@Chapter 12.

881 123 8
                                    

Lee berpikir sendirian ketika Sakura, Yena, Yuri, dan Yujin sedang memejamkan mata di depannya. Keempat gadis itu mengeluarkan aura berwarnanya masing-masing. Sedangkan Lee kini mulai berpikir karena cemas. Sang Center tak boleh mati. Tanpa dia kesebelas anggota tidak bisa melanjutkan permainan. Dan itu buruk bila terjadi. Usahanya akan jadi sia-sia.

Tak lama kemudian keempat gadis itu selesai. Mereka membuka matanya. Dan Yujin terlihat lebih segar daripada sebelumnya. Sebelum mereka akhirnya memejamkan mata dan berkomunikasi dengan jiwa semestanya Yujin sudah di jelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tapi ia masih agak tidak mengerti karena semuanya terjadi terlalu cepat. Tapi kini pengetahuan sudah terserap dalam ke dalam kepalanya. Ia mengerti semuanya.

"Jadi kapan sebenarnya permainan itu di mulai ?" Tanya Yujin.

"Seharusnya segera setelah kedua belas pemegang kunci terkumpul. Kunci-kunci itu digunakan untuk membuka artefak dan jumlahnya ada dua belas." Jelas Sakura.

"Seharusnya ? Apa ada yang terjadi ?"

"Seperti yang kamu alami. The Order sudah mulai menyerang semesta lain. Sebenarnya ada aturan yang tidak memperbolehkan itu." Sahut Yena.

"Siapa yang membuat aturan ? Kenapa dia tidak menghentikan mereka atau memberi hukuman ?"

"Tuan Lee menyebut mereka Para Atasan. Tapi sebenarnya mereka adalah Para Pencipta, makhluk yang menciptakan Semesta-semesta paralel dan Permainan Multi-Semesta ini."

"Mereka... Dewa ?" Tanya Yujin.

"Celestial." Jawab Lee. "Sebuat saja begitu."
Lee berdiri dari duduknya dan menghampiri mereka.

"Kalian harus segera bergerak. Selamatkan Center kita. Namanya Jang Wonyoung." Kata Lee.

"Kalian ? Apa anda tidak pergi bersama kami ?" Tanya Yuri.

"Aku harus bicara dengan Para Atasan kalau pihak musuh sudah berbuat curang."

"Kalau mereka Dewa bukannya seharusnya mereka sudah tahu ?" Tanya Yujin.

"Hei ! Jangan berani membicarakan mereka. Kalian tidak pantas." Lee meninggikan nadanya. Yujin tersentak.

"Ma-maaf. Aku cuma tanya."

"Baiklah." Lee menghela napas. "Dia ada di semesta Loomax. Kalian sebaiknya cepat." Lee berjalan menjauh ke arah tempat gelap di ujung dan menghilang di dalamnya. Ketiga gadis itu masih berada di tempatnya.

"Tunggu sebentar. Kita hanya diberitahu namanya, kan ? Bagaimana kita bisa menemukannya cuma berdasarkan nama ?" Tanya Yena.

"Kupikir kita hanya perlu memikirkannya. Kamu tahu, kan kalau kita bisa melakukan apapun hanya dengan memikirkannya." Jawab Sakura.

"Benarkah ? Wah, kekuatan Imperium ini memang luar biasa." Ucap Yujin sambil melihat kepalan tangannya.

"Ini adalah kekuatan yang berasal dari Jiwa Semesta kita, kan ? Jadi kupikir memang wajar kalau sehebat itu." Sahut Yuri.

"Aku baru tahu kekuatan itu meliputi manipulasi ruang-waktu, manipulasi gravitasi. Tapi waktu itu Tuan Lee bilang kita bisa mengeluarkan pedang sepertinya. Kenapa dia tidak mengajari kita caranya, ya ?" Tanya Sakura.

"Kupikir masalah yang terjadi ini membuat Tuan Lee sibuk. Dia jadi tidak bisa mengajari kita." Ucap Yuri. Sakura mengangguk-angguk setuju.

"Hei, kenapa kita malah ngobrol di sini ? Kita harus menyelamatkan sang Center, kan ?" Kata Yena. Dia berdiri dengan cepat. Ketiganya juga ikut berdiri.

"Kalau begitu ayo cepat."

Mereka berempat pun langsung berlari menuju ruang gelap, naik tangga lalu melewati koridor ke ruang portal. Di depan mereka portal sudah mulai mendesis. Sakura berdiri paling depan.

12 Anomali. Where stories live. Discover now