A brand new day

4.7K 862 73
                                    

"Nih, ayam gorengnya kak joy buat kamu aja. Yang penting gemblongnya kak joy mau makan," rayu joy sembari mengoper ayam goreng ke piring jisung.

Jaehyun mengangguk. "Tuh, diterima dong. Kak jaehyun nih kembaran sama dia 20 tahun aja belum pernah tuh dikasih begituan. Yang ada malah punya kak jaehyun dia ambil"

Jisung menggeleng. Gak cuma joy dan jaehyun yang kecewa, tapi mamah yoona dan papah changwook juga kecewa.

Semenjak jisung bolos beberapa hari yang lalu, jisung jadi sering murung. Makan susah, senyum juga susah.

"Jisung, jangan bikin papah marah," kata changwook. "Mamah udah bela-belain sakit mikirin kamu, kenapa kamu gak balik mikirin mamah kamu?"

Yoona langsung menepuk paha changwook. "Apa sih, pah. Mamah gapapa"

"Makan sekarang, jangan manja," tegas changwook.

Changwook ini udah capek juga karena jisung tuh susah banget dibilanginnya. Kayak.... Jisung mulai berubah.

Memang sih jisung itu juga jarang ngomong dan malu-malu, tapi jisung yang sekarang lebih pendiam, murung, dan susah dibilangin.

"Pah, jangan galak-galak deh," protes joy.

Joy mengerutkan bibirnya lalu beralih menatap jisung yang duduk di depannya sambil menundukkan kepala dan bermain dengan sendok di piring. "Jisungnya takut tuh"

"Cantika, kamu juga makan," suruh changwook.

Joy langsung diam. Papahnya dalam mode garong alias senggol bacok, jadi joy gak berani protes lebih jauh.

Makan malam berlangsung hening dan cukup tegang. Jaehyun sampai gak tahan dan pengen cepet-cepet selesai aja.

Setelah selesai makan malam, langsung pada bubar. Yoona beralih ke dapur buat cuci piring. Joy tadinya mau kabur ke kamar, tapi papahnya dengan tegas bilang, "Cantika, bantu mamah kamu cuci piring. Mau kalo mamah sakit lagi?"

Dengan ancaman semacam itu, joy gak berani membantah. Di dunia ini, joy paling sedih kalau mamahnya sakit. Gak tau, pokoknya tuh sedih banget.

Changwook langsung berjalan ke ruang tengah buat menonton tv. Tadinya jaehyun mau nyusul, sekali-kali lah ya ayah dan anak nonton tv bareng. Tapi, langkahnya ditahan sama jisung.

"Kak.. Jisung mau ngobrol"

Jaehyun dengan senang hati mengiyakan. Kesempatan emas juga sebenarnya, karena dari kemarin jisung gak pernah mau cerita.

Jisung dan jaehyun jalan ke balkon lantai dua. Balkon itu tuh memang bakalan jadi saksi banyak hal, tentu saja termasuk saksi bisu baikkannya jaehyun dan joy waktu itu.

"Mau ambil cemilan gak nih?" Tawar jaehyun.

Jisung menggeleng. "Gak usah, kak. Ngobrol aja"

"Oke," kata jaehyun.

Jaehyun dan jisung mulai duduk. Angin malam berhembus membelai kulit, ditemani langit yang cukup cerah karena bulan dan bintang terlihat jelas. Syahdu benar.

"Kak, jadi anak angkat itu memang salah ya?" Tanya jisung.

Jaehyun melebarkan matanya lalu menggeleng. "Ya enggaklah! Siapa yang bilang salah, sini berantem sama gue!"

Jisung menggeleng lemah. "Gak siapa-siapa, kak. Cuma pikiran jisung aja"

"Kenapa jisung mikir gitu?"

Jisung menghembuskan nafasnya. Dia menyandarkan dirinya ke kursi dan menatap langit. "Jisung kangen bunda, kak. Bunda lagi apa ya kira-kira?"

Jaehyun membalikkan posisi duduknya. Yang tadinya menghadap depan, langsung beralih menghadap jisung. "Kalau ada masalah, cerita ya? Jangan dipendam kayak gini"

We Are, Family! ✔ JJJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang