TUJUH: C o m p l i c a t e d

Start from the beginning
                                    

Keynal tersenyum sekali lagi dan langsung pergi meninggalkan Veranda yang masih mematung di tempatnya. Setelah cowok itu pergi Veranda memegang dadanya yang masih berdetak kencang karena kaget dengan perlakukan cowok itu.

🌷🌷🌷🌷

Di luar, Keynal melangkah santai menghampiri Naomi yang menunggunya. Keynal memilih duduk di tempatnya di samping Naomi. Keduanya nampak mengobrol seru menceritakan banyak yang mereka alami hari ini.

Tanpa Keynal dan Naomi sadari tadi, ada satu sosok perempuan yang diam-diam memperhatikan keduanya. Dia memiliki kulit pucat, dan rambut hitam panjang.

Persis di dekat jendela, didekap semilir angin dan sebias cahaya. Kali ini ia memperhatikan lebih jeli. Tanpa sadar, ekor matanya selalu menelisik pada mereka berdua. Setengah jam berlalu Naomi bangkit dan berpamitan pulang.

“Biar gue antar sampe rumah, sebentar aku ngambil motor dulu,” ucap Keynal dengan cepat Naomi menahan lengan sahabat laki-lakinya itu.

“E... nggak perlu Key, kita bisa pulang dengan jalan kaki saja bagaimana.”

“Emmm baiklah.” Keynal melirik tangan Naomi yang melingkar di lengan kirinya.

“Eh, maaf.”

Gadis itu langsung melepasnya tangannya.

“Ayo!” Keynal mengadeng tangan Naomi.

“GUE IKUT!”

Keduanya refleks langsung menoleh ke belakang. Veranda muncul di balik pintu mengagetkan keduanya. Veranda berjalan angkuh ke arah mereka.

Veranda berdiri tepat di samping Keynal. Gadis itu memberikan tatapan permusuhan pada Naomi. Naomi yang menyadari tatapan Veranda langsung membuang muka.

Keynal menoleh ke kanan dan ke kiri ia sibuk memperhatikan kedua gadis di sampingnya itu. Mereka sama-sama membuka tatapan muka tajam, dingin dan cuek. Keynal menggaruk tengkuknya bingung.

“Ve, kamu ngapain ikut mending nggak usah ya, kamu di Villa aja ga lama kok.” Keynal berbisik pelan ke arah Veranda.

“Kenapa supaya lu berdua dengannya? Gue cuma mau mestiin kalian tidak berbuat yang nyeleneh,” bisik Veranda.

“Kalo itu kamu ga usah khawatir Ve. Aku cuma mau ngelakuin itu sama kamu.” Keynal menggoda Veranda langsung dihadiahi jitatakan oleh Veranda.

“Jangan harap gue mau gituan sama lo gue ga sudi.”

Veranda marah dan kesal dengan pembicaraan yang cukup vulgar tersebut.

“Oh iya, kita liat saja nanti.”

Keynal sambil memamerkan smirk-nya yang memesona itu. Naomi melirik curiga pada keduanya, kedua pula kedua orang disamping berbisik-bisik.

“Ekhmm. Bisakah kau mengantarku pulang sekarang?” ujar Naomi mulai tak sabaran.

“Emmm Mi, Ve mau-”

Belum sempat cowok itu melanjutkan kalimat Naomi lebih dulu memotongnya.

“Terserah ayo!” Naomi langsung menarik paksa tangan Keynal. Veranda yang melihatnya hanya tersenyum dan langsung menyusul keduanya.

🌷🌷🌷🌷

Ketiganya berjalan beriring menuju jalan raya yang padat rumah penduduk. Sampai kini mereka tiba melewati jalan setapak di tengah hutan pinus.

Rumah Naomi jauh di kaki gunung. Jika berjalan kaki akan menempuh perjalanan sekitar satu jam lebih. Maka dari itu Keynal melarang Veranda, tapi itu kekeh pada pendirian.

Love Scenario [END-COMPLETE]Where stories live. Discover now