63

314 36 8
                                    












Pagi harinya......




Waktu menunjukan pukul 7 lewat 15 menit. Diruangan Yang cukup luas dan bernuansa putih keseluruhan dengan di penuhi bunyi berasal dari monitor si pemilik yang sedang pulas tertidur diranjangnya.

Wajah pucat, dan seragam khas pasien rumah sakit dengan selang oksigen yang ia kenakan di hidung.

Ia terbangun dari tidur panjangnya. Melihat sekelilingnya tidak menemukan satu orang pun yang berada di ruangannya

Laila menghelang napas panjang. Setelah mengetahui bahwa di ruangan ini tidak ada siapapun.
Laila mencoba untuk bangun dari tidurnya tapi tertahan oleh selang oksigen yang ia kenakan.

Akhirnya dengan paksa Laila melepas selang oksigen nya yang berada di hidung nya lalu terduduk diatas ranjangnya. terdiam sejenak.

" Laperrrr.... " Gumam Laila.
Lalu Laila melihat nakas yang Tidak jauhh dari ranjangnya.
" Gua ga mau buah!! " Ujar ketika melihat hanya ada buah dan segelas air putih yang tersedia.

Laila kembali terdiam melihat sekelilingnya. Ia kembali berpikir. Mengapa tiba tiba ia bisa berada dirumah sakit.

Seingatnya Laila hanya sedang santai diruang tengah ketika ia baru pulang. Lalu tertidur di sofa. Tapi kenapa tiba tiba ia terbangun di rumah sakit.

Laila memegang dada bagian kirinyanya. Ia tidak merasa sakit sama  sekali dibagian jantung mungkin hanya sesak sedikit. Tapi kenapa ia berada dirumah sakit.

Bahkan ia sebelum merasa sangat sehat. " Gua ga inget apapun! " Ucapnya lalu Laila menurunkan ke dua kaki berniat untuk mengambil air mineral yang berada di samping ranjangnya.

Laila beranjak dari duduknya sembari membawa selang infusannya. Lalu Melangkahkan Kaki menuju meja yang terdapat beberapa buah buah dan air mineral itu.

Laila berdiri didepan meja. ia berniat untuk mengambil minumnya lalu kembali ke ranjangnya setelah ia melihat jaket yang tergeletak diatas sofa.

Jaket yang sangat ia kenali. Jaket yang ia berikan sebagai hadiah ulang tahun nya 1 tahun yang lalu.
" Ong Seongwoo. " Satu senyuman terukir dibibir Laila ketika mengingat orang yang mengenakan jaket itu.

Srettttt___

Suara Pintu ruangan inap Laila terbuka membuat Laila langsung menengok ke arah pintu.

seoarng pria dengan rambut yang berantakan dan mukanya yang terlihat seprti orang yang baru bangun tidur,dengan hanya menggunakan kaos putih dan celana training.

Ia terlihat panik dengan mata yang penuh kekhawatiran masuk ke dalam ruangan Laila.

Matanya bergetar ketika ia menemukan seseorang yang membuat nya sekacau ini.

" Laila! " Ia melangkahkan kaki masuk dan langsung memeluk Laila erat.

" Daniel... " Laila terlihat sedikit terkejut dengan sikap daniel yang tiba tiba datang dan langsung memeluknya. " Lu kenapa, Niel? " Tanya laila polos masih dengan Daniel yang memeluknya.

Daniel hanya diem tidak menjawab Laila. Justru Daniel makin memeluk erat Laila.

Laila mengelus punggung Daniel dengan lembut. Lalu berbisik kepada Daniel. " Niel, sekali lagi lu meluk gua erat gua pastiin setelah ini gua akan pingsan lagi. "

Daniel menggelengkan kepalnya dalam pelukan Laila. Dan sekarang pelukan Daniel tidak seerat yang tadi tapi ia tetap tidak melepaskan pelukan nya.

" Kang Daniel.... " Ucap Laila menggantungkan kata katanya. Memikirkan kata yang tidak membuat Daniel tambah khawatir.

Laila berpikir jika ia mengatakan bahwa ia baik baik saja justru itu akan membuat Daniel tambah cemas.

" Niel... Gua laper lu bisa cariin gua makanan ga. " Ucap Laila pada akhirnya.

Dan pada akhirnya Daniel melepas pelukannya lalu menunduk sejenak setelah itu menatap sendu ke Laila.

Daniel tersenyum tipis.
" Lu mau makan apa?. " Tanya Daniel lembut lalu mengelus rambut Laila.

" Hmm.. " Laila berpikir sejenak.
" Matcha cheese dan ayam geprek level 5." Ujar Laila dengan cengirannya.

Daniel yang awalnya tersenyum manis padamu Laila mendadak menatap Laila dingin tanpa senyuman.
" Gua panggilin dokter aja yah!. " Ujar Daniel datar.

Laila menahan lengan daniel yang sudah bersiap siap pergi untuk memanggil Dokter. " Iya iya gua ga akan neko neko!! "

Seketika Daniel menjadi sedikit geram dengan sikap Laila.
" lu udah tau lagi sakit! Tapi mintanya yang bikin Tambah Sakit aja! Lu mikir ga si! Kalo kaya gini siapa yang ngerasainnya?!! Badan lu sendirikan!! Apa lu ga kasian sama diri lu sendiri?!! Apa lu ga mikirin Orang orang yang khawatir sama lu?!! Min Laila!!. " Bentak Daniel tiba tiba ia terlihat kesel.

Deg~~~

Daniel mengusap air mukanya gusar lalu menghelang napasnya. " Gua Sayang sama lu." Ucap Daniel menunduk.

" ...Itu sebabnya gua sekhawatir ini sama lu Laila. Gua minta maaf karna ngebentak lu. Gua cuma takut lu kenapa napa." Lanjut Daniel yang hanya bisa menunduk tanpa menatap Laila.

Laila tersenyum miris.

" Kayanya gua harus terus terusan sakit deh. Supaya lu ngomong gitu terus. Tapi... setiap lu ngomong gitu entah kenapa hati gua sakit. Karna gua tau SAYANG nya lu hanya sekedar Sebagai sahabat. Hnghh... Sampai kapan gua berharap kaya gini terus!! " Batin Laila

Laila menundukan kepala lalu memegangi kepalanya. ia merasakan pusing seketika.

" Laila lu kenapa?. " Daniel tersadar ketika melihat Laila yang menunduk dan meringis.

" Gua Cape. " Lirih LailaLaila yang manis memegangi kepala ya.

" Daniel... Laila. " Seru seokjin masuk ke ruangan dengan pintu yang tidak tertutup disusul seongwoo yang berada dibelakang Seokjin.

" ... Kalian ngapain-- Laila, Kenapa kamu bangun Dari ranjang kamu. " Seokjin langsung terlihat panik ketika melihat Laila berdiri di hadapan Daniel. Lalu mendekat ke Laila.

Sedangkan seongwoo hanya terdiam di tempat nya memperhatikan Daniel dan Laila secara bergantian menatap mereka berdua.





TBC
















BUT, IAM YOU BUDDY  || Kang Daniel [✔]Where stories live. Discover now