@Chapter 26.

726 100 10
                                    

"Wonyoung, Yena, aku akan jadi satu kelompok." Ucap Eunbi. Ia melanjutkan untuk membagi anggota kelompok yang lain.

"Sakura, Yujin, Hyewon jadi satu kelompok. Lalu Yuri akan bersama Nako dan Hitomi. Dan yang terakhir adalah Chaewon, Minju, dan Chaeyeon."

Semuanya nampak setuju. Mereka sama sekali tidak keberatan dengan pembagian kelompok yang sepertinya acak tersebut.

"Kalian siap ?" Lee bertanya setelah hanya diam memperhatikan pembagian itu dari tadi.

"Kami siap-siap saja. Lagipula kami tidak punya pilihan, kan ?" Kata Eunbi.

"Kalau begitu kalian harus berangkat sekarang juga."

Dua belas gadis itu pun berkumpul menurut kelompoknya masing-masing dan berbaris di depan portal yang mendesis pelan.

Wonyoung, Yena dan Eunbi masuk lebih dulu. Kemudian Sakura, Yujin dan Hyewon. Hingga akhirnya seluruh dari kelompok-kelompok itu pun memasuki portal.

Lee diam melihat kepergian mereka. Hatinya sudah tidak tenang semenjak ia mengetahui kabar bahwa artefak-artefak itu sudah diambil tanpa sepengetahuan mereka. Baginya itu sesuatu yang aneh.

Lee berpikir sendirian di dalam ruangan itu. Ia duduk di salah satu kursi yang tadi sempat terisi.

"Apa-apaan ini ?" Lee membatin. Ruangan itu kini sunyi. Kepalanya dapat berpikir lebih baik meskipun rasa bersalah pada dua belas gadis itu masih membekas dalam dirinya.

Pertama ketika ia lupa memberitahu mereka tentang peraturan ketika melawan naga itu. Untung saja mereka bisa memenangkannya dengan mudah.

Kemudian kini ia kecolongan informasi yang sangat penting. Jika artefak itu tak mereka dapatkan yang akan terjadi adalah terancamnya kehidupan semesta yang mereka jaga.

Lee hampir tenggelam dalam rasa bersalah dan penyesalannya atas kebodohannya sendiri. Tapi ia tahu saat ini hal itu tidaklah berguna.

"Aku harus mencari tahu apa yang terjadi." Kata Lee pada dirinya sendiri. Dia bangkit dan keluar dari ruangan itu. Berjalan pasti untuk mencari jawaban untuk kejadian kacau ini.

~~~

Wonyoung, Yena, dan Eunbi keluar dari portal secara bersamaan. Mereka tiba di sebuah tempat yang tidak mereka duga sebelumnya. Tempat ini adalah semesta yang di penuhi air.

"Woah !"

Yena tidak sempat bersiap sehingga dirinya jatuh ke dalam air yang begitu jernih. Sedangkan Eunbi dan Wonyoung bisa mendarat dengan mulus di atas air dengan bantuan kekuatan yang sudah di fokuskan ke kaki mereka. Mereka mendarat di air bagaikan berpijak pada tanah yang padat.

"Wuah !" Yena akhirnya keluar dari air dan langsung menstabilkan dirinya bersama Wonyoung dan Eunbi di atas air.

"Berhentilah bersikap konyol." Kata Eunbi.

"Mana aku tahu kalau kita akan mendarat di atas air !" Sahut Yena. Wonyoung cuma terkekeh di sebelahnya.

Setelah itu mereka memandang ke sekitar. Mata mereka tidak menangkap pemandangan lain selain permukaan air yang tenang dan tak berujung. Tempat mereka berdiri saat ini terasa seperti di tengah-tengah samudra.

"Baiklah, di mana artefaknya ?" Tanya Eunbi sembari mengitarkan pandangannya.

"Hei, apa kalian tidak merasa kalau ada sesuatu yang aneh ?" Tanya Yena pada Wonyoung dan Eunbi tiba-tiba.

"Apa maksudmu ? Kamu melihat sesuatu ?" tanya Wonyoung.

"Bukan di sini. Maksudku, situasi ini." Jawab Yena. "Kekacauan dan keadaan kita yang nyaris kalah ini. Benarkah para Celestial tidak mengetahuinya ?"

12 Anomali. Kde žijí příběhy. Začni objevovat