja" jawab Jungkook.

"Baik tuan, pesanan anda akan saya antarkan sebentar lagi" ucap pelayan itu sopan.

"Terima kasih" ujar Jungkook.

Pelayan itu undur diri dari hadapan Jungkook. Tiba-tiba Jungkook merasa seperti ingin buang air kecil. Ia beranjak dari kursinya menuju toilet.

Jungkook menyelesaikan urusannya di toilet. Tidak lupa mencuci tangan di wastafel. Selagi ia mencuci tangan, ia pun melihat ke arah cermin. Ia memandangi dirinya sejenak pada cermin.

Agak lama Jungkook memandangi bayangannya di cermin. Lama kelamaan yang ia lihat bukan bayangan dirinya, namun ada sosok menyeramkan di dalam cermin itu. Jungkook tersadar, ia melamun. Jungkook bergegas keluar dari toilet.

Ia kembali ke tempat favoritnya itu. Ternyata pesanannya belum datang. Ia menunggu pesanannya datang. Jungkook mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jaketnya. Akan tetapi, kerlingan matanya seperti menangkap ada kertas putih di atas meja.

Ia pun memfokuskan dirinya untuk melihat ada apa di atas mejanya. Ia mengambil kertas itu yang ternyata adalah amplop putih bertuliskan namanya.

To: Jeon Jungkook.

"Hah, ada namaku" ucap Jungkook bingung seraya membolak balikkan amplop itu.

Tidak ada kata-kata lain yang tertera di situ, selain namanya. Ia penasaran dengan isinya.

"Oh ya, bagaimana orang ini bisa mengirimkan surat ini padaku, seakan dia tahu kalau aku berada di toko es krim ini" ujar Jungkook bingung.

Ia sebenarnya sangat penasaran dengan isi amplop itu. Saat ia ingin membuka amplop itu, pelayan datang membawakan pesannya. Jungkook segera memasukkan amplop itu ke dalam saku jaketnya.

"Ini tuan, pesanannya. Silahkan dinikmati" ujar pelayan itu dengan senyuman dan membungkukkan badannya

"Terima kasih" ujar Jungkook yang juga membalas bungkukan pelayan itu dengan anggukan kepala saja.

Saat pelayan itu sudah menjauh, Jungkook mengeluarkan kembali amplop tadi. Ia masih penasaran apa isi amplop itu. Ia hanya menemukan secarik kartu undangan di dalam amplop itu.

To: Jeon Jungkook

Datanglah ke Villa Luminous
34, Orchid Street
Datanglah pada hari ke-3 musim panas

From: H.V

"H.V? Siapa dia? Kenapa ia bisa kenal aku, sedangkan aku tidak" Jungkook bingung. Ia tidak mengenal nama pengirim yang ada pada undangan tersebut.

Ia memasukkan kembali undangan itu ke dalam amplop dan menyimpannya di saku jaketnya. Ia kembali menikmati banana split yang terhidang. Pikirannya masih melayang ke undangan itu. Tapi ia tidak mau ambil pusing.

"Aku akan memberitahukan hal ini pada yang lainnya. Aku tidak mungkin menyimpan ini sendirian" ucap Jungkook seraya memasukkan sesendok banana split ke dalam mulutnya.

Jungkook akan memberitahu kepada sahabat-sahabatnya tentang hal ini. Ia juga sebenarnya tidak tahu di mana alamat uang dituliskan pada undangan tersebut.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Bagian Jungkook nih, segini aja ya.. maklum ya, nenekku meninggal, jadi bikin chapter ini pendek deh.. 😣😣

Please vote and comment.. thx ✌✌🙏💕

-N.C-

Where Are We? [BTS] (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now