what the f-(lower)

4.4K 828 92
                                    

"Cantika?"

Joy langsung mendongak. Dia kaget dan panik, karena dikira keciduk lagi main hp. "Iya pak?"

"Mau coba jawab pertanyaan di ppt?"

Joy melirik ke doyoung, lalu doyoung menggeleng. Joy akhirnya menggeleng juga. "Gak tau pak, hehe"

Joy langsung menoleh ke doyoung lagi. "Lo nyatet gak?"

"Nyatet, makanya jangan main hp mulu," balas doyoung.

"Gabisa anjir, ntar gue kasih tau," kata joy.

Joy fokus main hp lagi, lalu gak lama kemudian tiba-tiba kepalanya ditepuk sama seseorang. Joy mendongak, mendapati dosen baru yang baru mengajarnya kali ini. Joy senyum kikuk, udah deg-degan takut dia dikeluarin.

"Paham materi yang saya jelasin?" Tanya si dosen.

Joy mengangguk terpatah. "Iya, pak. Hehe"

"Kalau ada yang gak paham, langsung tanya saya ya?"

Joy mengangguk lagi. Dalam hati ini joy lagi berkata-kata karena jam bergerak lambat banget, sampai-sampai rasanya daritadi menitnya gak nambah.

Doyoung terkekeh disebelahnya. "Udahan main hpnya, diincer mulu lo"

"Baiklah, perkuliahan hari ini saya akhiri sampai disini. Ketua kelasnya siapa?" Kata dosen.

Doyoung mengangkat tangan, karena kebetulan dia memang ketua kelas perpajakan.

"Gue keluar duluan deh, gue tungguin di kantin. Udah ada ten," pamit joy sesegera mungkin.

Doyoung cuma mengangguk dan membiarkan joy lari-lari kecil, karena dosen perpajakan itu sedang menuju ke kursi doyoung.

Joy sampai di kantin dan langsung duduk di depan ten yang sedang berkutat di laptop. Untung aja ten pake baju warna kuning, jadi gak susah dicari.

"Sumpah, gue gedek banget sama dosen perpajakan yang baru," kata joy. "Katanya abis study dari korea, tapi bikin ilfeel"

Ten langsung menutup laptopnya. "Kenapa? Doyoung mana?"

"Anjir, lo ngerti gak sih daritadi perkenalan tuh dia ngincer gue mulu. Suruh jawab pertanyaan lah, tiba-tiba lewat sambil ngelusin pala gue lah, geli banget," curhat joy.

Ten mengerutkan keningnya. "Nama dosennya siapa?"

Joy mengerutkan kening mencoba mengingat. "Pak suho? Gatau lupa"

"Oh, gak kenal," kata ten yang hampir saja membuat joy geram, kalau aja doyoung gak buruan dateng dan duduk disebelah ten.

"Pak suho naksir sama lo deh kayaknya, haha," kata doyoung.

"JIJIK BANGET ANJINK???" Pekik joy tidak terima.

Ten tertawa paling keras. "DINAKSIR BAPAK-BAPAK DONG LU, ANJIRRR"

"Jangan bercanda deh, doy!" Kata joy panik.

Joy gak ada pengalaman ditaksir bapak-bapak soalnya.

"Tadi minta nomer wa lo," kata doyoung sambil ketawa-tawa.

"Lo kasih?" Tanya ten dan joy barengan.

Doyoung menggeleng. "Enggaklah. Gue bilang aja kalo lo gak pake wa"

"Huhu, ternyata lo berguna juga. I lov u," kata joy sambil ngasih finger heart ke doyoung. "Gila apa ya gue ditaksir bapak-bapak. Mending-mending juga lo berdua aja yang naksir gue daripada bapak-bapak dosen cringe gitu"

Doyoung menaikkan alisnya. "Mau gue taksir lo?"

"Kalo lo mau putus temenan sama gue ya silahkan aja," kata joy. "Ohiya, gue mau nunjukin sesuatu ke kalian"

We Are, Family! ✔ JJJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang