Part 19

289 29 0
                                    

Doyoung turun dari mobilnya dan lari menuju lift Rumah Sakit.

Dddrrrtttt ddddrrrrttttt ddddrrrttttt

"Hallo"

...

"Hm"

Doyoung mengetikkan sesuatu di ponselnya lalu setelah itu dia masukkan ponselnya ke dalam saku celana jean'snya. Dia merasakan sesuatu di sakunya lalu dia ambil surat tadi, tangisannya kembali dan liftnya terbuka. Dia segera lari menuju ruangan UGD.

.

"Patah tulang dalam lengan bawah kiri dan kaki kirinya, pendarahan di kepala kiri, tulang rusuk kiri mengalami retak"

"Cepat siapkan ruang untuk operasi!" perintah dokter laki-laki dan tampan ke perawat di sebelahnya sambil mengecek detak jantung pasien, perawat tadi segera bertindak untuk menyiapkan ruang operasi.

Mereka lari menuju ruang operasi.

"Hallo ahgassi! Apa kau bisa mendengarkanku?" tanya dokter tampan itu ke pasien sambil menepuk pipinya.

Pasien tidak merespon dan kedua matanya terpejam dengan rapat. Kepalanya penuh dengan darah hingga menutupi sebagian muka kirinya, ada alat bantu nafas yang di pasang oleh perawat yang menutupi hidung dan mulutnya. Merasa tidak ada respon, dokter itu kesal lalu bertanya ke perawat di belakangnya.

"Apa dia bunuh diri?" tanya dia.

"Saya kurang tau, dok" jawab salah satu di antara mereka.

Perawat tadi kembali dan mengatakan ruangan operasinya sudah siap. Dengan segera mereka menuju ruang operasinya.

Dokter itu memakai segera mencuci tangannya yang terkena darah lalu kembali dengan memakai pakaian operasi lengkap dengan maskernya.

"Alat vital?" tanya dia.

"Normal" jawab perawat.

"Bagaimana dengan keluarga korban?" tanya dia lagi.

"Ada seorang pemuda yang menunggu di luar" jawab perawat.

Dokter itu mengangguk dan mulai mengoperasi pasiennya.

.

Setelah 3 jam berlalu..

Cklek!

Dokter keluar dengan raut wajah yang kecewa dan berkali-kali menghela nafas. Doyoung menghampirinya dan bertanya bagaimana keadaan Hyojin.

"Maafkan saya, pasien tidak bisa di selamatkan..." jawab dokter itu sambil menggeleng dan menunduk.

"Ti-tidak.. I-itu t-tidak mungkin... Hiks... Tidak! Kau pasti berbohong!" bentak Doyoung sambil mencengkram kuat kedua bahu dokter.

Sang dokter hanya diam, ia juga merasa kehilangan karena tidak bisa menyelamatkan satu nyawa.

"Pasien boleh di kremasi" kata dokter dengan tatapan sedihnya.

Doyoung langsung melayangkan pukulan ke dokter itu. Dia sungguh mengenal dokter itu, dia adalah juniornya, Jung Jaehyun yang magang di sini dan kebetulan sekarang dia sedang tidak memiliki jadwal untuk mengoprasi.

"SIALAN!" teriak Doyoung yang sekarang emosi.

Iya, dia tidak terima gadis yang dia sayangi pergi begitu saja. Doyoung masuk ke ruangan operasi. Dia mengguncang tubuh gadis itu dan menyuruhnya bangun.

"Bangun! Aku tau kamu cuma tidur! Cepat bangun! Aku mohon bangun! Aku sudah membuatkan makanan kesukaanmu di rumah jadi cepat bangun sekarang!" kata Doyoung.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang