"Hyojin.." lirih Doyoung.

Hyojin melepaskan pelukannya dan memaksa Doyoung melepaskan pelukannya.

Hyojin menatap Doyoung dengan air mata yang mengalir deras.

"Kau harus pergi, aku mendengar semuanya. Kau harus melakukannya dan jangan membuat Sejeong kecewa denganmu Doyoung" kata Hyojin.

"Tapi aku mencintaimu Hyojin, aku hanya sekedar menyukai Sejeong dan itu tidak lebih. Dia temanku Hyojin" kata Doyoung.

Hyojin menggeleng pelan, dia menghapus air mata yang mengalir di pipi Doyoung.

"Sejeong mencintaimu, aku mohon Doyoung. Kau sudah berjanji tidak akan melukaiku lagi, sekarang lakukan janji itu dan kembalilah. I am okey.." kata Hyojin, dia menahan tangisannya yang akan pecah, dia tidak akan bisa berbicara jika begitu.

Hyojin melepaskan Doyoung dan menyuruh Taeyong membawa Doyoung pergi.

"Kalian pulanglah, aku baik-baik saja. Aku akan pergi ke rumah orang tuaku" kata Hyojin.

Taeyong mengangguk dan membawa Doyoung keluar dari rumahnya.

Seketika itu tangisan Hyojin pecah, dia menangis sejadi-jadinya sambil memukul-mukul dadanya yang sangat sakit.

.
Keesokkan harinya...
.

Hyojin sedang bersiap untuk pergi, dia memakai pakai casual namun masih memiliki style. Dia pergi keluar rumahnya dan berjalan menuju halte dengan hoodie greynya, ia juga memakai penutupnya untuk menutupi luka di belakang kepalanya.

Setelah mendapatkan bis, dia masuk lalu duduk di bangku yang kosong setelah membayar.

Dia duduk di sebelah pemuda yang memakai hoodie dengan warna yang sama dengannya, pemuda tampan itu juga memakai penutup kepalanya. Tapi Hyojin tidak tertarik dengan pemuda itu, dia hanya memasang wajah flatnya. Padahal dia sangat menyukai gaya laki-laki seperti di sebelahnya.

Bis berjalan dengan biasanya namun tiba-tiba supirnya mengerem mendadak karena ada yang menyebrang secara tiba-tiba.

"Argh"

Hyojin merasakan kepala belakangnya sakit akibat terbentur dengan punggung kursinya yang lumayan keras, dia duduk di belakang sendiri sambil menyender karena kepalanya pusing. Tapi dia malah bertambah pusing ketika kepalanya terantuk ke belakang karena bis mengerem mendadak.

Hyojin merasakan sesuatu mengalir di belakang kepalanya, dia menyentuhnya lalu melihat tangannya. Dia meringis ketika tangannya terdapat darah.

"Oh! Noona kau baik-baik saja?" tanya pemuda dia sampingnya itu, dia mendengar suara Hyojin yang merintih lalu melihat tangan Hyojin yang berdarah.

Hyojin melihat pemuda itu, dia terkejut melihat pemuda itu sangat tampan dan terdiam sejenak.

"Noona!" panggilnya dengan raut wajah yang khawatir.

"Ah, iya aku baik-baik saja" jawab Hyojin yang tersadar dari lamunannya.

Pemuda itu mendengus kesal lalu mencengkram tangan kanan Hyojin yang terkena darah itu, dia tunjukkan ke Hyojin.

"Bagaimana kau bisa mengatakan baik-baik saja jika ada darah di telapak tanganmu noona?" tanya pemuda itu.

Hyojin diam, dia tidak bisa berbohong lagi sekarang.

"Maaf, aku mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu" jawab Hyojin lalu menunduk.

"Maaf, apa kau mendapatkan luka jahit? Aku rasa jahitanmu lepas ketika bis berhenti mendadak tadi dan membuat lukamu terbuka"

Reinkarnasi || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang