Part 5

325 44 0
                                    

Doyoung kembali berjalan dan tak lama kemudian dia melihat seseorang yang sedang berdiri sambil mendongak ke atas. Doyoung berhenti melangkah dan mengamati orang itu, dia sedang berdiri di depan rumah Hyojin. Ya Doyoung rasa itu Hyojin walaupun orang itu memakai celana panjang jean's yang cukup ketat dengan hoodie warna abu-abu melekat di tubuhnya serta dia memakai penutup kepala dari hoodie itu.

Ia menghampiri orang itu dengan sedikit ragu-ragu.

"Hyojin..?" panggil Doyoung.

Yang di panggil terkejut dengan suara Doyoung.

"Ah iya?" tanya Hyojin sambil sedikit menunduk dan menarik penutup kepalanya ke depan, jadi wajahnya sedikit tertutup dan gelap.

"Sedang apa kau di luar? Sendirian lagi" ujar Doyoung.

Hyojin tersenyum lalu menggeleng.

"Tidak ada apa-apa, aku masuk dulu" jawab Hyojin lalu membungkuk dan pergi masuk ke dalam rumahnya.

Doyoung menatapnya nanar gadis itu, dia sepertinya ingin tau apa yang gadis itu sembunyikan.

"Aku yakin kau menangis tadi" gumamnya lalu melanjutkan langkahnya.

'Kenapa kau seperti menghindariku Hyojin?' batin Doyoung.

.

Hyojin duduk di sofa depan televisinya yang masih menyala. Dia benar-benar tidak tau mau melakukan apa lagi, kerjaannya hanya berdiam di kamar, bersih-bersih, masak untuk diri sendiri, menonton televisi, karaoke tidak jelas, menghayal tidak jelas. Dia sudah melakukan itu semuanya dan sekarang dia benar-benar tidak tau harus melakukan apalagi supaya dia sibuk.

"Buat cerita?" gumamnya.

"Ah tidak-tidak. Aku tidak tau alurnya harus seperti apa dan juga pikiranku sedang buntu" jawabnya sendiri.

Hyojin menggerang kesal karena tidak bisa menemukan aktivitas yang menurutnya seru itu.

"Astaga.. Aku harus melakukan apalagi?" teriaknya frustasi.

Tiba-tiba dia mengingat kejadian di masa lalu dengan neneknya.

'Coba dulu kerja, siapa tau kamu betah di sana'

Hyojin menghela nafas karena jawabannya cuma ada itu. Ya, Hyojin memang sudah lulus sekolah satu tahun yang lalu, dia bilang memilih bekerja daripada kuliah tapi sampai sekarang dia tidak bekerja di mana pun padahal dia sudah menyebar lamaran dan mendatangi toko-toko yang membutuhkan karyawan. Mungkin dewa keberuntungan tidak berpihak kepadanya, karena sampai sekarang dia tidak kunjung di panggil untuk bekerja, dia sudah putus asa dan hidup bergantung dengan orang tuanya yang jauh darinya.

Terkadang ia juga iri dengan teman-temannya yang sudah mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan uang sendiri.

"Ya ya ya terserah capek aku!" ujarnya lalu beranjak ke kamarnya setelah mematikan televisinya.

Seketika mood dia turun hanya karena masalah itu. Ia langsung duduk di atas kasur sambil bermain ponselnya, ia membuka media sosialnya dan melihat insta story teman-temannya. Lalu terdengar helaan nafas besar keluar dari mulutnya dan kepalanya yang terasa pusing itu dia biarkan, jujur saja dia stress menghadapi banyak masalah di kehidupannya.

Ia membuang asal ponselnya dan berjalan keluar kamar. Ia berjalan keluar rumah dan berdiri di depan tembok pembatas jalan dan rumahnya itu. Ia kemudian memakai penutup kepala hoodienya lalu memandang langit sambil menghirup udara malam yang dingin menurut Hyojin.

"Miss you.." gumamnya.

Dia tak merasa jika air matanya juga ikut keluar. Ia membenci kehidupannya yang seperti ini, dia sudah berusaha tapi tidak ada hasil apapun yang ia dapatkan belum lagi dia beberapa hari ini sudah kehilangan orang yang dia sayang.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang