Part 12

241 32 0
                                    

Setelah kejadian itu, Hyojin di rawat semalam karena dia tak menyukai tempat yang penuh dengan orang sakit dan bau dari Rumah Sakit yang menyengat membuatnya semakin pusing.

Sekarang Hyojin berada di rumahnya dengan Doyoung dan Taeyong.

"Kau yakin sudah mendingan?" tanya Taeyong yang duduk di sofa sambil memandangi Hyojin dengan raut khawatir, ya wajah Hyojin begitu pucat.

Hyojin mengangguk, posisi dia memeluk kedua lututnya dan terlihat jelas bahwa dia masih trauma akan kejadian siang tadi.

"Lebih baik kau beristirahat" ujar Doyoung di sebelahnya, dia juga khawatir dengan Hyojin.

"Aku takut," lirihnya sambil menggeleng dan selanjutnya dia terisak, bayang-bayang penjahat itu terus berputar di otaknya.

Dengan segera Doyoung memeluknya, Hyojin menerima pelukan itu dengan erat sembari terisak. Taeyong memberi kode untuk menjaga posisi itu sampai Hyojin terlelap, Doyoung mengangguk kecil dan menepuk pelan punggung Hyojin sembari bersenandung kecil melodi pengantar tidur.

Tak membutuhkan waktu lama, Hyojin terlelap di pelukan Doyoung. Ada perasaan hangat yang menjalar di tubuhnya, dia tersenyum simpul.

"Dia sudah tidur?" tanya Taeyong pelan.

"Iya"

"Kalau begitu baringkan dia ke kamar tidurnya" suruh Taeyong.

"Baiklah"

Saat Doyoung hendak berdiri, Hyojin menahannya. Dia tidak bangun, hanya saja menggigau dan meminta Doyoung untuk diam.

"Jangan tinggalkan aku" gumamnya.

Mau tak mau Doyoung diam, dia tak bisa berbuat apa-apa ketika Hyojin mengatakan untuk tidak meninggalkannya, ntah hatinya juga menerima perlakuan Hyojin.

"Dia tak mau pindah, hyung" kata Doyoung ke Taeyong.

Taeyong mengangguk paham.

"Baiklah, biarkan saja seperti ini dan ku rasa kau harus tinggal di sini" kata Taeyong.

"Ya, dengan senang hati" jawab Doyoung sambil tersenyum.

"Akan aku temani, tidak baik jika ada laki-laki masuk ke rumah perempuan dan membiarkannya sendirian" katanya sambil terkekeh pelan.

"Semakin tidak baik lagi jika ada dua laki-laki masuk ke rumah seorang perempuan, hyung" jawab Doyoung.

"Astaga, kau ini. Intinya hyung tidak mau dia terluka lagi, Doyoung-ah" ujarnya sambil menatap Doyoung lekat.

"Ya, aku juga hyung. Jadi bagaimana dengan orang yang menyerang Hyojin tadi?" tanya Doyoung.

"Dia masih di proses, lagi pula polisi butuh keterangan dari korban. Kau tau kan Hyojin masih trauma? Aku sarankan, jangan tinggalkan dia sendirian apalagi di luar. Hyung takut terjadi sesuatu dengan Hyojin, apalagi dia di rumah sendirian" jelas Taeyong.

"Ya, aku akan berusaha, hyung" jawab Doyoung.

'Aku akan berusaha untuk menjagamu, Hyojin. Aku takkan meninggalkanmu' batin Doyoung.

.

Di pagi harinya, Hyojin bangun ketika dia merasa seseorang tengah memeluk pinggulnya. Ia melihat siapa orang itu lalu kedua matanya membulat sempurna.

'Doyoung?!'

Doyoung tidur dengan posisi duduk sambil memeluk Hyojin. Kedua matanya yang terpejam rapat dan sesekali kepalanya bergerak turun membuat jantung Hyojin berpacu dengan cepat. Anehnya lagi Hyojin tidak merasa terganggu, dia merasa nyaman dan hangat di seluruh tubuhnya. Ia tersenyum manis lalu menaruh kepala Doyoung di pundaknya, masih terlalu pagi untuk dia bangun jadi masih ada kesempatan bagi Hyojin untuk melihat ketampanan Doyoung.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang