@Chapter 20.

822 112 4
                                    

Dalam gerakan lambat yang begitu dramatis, sosok itu keluar dari dalam lava di bawah mereka. Lelehan lava terjatuh dari tanduk dan kepalanya ketika ia naik ke permukaan. Kemudian sosoknya pun dapat terlihat oleh semua yang hadir di situ.

Sesosok naga yang besarnya sepuluh kali daripada besar tubuh mereka muncul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesosok naga yang besarnya sepuluh kali daripada besar tubuh mereka muncul. Suaranya menggelegar sampai membuat dinding-dinding gua bergetar. Kemudian naga berwarna merah dan hitam itu berhenti. Matanya yang begitu tajam dan kejam menatap ke bawah kepada kedua belas Pemegang Kunci dan lima gadis berjaket hitam itu.

"Be-besar." Ucap Yena. Yang lainnya mendongak. Kata-kata Yena tenggelam diantara kekaguman dan ketakutan.

Suara naga berkulit merah menyala itu menggelegar. Mereka semua hampir menutupi telinga. Lalu Lee melangkah mendekat.

"DAEKR !" Seru Lee dari bawah. Naga itu menggulirkan pandangan matanya kepada Lee. Tatapan yang mengerikan itu tertuju pada Lee. Tapi nampaknya Lee telah terbiasa dengan itu. Ia tak merasakan takut seperti yang dirasakan kedua belas gadis pemegang kunci.

"SIAPA ??" Tanya si naga.

"Kami datang atas perintah Para Celestial. Permainan Multi-Semesta telah di umumkan dan akan dilakukan. Semuanya di mulai di sini." Jawab Lee. Suaranya lantang namun tetap tak bisa menandingi suara si naga. Bola mata naga yang sewarna lava itu melirik ke arah dua belas gadis di belakang Lee.

"BAIKLAH. LAKUKAN !"

Sembari melebarkan sayapnya yang memercikan lava ke sisi-sisi gua, naga itu memandang ke atas. Mulutnya terbuka. Kedua belas gadis itu bisa melihat sesuatu berwarna merah mulai terbentuk di leher si naga. Warna merah itu semakin naik sampai kemudian si naga menyemburkan api ke atas langit-langit gua hingga hancur dan sinar dari luar menembus lewat lubang itu. Si naga kemudian mengepakkan sayap besarnya dan tubuhnya melayang keluar dari lubang yang baru saja dia buat.

Lima gadis di depan mereka segera terbang melewati lubang di atas gua.

"Ayo !" Ucap Lee. Dia terbang menuju lubang terbuka dia atas gua dan ke dua belas gadis itu langsung mengikutinya.

Mereka tiba di luar. Lidah api matahari masih terus menjilat-jilat. Naga besar itu melayang dengan sayapnya yang terkepak-kepak pelan. Wonyoung menatap dengan mata berbinar. Dia hanya pernah mendengar tentang naga di dalam cerita di desanya.

"Keren sekali." Wonyoung bergumam. Yuri yang ada di sampingnya menoleh.

"Apanya yang keren ?" Tanya Yuri.

"Dia." Wonyoung menunjuk naga itu. Yuri memicingkan matanya. Bagi Yuri naga di depan sana yang berbalut warna merah itu hanya berarti satu kata, yaitu monster. Jangan lupa bahwa naga itu baru saja keluar dari dalam lava.

"Baiklah. Jadi aturan permainan kali ini masih sederhana." Lee memandang ke arah gadis-gadis itu. "Kalian hanya perlu mengambil batu di dada naga itu."

12 Anomali. Where stories live. Discover now