"Ah, Yoongi-ah terima kasih" ujar Seokjin kecil menerima bantuan Yoongi kecil.

Aku turut berduka untuk Song Hye, maaf saat itu aku tidak bisa ke Seoul karena sedang berada di tengah laut" ujar Yoon Jae yang merasa prihatin dan bersalah karena tidak bisa datang karena pekerjaannya sebagai nelayan.

"Tidak apa apa, aku mengerti Yoon Jae" ujar Ryu Ji memahami Yoon Jae, teman sejak kecilnya. "Sebagai nelayan, kau harus pergi melaut meninggalkan keluargamu untuk mencari rezeki" ujar Ryu Ji, sambil melihat kedua anak anaknya yang kini saling membantu.

"Itulah yang kulakukan, mereka lebih baik disini bersama neneknya daripada berada di Seoul sendirian. Mereka masih sangat kecil untuk belajar mandiri terlebih lagi Yewon, dia masih sangat kecil" ungkap sang ayah mengutarakan kekhawatirannya.

Lee Yoon Jae menepuk pelan bahu Cho Ryu Ji sahabatnya. "Ryu Ji, kapanpun jika kau atau mereka membutuhkan sesuatu, datanglah padaku aku akan mencoba membantu" ujar Yoon Jae tulus.

"Terima kasih Yoon Jae, aku akan mengandalkanmu" Ryu Ji merasa sangat bersyukur akan perhatian sahabatnya.

Yoongi membawa kotak berwarna biru lalu meletakkannya diatas meja ruang santai nenek Hae Won, tak lama ia melihat seorang anak perempuan berusia 3 tahun memakai baju berwarna merah muda sedang bermain boneka beruangnya bersama seekor kucing berwarna putih dengan corak kuning.

Yoongi berjalan mendekati anak perempuan itu, lalu duduk disebelahnya. Ia memperhatikan wajah anak itu dengan seksama. Wajahnya bulat, dengan pipi tembam, rambutnya yang dikuncir, kulitnya putih seperti susu. Dirinya asik bermain hingga tanpa sadar kalau Yoongi kecil sedang memperhatikannya.

"Ah, kau sudah bertemu dengan Yewon, Yoongi-ah" ujar nenek Hae Won yang datang dari arah dapur membawa beberapa gelas berisi es teh. Yoongi yang terkejut, menatap nenek Hae Won yang melewati dengan senyuman.

"Yoongi" Yewon kecil memanggil Yoongi kecil sambil memberikan satu buah permen lollipop kepada Yoongi, lalu tersenyum lucu.



April, 1997

Lee Yoongi duduk dibangku persegi yang berukuran sangat besar dihalaman rumah nenek Hae Won. Menunggu Cho Seokjin untuk berangkat sekolah bersama karena mereka sama sama bersekolah disekolah yang sama dan berada dikelas yang sama.

Tak lama, sang adik bungsu Cho Seokjin datang menghampiri Yoongi yang asik duduk dibangku persegi. Cho Yewon, anak perempuan dengan pipi bulat dan giginya yang ompong menyapa Yoongi , karena dia sahabat kakak laki lakinya, Seokjin.

"Oppa ku bilang aku harus saling berbagi dengan temanku, karena kau teman oppaku, maka kau juga temanku" ujar Yewon manis.

Yoongi menerima coklat pemberian Yewon. "Terima kasih Yewon-nie" ucap Yoongi membalas dengan senyuman.



September, 1997

Yoongi baru saja pulang dari sekolahnya seorang diri. Yang biasanya ia akan pulang bersama Seokjin, hari itu ia pulang seorang diri karena Seokjin sedang mengikuti kegiatan kesiswaan disekolah.

Saat sedang menyusuri gang dijalan menuju lingkungan rumahnya, ia melihat Yewon sedang dikelilingi 3 orang anak laki laki yang seusia dengan Yoongi. Yoongi memperhatikan 3 anak laki laki itu, ternyata mereka dalah anak anak dari sekolah Yoongi.

Tiba tiba saja Yoongi melihat seorang anak laki laki dengan perawakan tubuh gempal mendorong Yewon hingga Yewon terjatuh. Tanpa menunggu apapun ia menghampiri Yewon.

"Hei, apa yang kalian lakukan?" tanya Yoongi yang kini berdiri dihadapan Yewon yang tersungkur duduk dijalanan.

"Justru aku bertanya padamu, kau sedang apa Yoongi-ah?" ujar ketus anak laki laki yang bertubuh gempal itu.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Where stories live. Discover now