16

395 52 35
                                    

"Bi, ada apa?"

Febi yang sudah selesai teleponan dan memasukan handphone-nya ke saku jaket menoleh ke belakang. Ia tersenyum pada kekasihnya yang penasaran dengan apa yang ia dan Fadly bicarakan di telepon.

"Fadly nanyain aku, Azizi lagi sama aku apa enggak soalnya belum pulang dari sekolah. Sampe-sampe Kakaknya yang biasa antar-jemput datang ke rumah gara-gara Azizi gak bisa dihubungi," jawab Febi memberitahu.

"Bareng temennya terus main, mungkin," ucap Rifa berpendapat mengenai kemungkinan Azizi pulang bersama siapa dan melakukan apa.

"Bisa jadi. Tapi harusnya ngabarin soalnya Kakaknya khawatir banget," ucap Febi sambil menjalankan motornya kembali. "Kamu lihat kanan-kiri, siapa tahu ada Azizi!"

"Iya, Bi."

Febi menjalankan motornya menuju sebuah mall untuk menonton sebuah film bersama pacarnya setelah hampir seminggu lebih tidak jalan karena kesibukan masing-masing. Sambil menuju mall, mereka melihat ke kanan-kiri mencari Azizi yang kemungkinan berada di sekitaran jalan yang mereka lalui.

Tapi pencarian sepanjang jalan hingga mereka sampai di mall yang dituju hasilnya nihil. Setelah turun dari motor yang terparkir di tempat parkir, mereka langsung masuk ke dalam mall menuju bioskop.

Setibanya di lantai bioskop berada, mata Rifa tanpa sengaja melihat seorang laki-laki yang tidak asing sedang berjalan tidak jauh di depannya dan Febi bersama seorang perempuan.

"Bi?" panggil Rifa.

"Apa, Fa?" Febi menatap Rifa yang berjalan di sampingnya.

"Itu bukannya Kak Ali? Teman band kamu?" Rifa menunjuk laki-laki yang ia lihat yang berada tidak jauh di depannya dan Febi.

Febi mengikuti arah yang ditunjuk Rifa yang katanya Ali. Dilihatnya laki-laki rambut panjang, telinga beranting, mengenakan kemeja denim, celana pendek dan sandal gunung. Sebuah ciri yang 99% mirip teruma gaya rambut dan anting serta pakaian yang dikenakan.

"Iya, kayanya. Coba kita samperin," ucap Febi sedikit yakin kalau laki-laki di depannya itu Ali.

Dengan mempercepat langkah, keduanya menghampiri laki-laki tersebut yang sedang berjalan bersama seorang perempuan di sampingnya.

Begitu berada di samping dan melihat wajah laki-laki itu, Febi pun tersenyum karena benar laki-laki itu adalah Ali. Lalu ia memanggil yang membuat Ali dan perempuan di sampingnya yaitu Ayana menoleh.

"Kak Ali?" panggil Febi.

"Eh, lu berdua. Gue kira siapa," ucap Ali sedikit terkejut dengan kedatangan Febi dan Rifa. "Nonton?"

"Iya nih, mumpung ada film baru. Itu lu lagi sama siapa, Kak?" Febi menunjuk perempuan di samping Ali.

Ayana menurunkan masker ke dagu lalu tersenyum ke arah Febi dan Rifa. "Halo," sapanya lalu menaikan lagi masker yang dikenakan.

Febi dan Rifa terkejut begitu mengetahui siapa perempuan yang sedang bersama Ali. Keduanya heran dan penasaran kenapa Ali bisa berduaan dengan Ayana di tempat umum.

"Gue gak sengaja ketemu Ayana di jalan. Terus gua anterin ke sini sekalian temenin shopping. Sekarang sih gue ajak nonton, mumpung ada film baru," ucap Ali menjawab apa yang dipikirkan Febi dan Rifa yang kaget ada Ayana bersamanya.

"Oh begitu. Kirain gue kalian itu ada something gitu," ucap Febi tertawa pelan.

"Ya enggaklah. Kita aja ketemunya aja jarang karena Ayana sibuk dengan jadwal 7 WITCH. Gue sama lu dan anak-anak DS BOYS latihan," sahut Ali juga tertawa.

DS BOYSWhere stories live. Discover now