Part 16

224 32 0
                                    

Hyojin kembali berbaring di kasurnya.

"Di mana ponselku?"

Dia baru menyadari kalau ponselnya tidak ada.

"Sialan!"

Hyojin memakai kembali selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Hiks.."

Hyojin menangis di dalam selimut, dia meringkuk sambil memegang dadanya.

"Kenapa begini? Hiks.."

Hyojin tak sengaja mendengar percakapan Doyoung dan Taeyong, dia merasa tak adil, dia juga menyukai Doyoung tapi tidak seperti ini.

"Hyojin-ah" panggil Doyoung.

Dia miring ke kanan dengan selimut yang masih menutupi tubuhnya, dia menutup mulutnya dan mencoba untuk tidak menangis.

Doyoung membuka pintu kamar Hyojin.

"Waktunya sarapan" kata Doyoung lalu menutup pintunya.

Hyojin kembali menangis, dia semakin meringkuk dan membiarkan kepalanya yang sakit.

.

"Kau sudah memanggil Hyojin kan?" tanya Taeyong yang duduk di sebelah Doyoung.

"Iya, dia tidak tidur jadi aku hanya menyuruhnya keluar untuk sarapan" jawab Doyoung.

Taeyong beranjak lalu pergi ke kamar Hyojin, dia masuk ke dalam kamar Hyojin dan mendapati Hyojin yang terlihat kacau.

"Hyojin!"

Taeyong menghampiri Hyojin segera.

"Pergi!"

Taeyong langsung berhenti melangkah dan melihat Hyojin berdiri membelakangi Taeyong di sisi kasur yang lainnya.

"Hyojin.. Ada apa?" tanya Taeyong dengan hati-hati.

Detik berikutnya Hyojin merosot ke bawah sambil menangis, Taeyong dengan cepat menghampiri Hyojin tapi Hyojin menyuruhnya berhenti.

"Ada apa ini? Kenapa kamarnya berantakan?-- Hyojin?!"

Doyoung yang merasa Taeyong lama memanggil Hyojin menyusul Taeyong ke kamar Hyojin dan mendapati kamar Hyojin berantakan, dia terkejut melihat Hyojin sedang menangis di bawah sedangkan Taeyong hanya berdiri di dekat Hyojin.

"Pergi!" teriak Hyojin di sela-sela tangisannya.

Doyoung melihat Taeyong sedangkan Taeyong memberi kode untuk berhenti mendekati Hyojin.

"Hyojin-ah.. Ada apa denganmu?" tanya Taeyong dengan lembut.

"Hiks.. Kau pembohong! Hiks pergi dari sini!" bentak Hyojin sambil menunduk.

"Aku tidak mau melihatmu lagi.. Hiks.. Pergilah dan jangan pernah datang menemuiku, terima kasih sudah menolongku hiks" ujar Hyojin dengan lembut.

Ntah mengapa Doyoung yang mendengar itu merasa sakit juga, ia merasa Hyojin sedang berbicara dengannya.

Doyoung menghampiri Hyojin dan langsung memeluknya dengan erat sedangkan Hyojin tidak memberontak karena ia memang membutuhkan pelukan dari Doyoung, dia merindukan Doyoung.

"Maafkan aku Hyojin... Aku mencintaimu, aku menyayangimu, aku minta maaf.."

Hyojin masih menangis, seluruh tubuhnya lemas.

Hyojin membalas pelukan Doyoung dengan erat.

Doyoung langsung menangis. Ntah mengapa Doyoung ataupun Hyojin sama-sama tidak ingin terpisah, mereka seperti sudah mempunyai perasaan yang sama lebih lama daripada pertemuan mereka yang bisa di bilang belum sebulan.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang