Part 2

699 63 2
                                    

Mereka berdua berjalan menelusuri kompleks setelah turun dari bus.

"Neo ireumi?" tanya pemuda itu.

"Jung Hyojin.." jawab gadis itu lalu di angguki oleh pemuda itu.

"Namaku Kim Doyoung, kau bisa memanggilku Doyoung" kata pemuda itu.

Hyojin hanya membalasnya dengan deheman setelah itu mereka terdiam. Hyojin yang merasa kepalanya berat sedangkan Doyoung yang bingung mau berbicara apa.

"Rumahmu.. Di sebelah mana?" tanya Doyoung.

Kini ia melangkah tak secepat tadi setelah mereka masuk ke dalam kompleks yang banyak rumah elit.

"Di depan ada mobil sedan warna silver, kau tinggal turunkan aku di depan mobil itu dan kau bisa pulang" jawab Hyojin dengan datar.

Doyoung mengangguk dan segera melangkahkan kedua kakinya ke mobil yang sedang parkir tak jauh di depannya. Setelah sampai, Doyoung menurunkan Hyojin.

"Kau kuat jalan sampai rumahmu?" tanya Doyoung sambil menatap Hyojin khawatir, dia khawatir kalau saja Hyojin pingsan lagi sebelum masuk ke rumahnya.

"Ya, aku masih kuat dan kau jangan khawatir Doyoung-ssi. Terima kasih kau sudah menolongku, kalau ketemu lagi aku akan mentraktirmu makan. Sampai jumpa" ucap Hyojin dengan tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan Doyoung begitu saja.

Doyoung menghela nafas, niat dia untuk sarapan bersama jadi gagal dan Doyoung hanya bisa melihat Hyojin yang sudah menghilang di balik pintu rumahnya. Ia kemudian pergi dari tempat itu.

"Tunggu," ia menghentikan langkahnya ketika melihat rumah temannya.

"Itu.. Rumah Taeyong hyung bukan?" gumam Doyoung sambil menatap lekat rumah temannya yang kemarin pulang bersama dia.

"Doyoung!"

Doyoung tersentak ketika ada seseorang yang memanggilnya, dia melihat temannya berdiri di depan pintu gerbangnya.

"Ah, hyung!"

Ia kemudian menghampiri Taeyong sambil tersenyum lebar.

"Sedang apa kau berdiri di sana sambil melihat rumahku? Kau tidak sedang bertelepati denganku kan supaya aku keluar rumah tanpa kau kabari aku kalau kau sudah di depan rumahku?" tanya selidik Taeyong.

Senyuman Doyoung luntur dan berubah menjadi kesal, ia langsung menendang kaki Taeyong. Yang di tendang langsung meringis kesakitan, karena Doyoung menendangnya dengan keras.

"Kau pikir aku bisa melakukan itu? Dasar kebanyakan nonton kartun jadi hilang akal sehatnya" ujar Doyoung lalu pergi begitu saja.

"Hei! Tunggu!" teriak Taeyong lalu mengejar Doyoung.

Taeyong merangkul Doyoung dengan kuat sampai Doyoung meronta ingin lepas.

"Aku ini hyungmu, kenapa kau tidak pernah bersikap baik di depanku padahal kau selalu baik di depan para gadis-- tunggu!"

Taeyong berhenti berbicara lalu melihat penampilan Doyoung yang sedikit lusuh. Sedangkan Doyoung langsung menatap Taeyong karena tiba-tiba menghentikan ocehannya.

"Kau tidak pulang dari kemarin?" tanya Taeyong lalu melepas rangkulannya sambil melihat Doyoung dari atas sampai bawah.

Langkah mereka terhenti. Doyoung menatap Taeyong dan menduganya kalau dia pasti akan menyadari sesuatu darinya.

"Aku mengginap di Rumah Sakit kemarin" jawab Doyoung lalu menghela nafasnya sedangkan Taeyong terkejut.

"Apa?! Kau sakit?! Kenapa tidak menghubungiku?!" tanya Taeyong dengan khawatir, ia khawatir kalau teman satu-satunya ini pergi meninggalkannya.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang