Part 9

241 30 0
                                    

Doyoung berdiri dengan emosi yang sudah menguasai dirinya. Ia tak habis pikir dengan jalan pikirannya ayahnya yang sudah terlewat batas.

"Doyoung, tenanglah. Aku akan membantumu" jelas Gongmyung sambil menarik tangan Doyoung agar kembali duduk dan tenang.

Namun Doyoung menepisnya dengan kasar, dia sekarang benar-benar tidak peduli lagi apa yang di katakan oleh kakaknya itu.

"Aku tidak akan mau menerima perjodohan ini!" bentak Doyoung dengan matanya yang sudah merah, dia benar-benar marah.

"Tenanglah, aku akan membantumu. Aku juga tidak setuju dengan pilihan ini" jelas Gongmyung yang menahan emosinya, ia tidak mau persoalan ini menjadi panas.

"Kalau begitu, lakukanlah! Kau yang bertanggung jawab sekarang" kata Doyoung, ia bersiap untuk pergi ke kamarnya namun di tahan oleh kakakanya.

"Setidaknya, dengarkan rencanaku dulu" kata Gongmyung dengan tatapan yang bisa membuat siapapun luluh bahkan nada bicaranya sekarang lebih lembut.

Doyoung yang mendengarkan itu hanya menatapnya lalu mengangguk dan kembali duduk.

"Sekarang katakan" ucap Doyoung yang sudah lelah, dia lelah hari ini karena banyak yang dia pikirkan.

Gongmyung menghela nafas dan kembali duduk. Dia kembali menatapnya serius adik yang dia sayangi itu.

"Kau harus pulang dan menjelaskan bahwa kau sudah mempunyai kekasih, Kim Sejeong" ujar Gongmyung yang sukses membuat Doyoung membulatkan kedua matanya karena kaget namun dia kembali bersikap biasa.

"Jadikan dia kekasih palsumu, aku tahu kau menyukainya dan hampir seluruh mahasiswa tahu dengan kedekatan kalian seperti apa" tambah Gongmyung.

"Bagaimana kau tau kalau aku menyukai Kim Sejeong? Apakah aku pernah mengizinkanmu untuk memata-mataiku tuan Kim Gongmyung-ssi?" tanya Doyoung dengan nada sarkas, dia tidak suka privasinya di ganggu bahkan jika itu keluarganya sendiri.

"Aku sudah tahu semuanya, ngomong-ngomong soal Kim Sejeong. Apa kau sudah menemui orang tuanya? Aku rasa itu pilihan yang tepat, aku sudah mencari tahu latar belakang keluarganya dan itu cukup untuk membantumu nanti sebagai alasan" jawab santai Gongmyung, bahkan dia menyeringai.

Doyoung diam, dia benar-benar lelah dengan semua masalahnya ini. Yang dia butuhkan sekarang hanya tidur dan bertemu dengan Hyojin besok, ngomong-ngomong soal Hyojin, Doyoung lagi-lagi merasa bersalah dengan gadis itu yang bagaimanapun itu tanggung jawabnya karena sudah berjanji dengan Irene.

"Baiklah, besok aku ke rumah untuk menemui ayah" ucap final Doyoung lalu dia beranjak menuju kamarnya dan tak lupa ia menutup pintunya dengan tenaga dalam alias kasar, itu membuat kakaknya menggeleng kepalanya.

.

Sesuai perkataannya semalam, Doyoung benar-benar ke rumahnya setelah menyelesaikan kuliah dan magangnya. Ia berjalan memasuki area rumahnya yang terbilang besar dan mewah, ingat dia berjalan kaki dari halte menuju rumahnya.

Setelah dia masuk ke ruang tamu dengan interior mewah dan penuh dengan benda antik menghiasi ruangan yang bercat putih itu, terdapat beberapa foto yang di pajang di dinding sana. Doyoung melangkah kakinya menuju kamar ayahnya lalu masuk dan mendapati ayahnya sedang duduk di kursi kerjanya sambil berkutat dengan beberapa dokumen di tangannya dan kacamata bertengger di sana.

"Oh, kau di sini rupanya" ujarnya sambil melirik Doyoung yang masih berdiri di depan pintu yang sudah ia tutup.

Doyoung menatapnya dengan penuh kebencian, terkesan tak sopan tapi mau bagaimana lagi, ayahnya sudah keterlaluan.

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang