"Gue percaya sama lo."
-----
Yona membuka bungkus baju yang waktu itu pernah dibelikan oleh Devan.
"Bajunya dipakai besok waktu kita resmi tunangan. Bukanya dirumah aja, biar surprise."
Yona menghela nafas. Ia sebenarnya tak tertarik dengan baju apa yang akan Devan belikan.
Cewek itu membuka bungkusan itu dan membentangkan baju di dalamnya. Baju ini lebih seperti gaun yang berwarna merah muda. Terdapat pita dibagian pinggangnya. Terlihat elegan, tapi imut.
Yona menghela nafas kembali. Melempar baju itu ke atas kasurnya. Dia duduk di kasur dan memegang ponselnya.
Sedetik kemudian, gadis itu bengong. Dia mau apa dengan memegang ponsel?
Nino sudah bukan pacarnya.
Yona juga sedang menghindari Arin dan Lucas.
Dan Devan? Ah, Yona memang tetap tidak bahagia sekeras apapun ia mencobanya.
Devan adalah masa lalu Yona, tak ada lagi rasa yang tersisa.
Yona mendongak. Besok hari Minggu. Ia tidak masuk sekolah. Harusnya Yona bisa bersantai di rumah, tapi besok adalah hari ia akan bertunangan dengan Devan.
Yona tak menyangka waktu ia pertama kali ke rumah Devan, keluarga Devan terlihat sangat dingin. Papa Devan terlihat begitu tegas. Mama Devan tidak ada di rumah saat itu. Tapi, ada Clara yang terkadang terlihat mengintip dan menguping pembicaraan mereka.
Yona agak sedih ketika membayangkan Nino dan Clara yang berduaan. Karena Nino sudah bukan pacar Yona, Nino tentu bisa berpacaran dengan Clara secepatnya.
Yona agak terkejut ketika Papa Devan setuju saja mendengar Devan yang ingin bertunangan dengan Yona dan bukan Naomi. Meskipun Papa Devan agak menatap Yona seakan tidak yakin.
Sepertinya memang Devan hanya butuh perempuan untuk bertunangan dengannya. Tidak penting siapa dia.
Ponsel Yona bergetar menandakan ada pesan yang masuk.
-
Kak Devan: belum tidur?
Yona: belum, kenapa?
Kak Devan: besok gue jemput lo jam 2 siang ya
Yona: iya kak
Yona: boleh aku tanya sesuatu?
Kak Devan: apa?
Yona: kenapa kakak minta aku buat tunangan sama kakak menggantikan Naomi?
Yona: ada banyak cewek yang mau menggantikan posisi Naomi
Yona: tapi kenapa harus aku?
Kak Devan: bukannya elo yang mau bantu teman lo?
Kak Devan: atau lo berubah pikiran?
Yona: nggak gitu kak, aku cuma penasaran
Yona: karena meskipun bukan aku orangnya, Papa kakak tetap setuju kan?
Kak Devan: gue suka sama lo
Kak Devan: gitu aja
Yona: kalo aku nggak suka sama kakak gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Love [Completed] ✅
Teen Fiction[Remake] "Dia imut, makanya gue suka." "Dia ganteng, makanya gue suka." Ini cerita random dua insan yang saling suka tapi tidak pernah sadar akan perasaan satu sama lain. Mereka terlalu sering salah paham hingga orang-orang di sekitarnya cuma bisa n...