@Chapter 27.

711 96 3
                                    

Langit makin gelap dan bergemuruh sementara lautan juga semakin tidak stabil. Tentakel-tentakel itu menjulur-julur dari dalam air. Wonyoung, Yena, dan Eunbi tidak tahu sosok apa yang ada di bawah situ. Dan itu membuat mereka makin khawatir.

"Bagaimana ?" Tanya Wonyoung.

"Apa harus kita serang dari bawah saja ? Kita serang langsung ke tubuhnya." Ujar Yena.

"Benar juga." Eunbi memimpin berjalan mendekati kumpulan tentakel itu. Air yang terus bergelombang membuat mereka kesusahan.

Tentakel itu belum juga menyerang dan hanya menampakkan dirinya saja. Pusaran air itu juga tidak terlalu besar sampai dalam level berbahaya.

Tiga gadis itu terus melaju. Semakin lama mereka semakin dekat hingga akhir sesuatu terjadi. Tentakel-tentakel itu mulai bergerak menyerang mereka.

"Awas !" Seru Eunbi. Ketika tiga tentakel bergerak ke arah mereka, mereka menghindar ke berbagai sisi.

Pusaran air itu tiba-tiba menjadi sangat kuat. Wonyoung kehilangan keseimbangan lalu terjatuh ke dalam air. Belum sempat ia menyadari situasi yang terjadi, satu tentakel melilit tubuhnya di dalam air.

Wonyoung membuka mulutnya karena terkejut dan menelan air secara tidak sengaja. Kemudian tentakel itu menariknya dengan kuat.

Wonyoung belum sempat berbuat apa-apa. Hingga tentakel itu memasukkannya ke dalam pusaran air yang ternyata adalah mulut makhluk itu.

"Wonyoung !" Yena berteriak. Ia bergerak maju namun tentakel lain menyerangnya hingga terpental.

Kemudian Eunbi menghampirinya.

"Jangan menyerang sendirian !" Kata Eunbi.

"Tapi Wonyoung-"

"Aku tahu ! Tapi kita juga harus hati-hati."

"Baiklah." Yena coba menenangkan diri. "Sekarang bagaimana ? Apa Wonyoung..."

"Belum. Kita sepertinya juga harus masuk ke dalam sana."

"Ha ?! Kita akan di makan !"

"Tidak ada cara lain. Sulit sekali mengenai tentakel itu. Mungkin jika di dalam kita bisa langsung menyerangnya."

"Apa kamu yakin ?"

Eunbi menatap Yena. "Tidak juga. Tapi kita tidak punya pilihan."

"Ahh ! Baiklah. Terserah. Ayo !" Yena melayang diikuti Eunbi. Kemudian mereka melaju menuju bagian tengah pusaran air. Mereka berdua bisa melihat barisan gigi di  sana.

Lalu dua gadis itu masuk ke dalam mulut makhluk itu.

~~~

Tengkorak berjubah hitam itu terus menyeret batu melayang di belakangnya. Namun Sakura, Yujin, dan Hyewon agak kewalahan.

Sedari tadi tengkorak-tengkorak lain bermunculan dari dalam tanah, batu, bahkan udara menyerang mereka. Tiga gadis itu tidak bisa mendekati tengkorak yang menyeret batu tersebut.

"Bagaimana ini ? Mereka tidak ada habisnya !" Kata Hyewon sambil sibuk menghajar tengkorak yang ada di sekitarnya.

"Aku juga tidak tahu. Mereka datang dari mana-mana." Yujin baru saja mendarat di sebelah Hyewon setelah menghajar tengkorak di udara.

Sakura berada agak jauh. Ia bertarung sembari memikirkan bagaimana caranya mengalahkan mereka.

"Yujin ! Hyewon !" Panggil Sakura. "Kita harus mengalahkan tengkorak yang membawa batu itu. Dengan begitu mungkin mereka bisa berhenti !"

12 Anomali. Where stories live. Discover now