𒆜 26 𒆜 Menembak

749 59 5
                                    

"Kenapa kita nggak pacaran aja?"

-----

Nino melajukan motornya lebih cepat dan berhenti tepat di samping Yona. Nino menghela nafas, mencoba menguatkan diri sebelum akhirnya ia melepas helm full face dari kepalanya.

Nino menatap Yona yang jelas tertegun. Bibir cewek itu sedikit terbuka sebelum benar-benar mengucapkan namanya dengan jelas.

"Nino?"


✿-•-✿-•-✿-•-✿-•-✿

Beberapa saat sebelumnya...

"Lucas, lo ngapain daritadi gumam-gumam nggak jelas gitu?" Tanya Nino tak tahan setelah mendengar Lucas menggeram untuk yang kesekian kalinya.

Sekarang, mereka sedang duduk di tepi lapangan basket setelah tadi latihan beberapa menit. Anak basket lainnya sibuk masing-masing, ada yang ke kantin ataupun ada yang masih latihan tanpa kenal lelah.

Latihan kali ini tergolong ringan karena sebentar lagi akan ada pertandingan, jadi tenaga para pemain basket harus disimpan hingga pertandingan berlangsung.

"Lagi nyanyi Nisa sabyan?" Lanjut Nino makin menyindir.

Lucas mendecak. "Ck, bukanlah! Gue cuma lagi berpikir.... adik kelas yang tadi, cantik juga..."

Nino hampir tersedak padahal dia tidak sedang makan apapun. Dia memandang Lucas dengan tatapan penuh rasa jijik dan kening berkerut.

Lucas segera menyadari perubahan tatapan Nino. "Apa? Jangan bilang kalo adik kelas tadi nggak cantik!" Ancamnya sambil melotot.

Nino mengangkat bahu. "Adik kelas tadi emang lumayan, tapi dia udah punya pacar. Dan elo nggak boleh goda dia." Kata Nino tajam.

"Dih. Emang lo siapa? Pacarnya aja bukan! Terserah gue mau mendekati dia atau enggak!" Balas Lucas tak terima. "Lagipula, harusnya lo nggak usah sok-sokan mau jaga hubungan orang lain kalo hubungan lo sama Yona aja masih gak jelas!"

Nino terdiam. Dan berikutnya, cowok itu hanya meringis kecil merasa malu sendiri.

"Iya juga ya. Tapi, gue tetep nggak bisa membiarkan elo mendekati adik kelas tadi. Selain karena dia punya pacar, gue juga nggak mau kalo image playboy selalu melekat di elo. Elo itu temannya Yona dan gue nggak mau Yona punya temen playboy."

Lucas memutar bola matanya sesaat dan menggerak-gerakkan bibirnya seakan mengatakan sesuatu. Tapi, melihat Nino yang menatapnya tajam, akhirnya Lucas melambaikan tangannya santai.

"Iya, iya. Gue nggak gangguin si Karin itu. Puas kan lo?"

Nino menganguk cepat dan tersenyum. "Kalo lo nggak playboy lagi, mungkin cewek yang lo suka bakalan nerima elo."

Lucas melirik sekilas. "Nggak usah bahas itu dulu bisa kan? Gue lagi capek," kata cowok kurus itu dengan helaan nafas berat.

Nino mengatupkan mulutnya diam, tak mau melanjutkan lagi. Jika Lucas sudah semenderita sekarang, sebaiknya Nino diam saja kecuali jika Lucas yang meminta bantuan.

"Eh, btw sejak kapan lo suka sama Yona?" Tanya Lucas mengalihkan pembicaraan.

"Udah lama. Mungkin sejak awal semester," jawab Nino tanpa menutup-nutupi.

Your Love [Completed] ✅Where stories live. Discover now