2 - |Mutusin Pacar 2|

42.3K 5.6K 182
                                    

Setelah meninggalkan tempat dimana Asya memutuskan hubungannya dengan Dico, Asya dan kedua temannya memutuskan untuk berbelanja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah meninggalkan tempat dimana Asya memutuskan hubungannya dengan Dico, Asya dan kedua temannya memutuskan untuk berbelanja. Ketiga cewek itu memasuki setiap toko pakaian hingga tangan mereka menenteng banyak paper bag. Mereka seolah sedang merayakan putusnya hubungan Asya dengan Dico.

Katakanlah jahat, tapi Asya harus melakukan ini untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Dia akan berubah menjadi cewek yang setia, itu tekadnya.

Selesai belanja, mobil mereka meninggalkan mall dan menuju tempat pemutusan kedua. Asya akan memutuskan hubungannya dengan Rey di kafe dekat kampus cowok itu.

Setelah memarkirkan mobilnya, Asya langsung berjalan menuju pintu masuk kafe. Dia mengedarkan pandangan mencari sosok pacarnya yang sebentar lagi menjadi mantannya.

Di meja pojok dekat jendela terlihat Rey sudah duduk santai menunggunya. Asya segera menghampirinya dan tersenyum saat Rey menyadari kedatangannya.

"Ada apa, Baby, kok tiba-tiba kamu ngajak aku ketemu? Untung aja kelasku udah selesai," tanya Rey dengan suara lembutnya sesaat setelah Asya duduk di depannya.

"Aku mau kita putus. Maaf, Kak Rey, aku nggak bisa lanjutin hubungan ini," ucap Asya to the point tanpa berniat basa-basi terlebih dahulu. Bahkan dia juga mengubah panggilannya untuk Rey seperti saat mereka pertama kali kenal.

Rey terkesiap, tidak menyangka kalau hal itu yang akan Asya sampaikan hingga mengajaknya bertemu secara mendadak.

"Kenapa? Apa aku ada salah sama kamu? Kita bisa bicarain ini baik-baik, Sya." Rey terlihat frustasi melihat pacarnya yang tiba-tiba meminta putus.

"Kak Rey nggak salah apa-apa, kok. Ini emang udah keputusanku."

"Terus alasan kamu mutusin aku apa?" tanya Rey mencoba sabar.

"Aku mau fokus belajar." Entah kenapa alasan klise itu yang muncul di otak Asya saat terjebak di situasi mendesak seperti ini.

Sejujurnya Asya sudah menyiapkan banyak alasan sejak kemarin malam meskipun yang dia putuskan hanya 3 orang saja. Namun, dia ragu sendiri dengan alasan yang dia buat. Dia takut alasan hasil karangannya itu tidak masuk akal, jadi dia memilih cara aman dengan memakai alasan klise.

Rey menaikan sebelah alisnya seperti tidak yakin dengan alasan Asya. Memang seharusnya begitu, karena Asya sendiri pun tidak yakin dengan alasannya.

"Aku sekarang kelas 11, Kak, dan sebentar lagi naik kelas 12. Aku pengin lebih fokus belajar biar bisa lulus dengan nilai memuaskan. Kalau aku masih pacaran sama Kakak aku takut nggak bisa konsen belajar karena terus mikirin kakak," jelas Asya, si buaya betina, berharap Rey percaya dengan alasannya. Dia geli sendiri dengan kalimat terakhir yang dia lontarkan.

Rey tersenyum mendengar alasan yang Asya berikan. Dia merasa senang karena selama ini Asya ternyata juga sering memikirkannya. Padahal itu hanya alasan si Asya saja agar Rey percaya.

Play With Players (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang