Prolog

2.2K 142 26
                                    

Goryeo
.

Di sebuah pedesaan namun sepi, hiduplah seorang gadis muda yang berumur sekitar 20 tahun. Dia tinggal di sebuah rumah yang cukup luas, hanya ada beberapa ruang tidur, makan, mandi dan tamu. Dia hidup seorang diri, dia juga tidak bisa keluar karena pasti di luar akan banyak pasukan kerajaan yang siap untuk membunuhnya. Dia di temani oleh seekor kelinci berwarna putih yang dia temukan di hutan dan seekor kucing berwarna abu-abu yang dia tolong waktu dia sakit.

Gadis itu sekarang sedang tiduran di atas kasur jerami. Dia mengeluh sakit perut dengan wajah yang sedikit pucat.

"Bagaimana aku bisa keluar dari sini dan mencari makanan kalau di luar orang-orang kerajaan sedang berkeliaran? Akh-!" ujar gadis itu sambil memegang perutnya yang sakit dan memejamkan matanya serta menggigit bibir bawahnya sedang menahan sakit.

Gadis itu lalu melihat kucing dan kelincinya yang sedang tidur, dia paham kalau mereka juga kelaparan. Dia beranjak dari tidurnya dan menghampiri mereka dengan menahan rasa sakit itu.

"Bertahanlah, nanti malam aku akan keluar dan mencari makanan untuk kalian" ujar gadis itu sambil tersenyum terpaksa karena dia juga sedang menahan sakit.

Gadis itu kemudian berdiri dan kembali ke tempat kasurnya, tapi belum sampai sana dia sudah jatuh duluan, pingsan.

Kucing dan kelinci itu terkejut melihat gadis itu tergeletak di atas tanah. Namun sebuah cahaya putih dan terang itu berasal dari kelinci dan kucing. Mereka berubah menjadi manusia, kucing itu berubah menjadi pemuda tampan dengan pakaian berwarna abu-abunya yang sama seperti penduduk desa di sini sebelumnya, sorot matanya tajam sedangkan kelinci itu juga berubah menjadi pemuda tampan namun lebih tinggi daripada pemuda di sebelahnya itu, dia memakai pakaian yang mirip dengan sebelahnya namun berwarna putih. Raut wajah keduanya panik dan khawatir.

"Taeyong hyung, bagaimana ini?! Dia pingsan!" kata pemuda yang lebih tinggi itu, dia hampir menangis.

Pemuda di sebelahnya yang di panggil Taeyong itu menghela nafas lalu menatap pemuda di sebelahnya.

"Doyoung-ah, kau jangan khawatir, dia hanya pingsan. Lebih baik kita bantu dia angkat ke atas tempat tidur" ujar Taeyong.

Pemuda yang panggil Doyoung menangguk lalu dia bergegas mengangkat tubuh gadis itu di atas tempat tidur. Lalu dia melihat wajah gadis itu, wajahnya pucat dan keringat dingin keluar dari wajahnya serta lehernya.

"Sampai kapan aku harus menjadi seperti ini?" tanya Doyoung lalu dia menangis.

"Itu-"

"Hyung! Kita harus mencari bahan makanan yang banyak!" ujar Doyoung tiba-tiba memotong pembicaraan Taeyong sambil menatapnya.

Taeyong hanya menghela nafas sambil memberikan tatapan tajam ke Doyoung.

.

Sekarang mereka berdua berada di dalam hutan sedang mencari makanan.

"Hyung, sudah selesai?" tanya Doyoung sambil membawa banyak tanaman di pelukannya.

Taeyong melihat Doyoung dan berbagai sayuran yang ada di tangannya itu, ia mengangguk lalu menunjukkan buah yang ada di pelukkannya juga sudah banyak.

Mereka akhirnya pulang dan menaruh semuanya itu di tempat tidurnya gadis itu.

Cukup lama gadis itu pingsan sampai malam, akhirnya dia bangun dengan keadaan yang sudah sangat pucat dan keringatnya membasahi seluruh tubuhnya. Dia mencoba duduk sambil memegang kepalanya yang sangat pusing itu.

"Akh- pusing sekali" gumam gadis itu.

Dia duduk dan tangannya tak sengaja menyentuh sesuatu seperti benda keras.

"Kenapa gelap sekali?" tanya gadis itu.

Dia melihat sekelilingnya dan baru menyadari kalau hari sudah malam. Dia kemudian beranjak dari tempat tidurnya, namun sesuatu jatuh saat kaki gadis itu sudah menyentuh tanah. Kening dia berkerut.

"Apa yang jatuh barusan?" tanya gadis itu.

Dia kemudian berusaha berdiri dengan kepalanya yang pusing, dia berjalan dengan hati-hati agar tidak menabrak benda yang di depannya sambil memegang dinding rumahnya yang terbuat dari kayu itu. Ia merabah benda yang berada di dalam lemari tak jauh dari tempatnya itu, setelah dia rasa ketemu. Dia mencari sesuatu untuk menyalakan api dan dia tak sengaja menjatuhkan sesuatu.

Dia meraba benda itu lalu mengambilnya.

"Ketemu!" gumamnya.

Dia kemudian menyalakan korek api yang di gesek itu lalu setelah menyala, dia arahkan ke sumbu lilin yang dia pegang sejak tadi itu.

Sekarang dia bisa melihat, lalu dia berjalan menuju tempat tidurnya setelah menaruh korek api di dalan lemari tadi.

"Hah?!"

Dia terkejut melihat banyak sayuran dan buah-buahan di tempat tidurnya, sebagian sayuran itu jatuh di atas tanah karena tadi dia menyenggolnya. Dengan segera dia mengambil sayuran itu.

"Kenapa tiba-tiba ada sayuran dan buah-buahan? Siapa yang mencarinya?" tanya dia.

Seketika itu dia mengingat hewan peliharaannya, dia kemudian mencarinya.

"Kemana-"

Perkataannya terpotong setelah melihat Kelincinya di bawah tempat tidurnya dan muncul begitu saja.

"Astaga, aku mau mencarimu. Sekarang di mana kucing itu?" tanya dia lalu meletakkan lilin itu di atas meja tempat tidurnya dan menggendong kelinci berwarna putih itu.

"Kamu pasti lapar kan? Maafkan aku~" kata gadis itu lalu mencium kening kelinci itu.

.

Setelah semuanya sudah selesai makan, gadis itu berbaring di atas kasurnya dengan kelinci dan kucingnya. Dirinya mengelus kelinci itu sedangkan kucingnya sedang tidur di sebelahnya.

"Lihatlah, dia pasti kedinginan" ujarnya ke kelinci sambil melihat kucingnya.

"Doyoung-ah... Tadi aku bermimpi aneh, aku berada di sebuah tempat yang sangat asing dan belum pernah aku melihat tempat itu. Banyak gedung besar yang tinggi sekali, ada banyak benda dari besi berjalan yang aku rasa itu kendaraan karena di dalamnya ada orangnya. Dan kamu tau, aku menaikinya tapi aku tidak senang sama sekali, terlihat sangat lelah dan aku berjalan menuju gedung besar yang banyak pintunya. Aku rasa itu penginapan, aku masuk ke dalamnya dan langsung merebahkan tubuhku ke tempat tidur yang lebih bagus dari ini" jelas dia berhenti dan menghela nafas.

Dia berhenti mengelus kelinci itu lalu menatapnya.

"Jika kamu bereinkarnasi, kamu ingin menjadi siapa?" tanya gadis itu.

Tidak ada jawaban, tentu saja. Karena kelinci tidak bisa berbicara.

"Jika aku bereinkarnasi, aku ingin seperti yang ada di dalam mimpiku" ujar gadis itu lagi lalu memejamkan kedua matanya dan tidur.

Setelah cukup lama tidak ada pergerakan dan hanya terdengar deruan nafas dari gadis itu. Sebuah cahaya muncul lagi tapi kali ini hanya satu.

Doyoung berubah menjadi manusia lalu duduk di sebelah gadis itu sambil mengusap kepalanya pelan.

"Jika aku bereinkarnasi, aku ingin menjadi manusia. Aku ingin menjagamu, melindungimu dan membuatmu tersenyum bahagia, Jung Hyojin"

Doyoung menjawab pertanyaan gadis itu, dia kemudian tersenyum lalu melihat kucing di sebelahnya yang tidur.

"Apakah itu mungkin hyung?" tanyanya ke kucing itu.

Kucing itu hanya memberi respon dengan pergerakan telinganya, namun dia masih terpejam.

.

BRAKKK!!

Mereka terkejut ketika mendengar keributan itu. Gadis itu langsung bangun dan melihat prajurit kerajaan dengan penutup mulutnya yang menodongkan samurai di depannya.

"T-t-tolong...." ucap gadis itu lalu menangis.

SRAKK!

Dalam sekejap gadis itu tewas ketika samurai itu menebas dadanya. Tidak itu saja, kelinci dan kucing itu juga sudah tewas karena di tendang lalu di injak.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang