𒆜 02 𒆜 Nino Hanendra

3.4K 207 67
                                    

"Dia imut, makanya gue suka."

-----

Nino Hanendra adalah tipe cowok kalem yang enggak neko-neko. Panggilannya Nino. Dia enggak pernah merokok. Enggak pernah tawuran. Dan bahkan enggak pernah dipanggil BK. Nino adalah murid teladan yang patut dicontoh.

Tapi, dia juga orang yang membosankan. Bisa dibilang hidupnya biasa-biasa saja, enggak ada hal yang istimewa. Kecuali fakta bahwa wajahnya sangat tampan dan dia ikut ekskul basket di sekolahnya.

Dengan wajahnya yang tampan itu, enggak mengherankan kalau dia punya banyak penggemar cewek yang rela berpanas-panasan hanya untuk menontonnya bermain basket.

Ekskul basket di Ouran High School bisa dibilang ekskul yang paling terkenal. Selain karena prestasinya, ekskul basket juga terkenal karena anggotanya yang ganteng-ganteng. Mulai dari tipe kalem seperti Nino hingga tipe bad boy yang kerjaannya bolos pelajaran. Semuanya ada di ekskul basket.

"Shot!"

Suara teriakan terdengar keras dari arah belakang Nino.

Hari ini hari Kamis, jam 2 siang hari. Waktu ketika hampir semua ekskul di Ouran High School dimulai.

Cuaca hari ini begitu terik. Tapi lapangan basket tempat para murid ekskul basket berlatih tetap ramai seperti biasanya.

Nino yang sedang memegang bola langsung melompat dengan kedua kakinya begitu mendengar teriakan teman satu timnya. Tangannya mantap memegang bola. Dengan satu ayunan lembut, bola basket masuk ke ring dengan mulus. 3 poin.

Teman satu tim Nino bersorak girang sambil mengepalkan tangan ke atas. Sementara tim lawan berseru kecewa, harus terima ring mereka kemasukan bola lagi.

Nino mendongakkan kepalanya menatap langit-langit sambil menyipitkan matanya. Nafasnya terengah-engah. Meskipun diselingi istirahat, bermain penuh selama 35 menit tetap saja melelahkan.

Sebenarnya pertandingan ini hanya untuk latihan rutin yang biasa ekskul basket lakukan. Tapi para anak basket tidak boleh bermain-main saat latih tanding ini karena kapten basket mereka, Dion, akan marah besar. Dan dia bisa menghukum anak basket lainnya untuk berlari mengelilingi sekolah tujuh kali putaran. Itu akan lebih menguras tenaga.

"Kyaa!!"

"Keren banget!!"

"Pacar gue tuh!!"

Suara itu adalah suara murid cewek yang histeris menonton anak basket latihan. Itu adalah hal biasa di Ouran High School. Kebanyakan ekskul yang memiliki anggota tampan akan ramai oleh penggemar perempuan.

Nino memalingkan wajah, jengah akan suara yang selalu mengganggunya itu. Kebanyakan dari mereka adalah adik kelas. Dan Nino heran kenapa mereka tidak sibuk dengan ekskul mereka sendiri daripada menyoraki anak-anak basket.

Nino melambaikan tangannya sekilas pada Dion di pojok lapangan. Dion yang melihat itu langsung mengangguk paham. Dion meniup peluit, tanda waktu istirahat.

Nino segera melangkahkan kakinya, ke pojok lapangan dimana ada tempat duduk panjang yang khusus disediakan untuk anak basket.

"Halo, semuanya! Halo!"

Beda dengan Nino yang jengah dengan para adik kelas yang bersorak-sorai, cowok kurus yang ada di depan Nino itu malah melambaikan tangannya dengan riang ke para cewek.

Nino mendecih. Dasar cowok yang suka tebar pesona.

Nama cowok kurus itu Lucas. Dia melambaikan tangannya lagi, kini disertai senyuman paling lebar yang ia bisa.

Your Love [Completed] ✅Where stories live. Discover now