Reminder : Be Careful

5.1K 837 112
                                    

Yoona mengeluarkan sepeda dari kediaman victoria dengan sedikit kesusahan. Sepedanya udah lama gak dipakai dan diletakkan di gudang bagian terdalam. Untung aja penjaga rumah victoria mau bantu.

Hari ini, agenda mamah yoona adalah bersepeda keliling GTP atau Graha Taman Pelangi alias perumahan tempatnya tinggal. Sekalian olahraga dan menghilangkan bosan, soalnya dirumah sendirian.

Si kembar pamit pergi. Yang satu pamit ke cafenya hayoung, satunya pamit pergi sama kun. Si bungsu sekolah. Si sulung masih kkn. Lalu suaminya kerja. Ya mamah yoona jadi gak ada kerjaan deh, akhirnya inisiatif mau sepedaan.

Yoona mengayuh sepedanya dengan ringan. Sambil ngayuh gak lupa tebar senyum sana-sini. Siapa yang nyangka kalau yoona punya anak empat, walau cuma mengandung dan melahirkan selama dua kali???

"Waduh, sehat ya jeng," sapa taeyeon, bundanya yeri.

Yeri temennya joy adalah teman satu perumahan. Beda gang dan beda umur sama joy. Yeri sekarang baru masuk kuliah, sedangkan joy udah mau semester lima.

Karena bosen pemandangan perumahan, yoona memilih buat sepedaan keluar perumahan dan berhenti di starbucks yang ada di depan GTP.

Abis sepedaan pesennya americano pake es dikit. Seger ya, mamah yoona?

"Mbak yoona?"

Yoona menoleh dan mendapati seorang perempuan yang mungkin seusianya. "Siapa.... Ya?"

"Mbak, ini aku loh jiyeon. Adik kelas pas SMA!"

Yoona menutup mulutnya. "Ya ampun, pangling loh aku"

Tentu saja, adegan cium pipi kanan dan kiri gak bisa dihindari. Setelah itu, yoona langsung menyuruh jiyeon untuk duduk di hadapannya.

"Kamu kemana aja, yeon?" Tanya yoona.

Jiyeon tersenyum kecut. "Aku baru balik kesini kemarin, mbak. Lulus SMA aku lanjut ke malang dan menetap disana mbak, sama suamiku juga. Tapi aku udah gak betah"

"Loh? Kenapa?" Tanya yoona. "Aduh, gak maksud buat kepo, tapi aku jadi penasaran. Kalo gak mau jawab gapapa kok"

Jiyeon tersenyum. "Gak apa-apa mbak, santai aja. Selama menikah sama suamiku ini, aku gak punya anak mbak. Selama ini suamiku terus-terusan marah setiap kali disinggung soal anak. Makanya aku gak tahan dan memilih kabur aja kesini"

"Maaf ya, jiyeon," kata yoona. "Terus kamu sekarang tinggal dimana?"

"Aku ke hotel mbak, tapi uangku udah habis. Sekarang gak tau harus kemana lagi cari uang, soalnya aku mau pulang aja ke rumah orang tua di bandung," kata jiyeon. "Tadi aku liat mbak yoona sekilas, makanya mau aku pastiin. Ternyata bener. Aku seneng bisa ketemu mbak yoona"

Yoona menggenggam tangan jiyeon yang ada diatas meja. "Sama, aku juga seneng ketemu kamu. Tapi juga sedih atas apa yang menimpa kamu"

Keadaan hening setelahnya. Baik yoona maupun jiyeon gak ada yang membuka pembicaraan. Yoona memilih menguatkan jiyeon lewat genggaman tangan.

"Jiyeon, mbak punya sedikit uang buat bantu kamu," kata yoona. "Mbak bener-bener gak bawa cash banyak, cuma dua ratus ribu aja"

"Gak usah mbak, gak perlu"

"Gapapa. Terima aja ya? Kamu punya rekeningkan? Nanti aku transfer lagi"

Jiyeon menggeleng. "Gak usah mbak, takut ngerepotin"

"Gak apa-apa jiyeon. Perlu berapa? Kalo bisa bakal mbak bantu"

"Beneran, mbak?"

Yoona mengangguk. "Kalau ada rejeki lebih, pasti dibantu"

We Are, Family! ✔ JJJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang