"Benarkah? Berapa kali ia sudah mengambil uangmu?" Seokjin mulai terpencing emosi.
Yewon terdiam, takut lalu menggigit bibir bawahnya. "Ini sudah yang ketiga kalinya" ujar Yewon memberitahu dengan suara pelan.
"APA!!" seru Seokjin dan Yoongi bersamaan dengan wajah terkejut.
"Benar-benar anak itu" ujar Seokjin mulai merasa kesal, mengatur nafasnya dan emosinya.
"Dasar babi serakah, akan ku hajar dia besok" Yoongi semakin terpancing emosinya.
"Seokjin, Yoongi" tegur nenek Hae won yang masih mengamati tingkah 3 anak anak itu.
"Maaf nek, aku terbawa emosi" ujar Yoongi dengan nada menyesal.
"Memangnya dimana Taehyung?" tanya Seokjin yang mulai mencari keberadaan sosok Taehyung.
"Taehyung oppa sedang pergi bersama teman-temannya" jawab Yewon lalu memberikan gelas berisi coklat hangat kepada Yoongi.
"Bukankah seharusnya dia pulang bersama denganmu, tapi kenapa malah pergi dengan teman-temannya" gerutu Seokjin.
"Tidak apa apa oppa, Taehyung oppa selalu pulang bersamaku. Dan terkadang dia juga ingin pergi bersama teman temannya. Jadi, aku tak ingin selalu mengganggu waktunya bersama teman-temannya hanya karena harus pulang bersamaku" ucap Yewon sambil merapikan alat dari dalam kotak obat.
Yoongi menatap Yewon dengan ekspresi kagum, entah bagaimana anak usia 10 tahun bisa berfikir dewasa. Hal tersebut membuat Yoongi semakin ingin selalu dekat dengan Yewon.
Musim Gugur, September, 2002
Di penghujung musim gugur, diakhir bulan September menjadi hari terburuk bagi Yewon dan kedua kakak laki lakinya. Seperti mimpi buruk disiang hari, Cho bersaudara menghadapi situasi saat mengetahui Ayah mereka yang selama ini bekerja sebagai kontraktor bangunan di Seoul meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat bekerja.
Hal tersebut membuat Seokjin, Taehyung, dan Yewon menghadapi kesedihan yang mendalam. Setelah mereka harus menerima kondisi ditinggal sang ibu, kini mereka menghadapi ditinggal sang ayah yang selama ini menjadi tulang punggung mereka.
Seperti tidak adil, mereka harus dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa mereka telah menjadi anak anak yatim piatu disaat usia mereka masih remaja,terutama pada Yewon yang baru saja beranjak usia 15 tahun di bulan agustus lalu.
Suasana rumah duka menjadi tempat disemayamkan terakhirnya sang ayah. Sang kakak tertua Cho Seokjin menyapa setiap tamu pelawat yang datang, sementara Yewon hanya duduk bersandar pada bahu kakak keduanya, Taehyung dengan matanya yang sembab dan merah karena tak berhenti menangis.
Berkali kali Taehyung mengusap lengan Yewon lembut, dan memeluk Yewon saat Yewon kembali menangis. Yoongi yang melihat bagaimana kondisi Yewon, hatinya merasa sakit. Tak sesekali ia menghapus air matanya yang luruh begitu saja yang membasahi pipinya.
3 hari Yewon dan keluarganya menginap di rumah duka, begitu juga Yoongi yang membantu sebisa mungkin apapun yang bisa ia lakukan untuk nenek Hae Won dan Seokjin bersaudara. Dari menyiapkan makanan dan minuman untuk para pelawat yang datang, menenangkan Yewon yang berkali kali bermimpi buruk, hingga ia merelakan pedua pahanya untuk bisa digunakan Yewon untuk tidur, karena ia tak ingin meninggalkan jasad sang ayah yang sedang disemayamkan. Terakhir membantu membawa peti jenazah sang ayah untuk dibawa kedalam mobil dan dimakamkan ke pemakaman terakhir.
Saat proses pemakaman Yewon berkali kali hampir tidak sadarkan diri, namun kakak perempuan Yoongi. Lee Seohyun dan ibu Yoongi kembali menyadarkan Yewon sekedar memberikan bahunya untuk menangis. Hati Yoongi seperti teriris melihat kondisi Yewon yang semakin terpuruk akan kesedihannya.
YOU ARE READING
All About You [너에 관한 모든 것] {END}
RomanceCara mencintaiku tidaklah sulit. Hanya genggam diriku erat seperti apa yang kau lakukan saat ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita nanti. Namun aku menyukai bahwa tidak ada yang sudah ditentukan. Cara mencintaimu tidaklah sulit. ...
Time Piece
Start from the beginning
![All About You [너에 관한 모든 것] {END}](https://img.wattpad.com/cover/194977638-64-k734956.jpg)