Part 1

1.1K 95 2
                                    

Seoul
.
.

Di salah satu Rumah Sakit besar korea, terlihat empat perawat dan seorang dokter lengkap dengan jas serta stetoskopnya masuk ke dalam aula dengan tergesa-gesa.

"Patah tulang dalam lengan bawah kiri dan kaki kirinya, pendarahan di kepala kiri, tulang rusuk kiri mengalami retak"

"Cepat siapkan ruang untuk operasi!" perintah dokter laki-laki dan tampan ke perawat di sebelahnya sambil mengecek detak jantung pasien, perawat tadi segera bertindak untuk menyiapkan ruang operasi.

Mereka lari menuju ruang operasi.

"Hallo ahgassi! Apa kau bisa mendengarkanku?" tanya dokter tampan itu ke pasien sambil menepuk pipinya.

Pasien tidak merespon dan kedua matanya terpejam dengan rapat. Kepalanya penuh dengan darah hingga menutupi sebagian muka kirinya, ada alat bantu nafas yang di pasang oleh perawat yang menutupi hidung dan mulutnya. Merasa tidak ada respon, dokter itu kesal lalu bertanya ke perawat di belakangnya.

"Apa dia bunuh diri?" tanya dia.

"Saya kurang tau, dok" jawab salah satu di antara mereka.

Perawat tadi kembali dan mengatakan ruangan operasinya sudah siap. Dengan segera mereka menuju ruang operasinya.

Dokter itu segera mencuci tangannya yang terkena darah lalu kembali dengan memakai pakaian operasi lengkap dengan maskernya.

"Alat vital?" tanya dia.

"Normal" jawab perawat.

"Bagaimana dengan keluarga korban?" tanya dia lagi.

"Ada seorang pemuda yang menunggu di luar" jawab perawat.

Dokter itu mengangguk dan mulai mengoperasi pasiennya.

.

Setelah 3 jam berlalu..

Cklek!

Dokter keluar dengan raut wajah yang kecewa dan berkali-kali menghela nafas. Pemuda tadi menghampirinya dan bertanya bagaimana keadaan gadis itu.

"Maafkan saya, pasien tidak bisa di selamatkan..." jawab dokter itu sambil menggeleng dan menunduk.

"Ti-tidak.. I-itu t-tidak mungkin... Hiks... Tidak! Kau pasti berbohong!" bentak pemuda itu sambil mencengkram kuat kedua bahu dokter.

Sang dokter hanya diam, ia juga merasa kehilangan karena tidak bisa menyelamatkan satu nyawa.

"Pasien boleh di kremasi" kata dokter dengan tatapan sedihnya.

Pemuda itu langsung melayangkan pukulan ke dokter itu.

"SIALAN!" teriak pemuda yang sekarang emosi.

Iya, dia tidak terima gadis yang dia sayangi pergi begitu saja. Pemuda itu masuk ke ruangan operasi. Dia mengguncang tubuh gadis itu dan menyuruhnya bangun.

"Bangun! Aku tau kamu cuma tidur! Cepat bangun! Aku mohon bangun! Aku akan membuatkan makanan kesukaanmu di rumah jadi cepat bangun sekarang!" kata pemuda itu.

Dia berhenti menggoyangkan tubuh pasien, lalu menangis.

"Ini semua salahku.. Hiks.. Aku memang bodoh! Aku.. Aku menyukaimu.. Aku menyukaimu bodoh! Cepat bangun!" pemuda itu memeluk tubuh gadis itu yang sudah tak bernyawa itu, dia menangis.

.
.
Beberapa bulan yang lalu...

.

Hari ini cuaca sangat cerah dan juga udara yang panas membuat beberapa orang malas untuk keluar rumah. Tapi tidak dengan gadis yang memakai pakaian casual dengan tidak rapih dan sangat berantakan. Dia sedang berjalan dengan gontai di sekitar kompleks rumahnya dengan pandangan kosong bahkan kedua matanya terdapat lingkar hitam dan sedikit bengkak serta rambut panjang sepunggungnya yang ia ikat dengan asal. Mungkin orang akan mengira dia orang gila sekarang.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang